Tim Detasemen Gegana Polda Maluku mengamankan bom rakitan yang disimpan dalam empat buat peti di kawasan Kampung Tenggara, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu.
Kapolres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease, AKBP Komarus Zaman, dikonfirmasi, mengatakan, bahan peledak itu diamanan tim gegana setelah dilaporkan masyarakat setempat.
Awalnya, warga menggali fondasi rumah. Namun,saat menggali menemukan peti dan mencurigai kemungkinan bom, makanya melaporkan ke polisi.
Tim gegana melakukan olah tempat penemuan dan mengidentifikasi itu bom rakitan berbentuk pipa.
"Barangnya langsung diamankan dan dibawa ke markas gegana Polda Maluku untuk menguraikannya guna memastikan itu bahan peledak rakitan," ujar Kapolres.
Ia mengimbau masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya agar bila menemukan atau mencurigai barang tertentu itu bahan peledak, baik organik maupun rakitan tolong dilaporkan ke pos aparat keamanan terdekat.
"Tolong laporkan kepada aparat keamanan agar bisa bertindak cepat guna mengantisipasi hal - hal tidak diinginkan, terutama barangnya meledak," kata Kapolres.
Dia mengisyaratkan barang tersebut merupakan bekas "tragedi kemanusiaan" pada 1999 yang ditanam karena stabilitas keamanan ibu kota provinsi Maluku hingga saat ini semakin kondusif.
"Jangan menyimpan atau memilik bahan peledak maupun senjata api biar itu berbentuk rakitan karena bila ditangkap pastinya dikenakan undang - undang darurat," tegas Kapolres.
Kota Ambon dan sekitarnya sering ditemukan bom maupun senjata api rakitan, termasuk senjata tajam.
Dia merujuk tim Detasemen Gegana Polda Maluku, mengamankan, puluhan mortir aktif yang biasanya dimanfaatkan aparat keamanan di kawasan Kampung Kolam, Ahuru, Kota Ambon pada 28 November 2013.
Bahan peledak(Handak) milik militer itu terdiri dari 20 buah mortir, satu peti diduga berisi mortir, belerang 10 Kg dan asam sulfat.
Handak tersebut ditemukan saat operator eksavator menggali tanah untuk membangun talud. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 24 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar