Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sebelas terduga teroris selama dua hari dan tujuh di antaranya tewas tertembak. "Catatan kami dalam 2x24 jam ini, Densus telah menangkap sebelas orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, di Jakarta, Sabtu (5/1).
Sebelas orang terduga teroris yang ditangkap, yakni enam orang di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan lima orang di Dompu, Nusa Tenggara Barat, dari Jumat (4/1) hingga Sabtu (5/1 ). Menurut Boy, lima terduga teroris tewas tertembak di Dompu, yakni Roy, Bahtiar, Andi Brekele, dan dua orang belum terindentifikasi. Dua terduga teroris tewas di Makassar, yakni Abu Uswah dan Hasan, sedangkan yang ditangkap dalam keadaan hidup, yakni Thamrin, Arbain, Syarifudin, dan Fadli.
"Mereka terkait kelompok Abu Uswah. Jadi, ini rangkaian kelompok mereka yang terkait jaringan Poso, dan terungkap terkait juga dengan upaya aksi teror di Makassar," kata Boy.
Kelompok ini, menurut Boy, berhasil ditangkap melalui proses pemantauan sejak 1,5 hingga 2 bulan dan diketahui di antara mereka sudah ada yang ke arah Dompu, Nusa Tenggara Barat, kawasan perbatasan dengan Bima.
Dalam pengejaran di Dompu, Jumat (4/1), polisi melakukan penggerebekan yang diyakini sebagai tempat pelatihan militansi. "Di Dompu, petugas kita, Densus 88, menemukan tempat yang diduga kuat sebagai lokasi pelatihan kegiatan merakit bom."
"Di Dompu ini, dengan terpaksa karena kelompok yang dihadapi adalah kelompok bersenjata, petugas juga lakukan penembakan, yaitu kemarin sore, dua orang meninggal. Terindikasi sementara atas nama Roy dan Bahtiar. Sekitar pukul 18.30 WITA. Ketika mereka baru turun dari lokasi latihan."
Upaya penggerebekan di tempat pelatihan ini berlanjut pada Sabtu (5/1) pagi. Tiga tersangka teroris lainnya tewas dalam penggerebekan ini. "Sementara yang teridentifikasi baru satu, Andi Brekele atau Andi Kayamaya, dua lainnya masih dalam proses identifikasi. Informasinya, asalnya dari Poso. Jadi, total tiga meninggal dunia pukul tujuh tadi pagi saat berhadapan dengan petugas kita di lokasi tempat pelatihan teror kelompok ini," tukas Boy.
Dalam penggerebekan di Dompu di kawasan yang disebut sebagai kawasan kebun kacang ini, ada beberapa benda yang disita petugas, antara lain bom pipa 1,5 inci yang siap digunakan, empat bom pipa yang masih dirakit.
Beberapa bahan pendukung campuran yang lazimnya digunakan untuk bom rakitan seperti urea, asam nitrat, sodium, paku besi juga ditemukan di lokasi. Jenazah tersangka teroris disebut Boy akan dibawa ke Jakarta.
Saat ini, Polri memberlakukan Siaga I pengejaran tersangka tindak pidana teroris di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Sebab, masih ada dua teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Poso, Sulawesi Tengah, yang bersembunyi di Bima dan Dompu," kata Kapolda NTB, Brigjen Mochamad Iriawan, di Mataram, Sabtu.
Sumber : KJ
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 06 Januari 2013
Densus 88 Polri Kembali Tangkap Sebelas Terduga Teroris
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar