Markas Besar TNI Angkatan Darat mengumumkan, pelaku penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, DIY, adalah benar 11 oknum Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Penyerangan dan pembunuhan terhadap 4 tahanan di dalam Lapas dilakukan setelah para pelaku mendengar salah satu anggota Kopassus, Serka Heru Santosa, dikeroyok dan dibunuh secara brutal oleh keempat preman itu.
Berikut teks pernyataan lengkapnya:
Saya, Unggul K. Yudhoyono, Ketua Tim Investigasi TNI AD, pada kesempatan ini akan menyampaikan hasil tim investigasi yang dibentuk oleh KSAD dan dipimpin langsung oleh saya. Sebelum saya menyampaikan hasil investigasi, perlu saya sampaikan bahwa pelaksanaan investigasi, alhamdulillah berjalan lancar dan dapat menetapkan kesimpulan awal dalam masa kerja enam hari, karena semua proses dilandasi oleh kejujuran dan keterbukaan pelaku.
LINK VIDEO
Menjadi catatan khusus bahwa para pelaku secara kesatria telah mengakui perbuatannya sejak hari pertama penyelidikan, Minggu 31 Maret 2013. Adapun hasil-hasil investigasi yang kami peroleh:
Pertama, bahwa secara kesatria dan dilandasi kejujuran yang tinggi serta tanggung jawab, serangan ke Lapas pada Sabtu, 23 Maret 2013, pukul 00.15 WIB, diakui dilakukan oleh oknum anggota TNI AD Grup Dua Kopassus Kartosuro, yang mengakibatkan terbunuhnya 4 tahanan preman, yaitu pelaku pembunuhan atas nama Serka Heru Santoso, dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono oleh kelompok yang sama.
Kedua, peristiwa penyerangan ke Lapas Cebongan tersebut benar sebagai akibat pembunuhan yang dilakukan kelompok preman terhadap Serka Heru Santoso, Selasa 19 Maret 2013, dan pembacokan terhadap Sertu Sriyono yang salah satunya mantan anggota Kopassus. Penyerangan tersebut bermotif tindakan reaktif karena kuatnya jiwa korps dan membela kehormatan kesatuan.
Ketiga, serangan melibatkan 11 orang, terdiri dari 1 orang eksekutor berinisial U, 8 orang pendukung yang menggunakan dua unit kendaran Avanza biru dan Suzuki APV hitam, serta 2 orang menggunakan kendaraan Daihatsu Feroza yang berusaha mencegah tindakan rekan-rekannya tersebut. Dari 11 orang ini, 3 di antaranya berasal dari daerah latihan Gunung Lawu.
Empat, serangan tersebut menggunakan 6 pucuk senjata yang terdiri dari 3 pucuk jenis AK-47, dua pucuk AK-47 replika yang dibawa dari daerah latihan, dan 1 pucuk pistol Sig Sauer replika.
Lima, penyerangan tersebut merupakan tindakan seketika yang dilatari jiwa korps dan membela kehormatan kesatuan setelah mendapat berita pembunuhan sadis, brutal, oleh kelompok preman terhadap anggota Kopassus, jabatan bintara pleton, atasan langsung pelaku yang juga pernah berjasa menyelamatkan jiwa pelaku saat melaksanakan operasi. Juga dilatarbelakangi oleh pembacokan Sertu Sriyono yang merupakan rekan pelaku saat latihan komando.
Keenam, dilatarbelakangi jiwa korps yang kuat, roh militer. Namun penerapan tersebut adalah penerapan jiwa yang tidak tepat.
Ketujuh, pelaku menyatakan dengan penuh kesadaran siap mempertanggungjawabkan apapun risiko atas dasar kehormatan prajurit kesatria.
Kedelapan, atas dasar investigasi, proses hukum selanjutnya akan dilaksanakan pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspom AD | VIva News).
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 05 April 2013
VIDEO: Pernyataan Lengkap TNI Soal Oknum Kopassus Serbu Lapas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar