KEPALA Staf TNI AD, Jenderal TNI Pramono Wibowo, menegaskan, pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tidak digunakan untuk kepentingan politik, baik pemilu maupun pemilihan kepala daerah.
"Ini bukan karena ada penyalahgunaan. Penegasan ini untuk mencegah, tidak ada kepentingan politik. Pelaksanaan TMMD ini untuk membantu pemerintah dalam percepatan pengentasan kemiskinan," kata Wibowo, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (20/12).
Dia bicara dalam kapasitasnya sebagai Penanggung Jawab Operasional TMMD di sela-sela Rapat Paripurna Evaluasi TMMD Ke-33 TA 2012 dan Persiapan TMMD Ke-90 TA 2013, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis.
Ia mengakui anggaran dari pusat dan pemerintah daerah rawanan dibelokkan untuk kepentingan politik praktis setempat dalam kerangka TMMD. TMMD, pada masa Orde Baru dinamakan ABRI Masuk Desa, yang diharapkan menjadi dinamisator pembangunan wilayah-wilayah Indonesia.
Kebijakan TTMD adalah melanjutkan operasi bakti dengan sasaran desa di wilayah perbatasan, terisolasi, terpencil, tertinggal dan dilanda bencana.
TMMD di tahun mendatang akan menambah sasaran Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan daerah perbatasan dengan mengurangi kegiatan serupa di wilayah Jawa.
Tahun ini, TMMD dilaksanakan serentak selama 21 hari tersebar di 122 kabupaten-kota dengan melibatkan personel TNI sebanyak 122 SSK, tersebar di 13 kodam mendapat respon positif dari masyarakat.
Di antaranya di Provinsi Papua dan Papua Barat, yang oleh Panglima Kodam XVII/Cendrawasih, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, dikatakan, TMMD selain untuk pembangunan infrastuktur seperti jalan, juga dapat menjadi salah satu upaya merangkul masyarakat.
"Infrastruktur jalan sangat penting. Itu sangat berpengaruh terhadap eksistensi kita. Kita perlu berdayakan masyarakat. Kegiatan ini sekaligus merangkul tokoh agama, tokoh adat dan rakyat," pungkasnya.
Sumber : MPI
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 21 Desember 2012
KSAD: Cegah Politisasi Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Produsen otomotif asal Rusia, OJSC KAMAZ melebarkan sayapnya hingga ke Indonesia. Penghasil truk yang jawara di reli Dakar (Dakar Rally) ini...
Baguslah kalau TNI AD mau melaksanakan TMMD didaerah yg masih rawan, utk membangun jalan didaerah pesisir spt Papua barat, Kalimantan Timur,Kalimantan Barat dan jawa bagian pantura.Hanya saja perlu pengawasan penggunaan uang, hrs menegemen terbuka dan akan mengurangi kekawatiran masyarakat/politikus.
BalasHapus