KILATAN cahaya memotong horizon pantai Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Beberapa detik kemudian gelombang suara pecah menggelegar, memekakkan telinga. Asap hitam seperti cendawan membubung ratusan meter dan jilatan api kemerahan menyala di permukaan laut.
Penonton yang berjarak sekitar 1 kilometer dari titik sasaran bertepuk tangan saat bom dari pesawat tempur TNI AU menghancurkan sasaran dengan dahsyatnya saat berlatih tempur, Kamis (31/10).
Beberapa detik sebelumnya, sebuah keputusan diambil pilot pesawat tempur. Sebuah bom yang dijatuhkan tepat sasaran adalah hasil dari ribuan jam terbang latihan pilot, ribuan bom latih dan bom live yang dilepaskan, puluhan ribu jam kerja mekanik, ribuan jam pembinaan, serta tentunya triliunan dana APBN alias uang rakyat.
Tujuan akhir operasi udara adalah mencapai penguasaan atas pengendalian udara. Ini penting untuk keleluasaan pergerakan kawan dan menghambat gerak lawan.
Dari lima operasi udara, ada dua yang menarik ditampilkan dalam latihan Angkasa Yudha 2013 oleh Kogasudgab Rajawali di bawah pimpinan Pangkogasudgab Marsda Muh Syaugi, yang kesehariannya menjabat sebagai Panglima Koopsau 1, yaitu Operasi Lawan Udara Ofensif dan Operasi Serangan Udara Strategis.
Yang pertama untuk menghancurkan kekuatan penangkal udara musuh secara gabungan. Sementara yang kedua untuk menyerang pusat strategis kekuatan lawan.
Direktur Latihan Angkasa Yudha Marsda Sudipo Handoyo dengan antusias menjelaskan kepada Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia tentang simulasi pengeboman oleh pesawat tempur Hawk 109/209, Sukhoi 27/30, F-16, serta Super Tucano EMB 314.
Jam terbang latihan, kemampuan dasar, dan kepribadian menjadi pembeda dari kepiawaian pilot tempur dalam melepaskan senjata dalam operasi serangan udara.
Dalam misi pengeboman, pilot harus menangkap beberapa parameter pada saat yang sama. Parameter itu, misalnya, mencari sasaran, mengatur ketinggian, mengatur arah, membidik sasaran, mengatur kecepatan, mengaktifkan senjata, hingga mengawasi instrumen pesawat dan situasi sekitar sasaran.
Ini belum kalau ada ancaman dari lawan di sekitar, pilot harus melepas alat pengecoh rudal lawan, yaitu chaffs antiradar dan flare antirudal penjejak panas. Pada saat yang sama, ia harus mengatasi tekanan gravitasi, beban emosi, stres, dan terus berkomunikasi dengan penerbang lain serta pemandu penembakan. Pada akhirnya, ia harus menekan tombol bom dengan tenang agar kena dengan akurat. Dalam simulasi dive bom, jendela waktu pengambilan keputusan hanya 5 detik.
Bisa dibayangkan kualifikasi pilot tempur dari segi fisik, psikis, dan kecerdasan. Beribu jam dibutuhkan agar seorang pilot menyatu dengan pesawatnya. Ia tidak cukup hanya menerbangkan dan beraerobatik, tetapi juga menggunakan pesawat untuk bertempur, berkelahi, menghancurkan, dan membunuh demi tanah airnya. Tidak heran, nilai seorang pilot selalu lebih tinggi dari harga pesawat.
Hadir juga tiga pesawat Sukhoi 27/30 yang mengemban misi sebagai escort. Selain kemampuan radar yang canggih, Sukhoi membawa senjata air-to air missile untuk melindungi tiga pesawat F-16 kalau mendapat serangan dadakan dari pesawat tempur musuh. Dua yang pertama masing-masing membawa 6 bom OFAB 100, sedangkan pesawat ketiga berbekal roket S8.
Hasil akhirnya, lagi-lagi tepuk tangan dan sorakan spontan dari penonton yang bangga menyaksikan kepiawaian ”Sayap- sayap Tanah Air”. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 08 November 2013
Ketika Pilot Tempur TNI AU Meluncurkan Bom
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar