Departemen Pertahanan Rusia akhirnya menyetujui kesepakatan dengan perusahaan Sukhoi, United Aircraft Corporation (UAC), dengan kontrak lima tahun untuk memasok 50 pesawat tempur Su-35, yang mulai berlaku pada tahun mendatang, kata “Vedomosti” orang dekat dengan Kementerian Pertahanan.
Kesepakatan yang dilakukan akhir Desember 2015 itu, bernilai kontrak lebih dari 60 miliar rubel. Rencana itu seharusnya ditandatangani pada bulan Agustus 2015 selama MAKS-2015, namun, karena kesulitan perencanaan definisi parameter kontrak, akibatnya kontrak diselesaikan dan disetujui hanya setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang tentang anggaran federal untuk tahun 2016, katanya.
Namun, di tahun-tahun sebelumnya, kontrak utama untuk penyediaan peralatan militer kepada Departemen Pertahanan telah diselesaikan pada hari-hari terakhir bulan Desember.
Su-35 adalah modifikasi terbaru dari Su-27 dan dikembangkan dengan dana ekstra-anggaran, yang melibatkan pinjaman dari Vnesheconombank dan bank lain. Kontrak pertama untuk penyediaan 48 pesawat jenis ini ditandatangani pada tahun 2009 dan dilaksanakan sepenuhnya pada tahun 2015.
Tahun lalu telah diselesaikan tahap berikutnya dari pengujian pesawat tempur yang akan menempatkannya bertugas tempur di garis depan kombatan.
Selain itu, setelah bertahun-tahun melakukan perundingan, akhirnya disetujui kontrak untuk memasok 24 jet tempur Su-35 untuk Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China.
Menurut manajer perusahaan Sukhoi, United Aircraft Corporation, UAC, yang disampaikan pada akhir 2016, juga ada negosiasi aktif untuk penyediaan 12 Su-35 untuk Angkatan Udara Indonesia, kontrak dapat ditandatangani pada akhir tahun ini, kata sumber “Vedomosti”.
Rencana bisnis menyerukan kembalinya proyek pengiriman 72 mesin, kata seorang mantan manajer. Sekarang total perintah pembuatan pesawat sebanyak 124 unit, yang diproduksi di pabrik pesawat di Komsomolsk-on-Amur.
6 Januari 2016, blog Aljazair Menadefense melaporkan bahwa pada awal 2016 kontrak telah ditandatangani untuk memasok Aljazair 12 pembom Rusia Su-32 (versi ekspor dari Su-34 pembom), tetapi Aljazair berencana membeli hingga 40 pesawat, mengambil bagian aktif dalam operasi videoconference Rusia di Suriah. Menurut orang dekat “Rosoboronexport”, kontrak belum ditandatangani, tapi negosiasi pada pasokan pesawat ini secara signifikan telah diselesaikan. (JKGR)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 12 Januari 2016
12 Jet Tempur Sukhoi Su-35 Pesanan Indonesia Segera diproduksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar