Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta PT Dirgantara Indonesia (PTDI) meningkatkan memproduksi pesawat komersial ketimbang pesawat militer. Ia mendorong hal tersebut agar PTDI dapat berkembang secara bisnis.
"Kalau mengandalkan penjualan ke militer dan pemerintah ada batasnya. Tetap yang paling besar (keuntungannya) adalah pesawat komersial," ujar Kalla kepada wartawan di sela kunjungannya di hanggar Fixed Wing PTDI, Kota Bandung, Rabu, 20 Januari 2016.
Kalla pun mengatakan PTDI akan lebih maju ke depan, apabila perusahaan industri pesawat terbang pelat merah ini mampu memperbaiki sistem produksi. Selain itu, Kalla mendorong PTDI agar lebih fokus pada bisnis. "Harus fokus dan perbaiki sistem. Lalu masuk kembali ke komersial," katanya.
Jusuf Kalla beserta rombongan kepresidenan melakukan kunjungan ke PTDI. Kalla tiba di PTDI sekitar pukul 16.00, dan langsung meninjau ke sejumlah hanggar produksi.
Sementara itu, Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan perusahaannya sudah memiliki rencana untuk fokus memproduksi pesawat komersial. "Dimulai dengan pesawat N219," ujarnya. Hal tersebut ia targetkan pada 2020.
N219 merupakan pesawat komersial jenis perintis. Pesawat ini telah diperlihatkan ke publik pada Desember 2015. Pesawat tersebut pun telah dipesan sejumlah negara.
Budi mengatakan kendala untuk memproduksi pesawat komersial adalah proses perawatan dan citra perusahaan. Ia mengatakan memproduksi pesawat komersial harus diimbangi dengan sistem perawatan yang baik. Selain itu, citra perusahaan sangat penting untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. "Fokus pertama kita N219. Setelah itu kami akan fokus di pesawat 50 penumpang," kata Budi. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 21 Januari 2016
Wakil Presiden Minta PT Dirgantara Genjot Produksi Pesawat Komersial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar