Panser Anoa 6x6 untuk TNI di PT Pindad, Bandung. TEMPO/Prima Mulia |
Juru bicara PT Pindad, Tuning Rudyati, mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB malam ini. Yang terbakar, kata dia, adalah tempat penempaan dan cor di bagian belakang kompleks pabrik PT Pindad. "Penyebabnnya diduga hubungan arus pendek listrik membakar tabung berisi amoniak hingga meledak dan kemudian membakar fasilitas penempaan pasir (besi) dna cor,"ujarnya saat dihubungi Jum'at malam ini.
Menurutnya, api telah berhasil dipadamkan. Tuning meyakini peristiwa yang dikabarkan menghanguskan beberapa ruangan ini fasilitas tempa ini tak sampai memakan korban jiwa maupun cedera fisik. Sebab, kata dia, saat kebakaran terjadi kebetulan tak ada petugas/pekerja shift di lokasi kejadian. "Menurut pandangan sekilas kepala dinas terkait kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp 300 juta. Tapi fasilitas ini juga sudah diasuransikan,"katanya menandaskan.
PT Pindad melarang wartawan sekadar melintasi gerbang untuk masuk kompleks industri senjata dan perlengkapan angkatan darat ini, apalagi meliput langsung ke lokasi kejaduan. Bahkan petugas dari kepolisian dan pemadam kebakaran konon tak bisa sembarangan mendatangi lokasi kebakaran. Lebih dari lima mobil pemadam kebakaran dikabarkan sempat keluar masuk kompleks yang dijaga ketat itu.
Sumber : Tempo
Masalah keamanan PT Pindad akan dijadikan inceran fihak intelejen, utk mensabot/merusak material yg ada dan kalau dr berita berarti di PT Pindad tdk ada tabung alat pemadam kebakaran serta pengamanannya kurang bagus. Agar dibenahi keamanan supaya tdk terjadi kebakaran, dr orang2 yg tdk bertanggung jawab dan kejadiannya hampir sama dg kapal trimaran.
BalasHapus