Terkait berita penembakan anggota Brimob Kepolisian Republik Indonesia di puncak Jayawijaya, anggota Komisi III DPR-RI, Aboebakar Al Habsy pun angkat bicara.
Menurut Aboebakar lewat pesan singkat Blackberry kepada Suarasenayan.com mengatakan penembakan anggota Brimob Polri di Puncak Jayawijaya merupakan persoalan serius. Sehingga perkara ini bukan perkara kriminal biasa namun lebih mengarah ke gerakan bersenjata dan upaya pemberontakan.
“Ini adalah bagian dari gerakan organisasi Papua merdeka. Jadi yang diserang bukan anggota Brimob sebagai perorangan, namun sebagai sebuah organ negara,” tulis Aboebakar kepada Suarasenayan.com Senin, (8/12).
Lebih lanjut Aboebakar mengatakan tindakan kelompok tersebut jangan hanya disikapi seperti kejahatan pidana pada umumnya.
“Apa yang mereka lakukan itu bisa dikategorikan sebagai tindakan yang membahayakan negara, yang biasanya disebut dengan makar atau pemberontakan,” ucapnya.
Dikatakan Aboebakar, saat ini beredar informasi bahwa salah satu pelaku yang ditangkap merupakan anggota Agen Amerika CIA.
“Semakin menguatkan adanya indikasi makar. Apabila informasi ini benar, Presiden harus bertindak secara tegas. Tak boleh ada intel asing yang coba-coba mengobok-obok Republik ini,” katanya.
Dijelaskan Aboebakar, Jokowi seharusnya bisa meniru presiden Soekarno saat menggunakan Allen Lawrence Pope, sebagai alat barter untuk mendapatkan berbagai perlengkapan pertempuran seperti pesawat hercules dan helikopter. Saat itu Allen Lawrence Pope yang menjalankan misi menyokong pemberontakan permesta tertangkap. Dan kemudian Presiden soekarno menggunakannya sebagai bahan perundingan diplomatik.
“Ini seharusnya ditiru oleh Presiden yang sekarang. Jangan sampai agen CIA yang tertangkap itu dibiarkan begitu saja. Kita harus tunjukkan kekuatan dan kedaulatan Republik ini. Disini nantinya akan terlihat, apakah benar Presiden kita itu antek asing atau bukan. Kita tunggu saja bagaimanakah aksi yang akan dilakukannya,” tutup Aboebakar. (SuaraSenayan)
Penulis. : Pure Solihin
Editor. : Andrian Setyo
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 14 Desember 2014
Agen CIA Ditangkap di Papua, Jokowi Harus Tegas, Buktikan pada Rakyat Jika Jokowi Bukan Presiden Antek Asing.
Label:
Intelijen,
Isu Politik,
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Setelah pesanan pasti empat dari delapan pesawat tempur kontra penyusup EMB-314 Super Tucano diserahkan kepada TNI AU, Embraer Brazil bernia...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
PT Pindad telah berhasil memproduksi senjata Subsonic untuk kebutuhan tentara nasional Indonesia. Salah satu keunggulan senjata subsonic a...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sejak proklamasi dibacakan, Indonesia selalu aktif dan berkomitmen kuat untuk menjaga perdamaian dunia. Kebijakan ini tertuang dalam amanat ...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
waaaaah baru baru tahuu yah agen asing yg bermain di tanah papua...????? dua negara itu.....????
BalasHapus