HASIL evaluasi Rapat Pimpinan (Rapim) tahun 2012 yang menonjol diantaranya belum terlengkapinya alat utama sistem persenjataan (Alutsista) pengganti dari sebagian Alutsista lama, penggelaran kekuatan TNI relatif masih bertumpu di Pulau Jawa, dan keterbatasan dukungan anggaran yang belum mencukupi dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum TNI (minimum essential force).
Hal tersebut tertuang dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Selasa (29/1) yang diterima Jurnal Nasional di sela-sela Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Rapat Pimpinan TNI tahun 2013 berlangsung mulai tanggal 28 - 30 Januari 2013. Hari pertama, diawali dengan pengarahan Presiden RI kepada seluruh peserta Rapim TNI dan Rapim Polri serta gubernur, bupati/ wali kota di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Hari kedua, Selasa (29/1), Rapim TNI dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur dan akan ditutup pada 30 Januari 2013.
Rapim TNI ini merupakan sarana komunikasi, bertukar informasi para pimpinan agar dicapai satu kesatuan, tindakan serta evaluasi program kerja dan kinerja organisasi TNI. Di samping itu, Rapim TNI juga diarahkan untuk membangun kesatuan persepsi para pimpinan TNI sehingga pelaksanaan tugas TNI tahun 2013 dapat berjalan sesuai arah kebijakan pimpinan dan dapat mencapai hasil yang optimal.
"Hasil Rapim TNI 2012 yang menonjol antara lain penggelaran kekuatan TNI relatif masih bertumpu di Pulau Jawa," tulis Puspen TNI.
Pada Rapim TNI 2013 ini mengangkat tema "Melalui Rapim TNI 2013, Kita Perkuat Komitmen dan Semangat Revitalisasi Alutsista TNI Guna Memantapkan Profesionalisme dan Eksistensi Peran. Strategis TNI di Bidang Pertahanan."
Rapim TNI ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kekuatan dan kemampuan serta gelar TNI tahun 2012, menambah wawasan pengetahuan unsur pimpinan TNI tentang kondisi dan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas TNI tahun 2013. Selain itu, Rapim TNI juga untuk menyamakan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI tahun 2013 dalam rangka pembinaan kekuatan dan kemampuan serta penggunaan dan gelar kekuatan TNI serta penyiapan satuan TNI untuk tugas-tugas pada tahun 2013.
Rapim TNI diikuti oleh 165 peserta terdiri dari 4 pimpinan TNI, 47 pejabat Mabes TNI, 47 pejabat Mabes TNI AD, 35 pejabat TNI AL, 22 pejabat TNI AU dan 10 peninjau.
Garis besar kegiatan Rapim TNI tahun 2013 meliputi pengarahan Presiden RI, pembekalan Menko Polhukam, Menko Perekonomian dan Menko Kesejahteraan Rakyat. Selanjutnya, penandatangan MoU TNI dan Polri, amanat Panglima TNI, pembekalan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, peninjauan pameran/demo alat peralatan pertahanan TNI, pembekalan Menteri Keuangan, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kepala BNPB, Kepala PPATK, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Ketua Pusat Pembinaan Kekuatan dan Kemampuan Angkatan Tahun 2012 oleh Kepala Staf Angkatan.
Selain itu, paparan evaluasi penggunaan kekuatan TNI tahun 2012 oleh Kepala Staf Umum TNI, paparan evaluasi bidang pengawasan dan pemeriksaan tahun 2012 oleh Inspektur Jenderal TNI, paparan perkiraan intelijen 2013 oleh Asisten Intelijen Panglima TNI.
Pada Rapim TNI 2013 juga akan ditandatangani MoU antara TNI dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan Panglima TNI dengan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal. Selanjutnya, paparan rencana penggunaan dan gelar kekuatan TNI tahun 2013 oleh Asisten Operasi Panglima TNI, paparan program kerja TNI tahun 2013 oleh Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI, paparan tugas pokok dan fungsi serta dinamika Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI oleh Komandan PMPP TNI, dan penyampaikan pokok-pokok Kebijakan Panglima TNI tahun 2013 oleh Panglima TNI.
Sumber : Jurnas
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 29 Januari 2013
Kekuatan TNI Masih Bertumpu di Pulau Jawa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
pulau halmahera atau pulau seram kayaknya bagus juga untuk markas di timur, kiri kanannya adlah ALKI yg rawan penyusup jalur laut/ termasuk maling ikan
BalasHapus