Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan kesenjangan yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat memicu terjadinya radikalisme.
"Radikalisme di dunia berhubungan dengan banyak faktor. Tidak hanya karena pertentangan ideologi, tetapi juga kesenjangan sosial, ekonomi, politik," kata Din seusai acara Konferensi Nasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (3/4).
Ia menambahkan, "Radikalisme itu bisa banyak, tidak hanya soal keagamaan. Orang tidak bisa makan itu akan cenderung radikal." Din mengibaratkan radikalisme yang semakin marak dapat menjadi bom waktu yang bisa mengancam keutuhan nasional, baik keutuhan nilai-nilai luhur hasil konsensus bangsa maupun rasa aman kehidupan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PBNU, As’ad Said Ali, menilai dalam situasi tersebut, peran Pancasila menjadi amat strategis untuk deradikalisasi. Hal itu, kata dia, karena Pancasila telah melakukan penyeimbangan ideologi melalui penyerapan berbagai nilai, paham, dan ideologi untuk disaring menjadi nilai-nilai keindonesiaan. "Pemuda harus menjaga roh Pancasila," kata dia dalam acara bertajuk "Pemuda Indonesia dan Ancaman Disintergrasi Bangsa" itu. (KJ)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar