Kementerian Pertahanan (Kemhan) menegaskan bahwa enam unit pesawat Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang dibeli dari Rusia dan sudah tiba di tanah air belum lama ini. Hanya saja, proses pengiriman pesawat itu tidak secara sekaligus dengan alat persenjataan atau amunisinya.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Sisriadi membantah bahwa sejumlah pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia itu dibeli tanpa dilengkapi alat persenjataan.
"Ada (Alat persenjataannya). Jadi begini, itu kan proses kontrak itu kan untuk pembelian sekian jumlahnya. Mungkin ini belum (Tiba). Artinya nanti, ini kapan datangnya, jadi tidak sekali paket," ujar Sisriadi di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013).
Sebab, kata dia, biaya pengirimannya mahal jika pesawat diangkut beserta alat persenjataannya. Karena, pertimbangan resiko yang besar maka persenjatannya dikirim secara terpisah.
"Karena pengangkutannya kan susah juga. Pengangkutan barang-barang yang khusus itu agak susah. Contohlah ya. Saya beli tank, itu amunisinya kan terpisah membawanya. Karena, amunisi disatukan tank kan bayar kapalnya mahal. Karena, amunisi satu kotak ini, biaya kapalnya sama dengan bawa dua tank. Karena resikonya gede," jelasnya.
Jadi, lanjut dia, hal demikian hanyalah persoalan teknis saja. "Bukan tidak ada barang itu. Ada. Di dalam kontrak ada. Hanya proses pengirimannya, secara teknis begitu. Itu juga sudah kita pertimbangkan," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah telah menerima enam pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 dan SU-27 SKM buatan Rusia. Sejumlah pesawat itu kini di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hassanuddin, Makasar.
Acara serah terima sejumlah pesawat tempur itu dilakukan pada hari ini di Makasar, dan dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Moeldoko, kepala staf tiga angkatan, anggota Komisi I DPR RI, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Sementara pihak Rusia diwakili duta besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 26 September 2013
Alasan Mengapa Sukhoi dikirim tak disertai persenjataan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar