Markas Besar TNI Angkatan Darat menandatangani kontrak pengadaan barang dan jasa secara kolektif senilai Rp2,1 Triliun.
"Ini baru pertama kali kita adakan, launching kontrak pengadaan barang dan jasa," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendera TNI Mulyono usai penandatanganan kontrak di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut dia, penandatangan kontrak pengadaan barang dan jasa ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa pada 2016 adalah tahun percepatan kerja, yang harus diikuti oleh seluruh kementerian dan lembaga dengan meningkatkan kinerja serta menghendaki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun 2016.
Kegiatan ini diselenggarakan pertama kalinya oleh TNI Angkatan Darat guna menindaklanjuti instruksi dari Presiden dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan percepatan pelaksanaan anggaran pada tahun anggaran 2016. Sehingga dengan ditandatanganinya kontrak pada awal tahun maka pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan TNI Angkatan Darat dapat segera dimulai.
"Kita juga menyeleksi karena tidak mungkin seluruhnya dilaksanakan. Tentunya ada skala prioritas yang kita masukan dalam kontrak ini. Jadi tidak semua program," kata Jenderal TNI Mulyono.
Ia menjelaskan, dari 664 kontrak yang ada senilai Rp8 triliun, yang dilakukan kontrak saat ini adalah 147 kontrak dengan nilai Rp2,1 triliun.
"Dengan dimulainya pelaksanaan kegiatan secara dini maka secara otomatis akan mempercepat daya serap anggaran TNI Angkatan Darat dan dapat menghindari terjadinya lintas tahun," kata mantan Pangkostrad ini.
Mulyono tidak menjelaskan secara rinci barang-barang dan jasa apa saja yang menjadi prioritas dalam kontrak-kontrak tersebut.
"Wah, saya tidak hafal," katanya seraya mengatakan ada 16 penyedia barang dan jasa dalam kontrak itu. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 23 Januari 2016
TNI-AD Belanja Alutsista Bernilai Total Rp2,1 Triliun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Berdiri di podium selama dua jam, mantan presiden RI ketiga, BJ Habibie terus memaparkan problematika di Indonesia. Mulai dari hal kecil hin...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
10 Pesawat angkut Hercules type H 16 Pesawat tempur coin Super Tucano ( 4 sudah datang) 16 Pesawat latih Grob G120TP 6 Pesawat lati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar