Pihak Pangkalan Utama Lantamal VII Kupang mengakui, Indonesia dan Timor
Leste (TL) hingga saat ini belum menyelesaikan kesepakatan mengenai
batas laut kedua negara.
"Masalah perbatasan laut ada baiknya segera diselesaikan, karena
saat ini Timor Leste sudah menjadi negara sendiri dan perlu ada
kesepakatan soal batas wilayah laut," kata Wakil Komandan Lantamal VII
Kupang, Kolonel Laut (P) Dafit Santoso kepada wartawan di Kupang,
Selasa.
Ia menjelaskan sampai saat ini pembahasan soal masalah perbatasan
laut sangat penting apalagi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang
berbatasan langsung dengan negara yang pernah menjadi provinsi ke-27
Indonesia tersebut.
Sementara itu untuk Australia, sejumlah perbatasan wilayah laut
sudah diselesaikan semua dan sudah ada kata kesepakatan antar kedua
negara.
"Nah untuk Timor Leste ini yang belum. Oleh karena itu kita harapkan segera selesai," tambahnya.
Menurutnya jika masalah ini dibiarkan maka yang kena dampak dari
masalah perbatasan itu adalah nelayan-nelayan yang ada di NTT, khususnya
nelayan di Pulau Timor.
Pemerhati masalah Laut Timor, Ferdi Tanoni, mengharapkan
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengambil langkah
konkrit dan mengutamakan penyelesaian batas laut dengan Timor Leste,
sebelum menuntaskan batas darat sejumlah titik sengketa yang sudah
terpetakan.
"Penyelesaian batas darat antara kedua negara memang juga penting,
namun lebih penting dan utama yang harus diprioritaskan adalah batas
laut kedua negara karena banyak kandungan sumber daya alam yang terdapat
di Laut Timor," katanya.
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan pemerintah
Timor Leste beberapa waktu lalu sempat membahas penyelesaian garis batas
kedua negara dengan pemerintahan Timor Leste, yang baru merdeka pada 20
Mei 2002 setelah lepas dari Indonesia melalui referendum pada Agustus
1999.
Menurut Tanoni, jika Indonesia terjebak untuk menyelesaikan batas
darat terlebih dahulu, maka Laut Timor yang kaya akan sumber daya alam
minyak dan gas bumi itu, bisa saja seluruhnya jatuh ke tangan Timor
Leste dan Australia.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 09 Maret 2016
Indonesia-Timor Leste belum sepakati batas laut kedua Negara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar