Keberadaan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) selama ini nyaris luput dari perhatian. Padahal, sudah 67 tahun Lemsaneg melayani negara dari berbagai ancaman.
Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya itu memiliki dua fungsi strategis, yaitu jaminan keamanan informasi dan intelijen sinyal. Untuk itu, Lemsaneg terus berupaya mengasah kemampuan di bidang teknologi informasi (IT) demi menjamin keamanan informasi di lingkungan kementerian/lembaga di Indonesia.
"Termasuk di dalamnya pengembangan kemampuan mengupas informasi bersandi milik asing, khususnya pihak-pihak yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional," beber Djoko pada acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Persandian RI, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Hadir pula pada kesempatan itu antara lain Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jaksa Agung Basrief Arief, Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X dan Wakapolri Komjen (Pol) Nanan Sukarna.
Lebih lanjut Djoko mengatakan, Lemsaneg memang ditugasi pemerintah untuk menjamin keamanan dan melindungi kerahasiaan informasi berklasifikasi. Meski demikian, lanjutnya, dibutuhkan kesadaran bersama dalam menjaga kerahasiaan informasi.
Jenderal berbintang dua itu menegaskan, meski Lemsaneg hanya menjalankan tugas dari pemerintah namun bukan berarti harus bersikap pasif. "Lemsaneg berperan aktif dalam melakukan kegiatan operasi analisis sinyal serta pemecahan sandi asing," tuturnya.
Sementara Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Lemsaneg harus terus meningkatkan pembinaan kepada instansi pemerintah dalam melakukan fungsi persandian. Menurutnya, dibutuhkan dedikasi dan loyalitas dalam menjaga informasi yang tergolong rahasia negara.
"Kepada insan sandi, saya tekankan agar meningkatkan dedikasi, loyalitas dan memelihara etos kerja sebagai nilai profesionalisme pengamanan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia negara," pintanya.
Sedangkan Sri Sultan mengatakan, pesatnya perkembangan informasi saat ini harus disikapi secara bijak dan peka. Menurutnya, aparat negara harus menyadari dan memahami perang informasi saat ini.
"Karena kondisi ini menciptakan kerawanan yang terbuka lebar bagi hakekat ancaman informasi, khususnya informasi yang sensitif dan strategis yang substansinya berkaitan dengan rahasia negara. Ini harus diwaspadai dan disadari oleh user dan penyelenggara negara demi terbentuknya security minded dan security awareness dan pemahaman perang informasi,” sebutnya.(ian/jpnn)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 05 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar