Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bendera GAM. Konvoi pendukung bendera bulan bintang di Kota Banda Aceh ini sempat macetkan arus lalu lintas. Jalan yang dilalui iring-iringan massa padat merayap karena dipenuhi kendaraan peserta aksi dan warga.
Arus kendaraan di Jalan Teungku Daud Beureuh, terpaksa dialihkan karena massa menumpuk di jalan. Massa berkumpul di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk menyampaikan aspirasi sambil mengusung bendera yang pernah menjadi simbol perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Takengon
Sementara di Takengon, Aceh Tengah, massa mengarak bendera Merah Putih. Massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Lauser Antara (ALA) bersama mahasiswa berkeliling kota sambil mengibarkan bendera Merah Putih.
“Aksi ini sebagai bentuk penolakan keras kami terhadap bendera GAM,” ujar koordinator aksi, Aramiko Aritonang, Senin (1/4/2013).
Menurut Aramiko, bendera Aceh yang disahkan itu bukanlah bendera lambang daerah Aceh. Dikhawatirkan akan menimbulkan konflik. Karena itu, massa meminta pemerintah pusat tidak menerima Qanun Bendera dan Lambang Aceh.
Setelah mengarak bendera Merah Putih, massa berorasi ke gedung DPRD Aceh Tengah. Mereka menuntut agar Dewan setempat menolak keberadaan qanun Aceh di wilayah Bagian Tengah Aceh.
Konvoi berakhir setelah tuntutan massa ditampung Dewan setempat. Adapun massa yang mengikuti konvoi itu diantaranya dari masyarakat Gayo Lues, Bener Meuriah, Aceh Tengah, Kuta Cane, Aceh Singkil, dan Subussalam.
Qanun Aceh
Pengesahan Qanun Aceh tentang Bendera dan Lambang dilakukan Senin (25/3/2013) lalu. Gubernur Aceh selaku Kepala Pemerintah Aceh, Zaini Abdullah, menetapkan Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh pada tanggal 25 Maret 2013 dan Qanun tersebut diundangkan/ditempatkan dalam Lembaran Aceh Tahun 2013 Nomor 3 dan Tambahan Lembaran Aceh Nomor 49, serta II (dua) Lampiran.
Tanggapan Mendagri
“Mestinya Pemda Aceh lebih fokus bagaimana menyejahterakan masyarakat Aceh. Kalau begini terus kan sebentar lagi ada masalah ini, sebentar lagi masalah ini, jadi akan menghambat percepatan kesejahteraan masyarakat Aceh,”
kata Mendagri Gamawan Fauzi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4/2013).
Gamawan menegaskan, Aceh tidak boleh menggunakan atau memakai lambang yang mirip dengan identitas GAM. Untuk mempertegas aturan ini, pihak Kemendagri akan segera berangkat ke Aceh untuk bertemu dengan pejabat setempat.
“Ada 12 poin yang kita evaluasi dan kita sampaikan sebagai evaluasi Mendagri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Baik yang menyangkut legal drafternya maupun menyangkut substansi atau materinya,” ujar mendagri.
Banda Aceh, NAD
MoU Helsinki
Sesuai MoU antara The Government Of The Republic Of Indonesia dan The Free Aceh Movement (MoU Helsinki) dalam artikel 1.1. dan 1.1.5 Undang-undang tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh, Aceh memiliki hak untuk menggunakan simbol-simbol wilayah termasuk bendera, lambang dan hymne.
Selanjutnya sesuai dengan UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang merupakan turunan dari MoU Helsinki, dalam Pasal 246 yaitu :
1. Bendera Merah Putih adalah bendera nasional dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Selain Bendera Merah Putih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Aceh dapat menentukan dan menetapkan bendera daerah Aceh sebagai lambang yang mencerminkan keistimewaan dan kekhususan.
3. Bendera daerah Aceh sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bukan merupakan simbol kedaulatan dan tidak diberlakukan sebagai bendera kedaulatan di Aceh.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk bendera sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat diatur dalam Qanun Aceh yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Sumber : JKGR
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 02 April 2013
Pro Kontra Pengibaran Bendera GAM di Aceh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar