Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan strategi evaluasi jalur udara bagi para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Ke-5 Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) di Jakarta saat terjadi gangguan keamanan maupun kerusuhan.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel TNI Prakoso di Jakarta, Jumat, mengatakan aparat TNI telah mensimulasikan strategi evakuasi melalui jalur udara itu.
Dijelaskan Prakoso, skenario simulasi tersebut ketika tamu negara dari arah Bandara Halim menuju ke Tol Dalam Kota kemudian di tol daerah Tebet mendapatkan penghadangan akhirnya dibawa ke tempat aman di sekitar Gedung Aldiron.
"Selanjutnya dibawa terbang pakai helikopter menuju ke Halim dari Gedung Aldiron," kata Prakoso.
Prakoso menuturkan simulasi dilakukan pada satu titik di kawasan Tol Tebet namun pengamanan bagi pejabat negara saat terjadi penghadangan telah disiapkan pada sejumlah titik.
Prakoso mengaku tidak dapat menjelaskan secara detail strategi pengamanan bagi pejabat negara atau menteri maupun tamu VVIP setingkat kepala pemerintah atau kepala negara.
Perwira menengah TNI itu memastikan tamu VVIP akan mendapatkan pengamanan melekat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Kapendam Jaya menuturkan aparat akan mengamankan pada titik yang dilewati rombongan tamu VVIP dan VIP mulai dari kedatangan, tempat menginap hingga lokasi penyelenggaraan KTT OKI di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat.
Selain pasukan melekat, TNI juga menyiapkan pasukan penyelamatan (escape) dari Paspampres yang bekerja saat terjadi gangguan dibantu tim pendukung lainnya.
Tim escape terdiri dari pasukan udara, darat, kendaraan keras dan kendaraan lapis baja seperti panser yang akan bekerja dengan waktu singkat saat terjadi gangguan terhadap rombongan tamu VVIP dan VIP. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 06 Maret 2016
KTT OKI - TNI siapkan evakuasi jalur udara jika terjadi kerusuhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar