Program mata-mata canggih, Regin telah ditemukan oleh peneliti keamanan belum lama ini. Malware itu dikhawatirkan peneliti karena memiliki kemampuan intelijen yang canggih dan disinyalir setara dengan malware Stuxnet, senjata digital pertama yang ditemukan.
Meski sejauh ini belum jelas siapa di balik serangan Regin itu, dilaporkan Indonesia termasuk salah satu dari korban serangan tersebut. Laporan itu disampaikan Kaspersky Lab Global Research and Analysis Team.
Dalam keterangan tertulis hari ini, Kaspersky Labs mengaku penelitinya telah mengendus adanya malware regin sejak 2012. Lantas, peneliti Kaspersky secara intens mengumpulkan sampel yang muncul di berbagai layanan multi-scanner. Laboratorium ini melacaknya di seluruh dunia.
Akhirnya, Kaspersky mendapatkan sampel yang terlibat dalam beberapa serangan di dunia nyata, termasuk terhadap instansi pemerintah dan operator telekomunikasi, dan ini memberikan informasi yang cukup untuk penelitian yang lebih dalam mengenai ancaman ini.
Meski penelitian Kaspersky menyebutkan Regin tak berbahaya, tapi program ini punya kemampuan infeksi yang canggih.
"Platform (Regin) mampu menginfeksi keseluruhan jaringan organisasi yang ditargetkan untuk merebut kontrol penuh pada seluruh level yang memungkinkan," tulis Kaspersky.
Hasil laboratorium Kaspersky mengungkap para korban utama dari pelaku serangan yaitu operator telekomunikasi, pemerintah, lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga dan individu politik multinasional, yang terlibat dalam penelitian matematika/cryptographical yang canggih.
Sementara itu, korban dari serangan ini ditemukan di Algeria, Afghanistan, Belgia, Brazil, Fiji, Jerman, Iran, India, Indonesia, Kiribati, Malaysia, Pakistan, Suriah. dan Rusia.
Ditambahkan, Regin ditujukan untuk mengumpulkan data rahasia dari jaringan yang diserang dan melakukan beberapa jenis serangan lainnya.
Peneliti menuliskan pelaku di balik Regin mampu mengendalikan jaringan terinfeksi dari jarak jauh, bahkan beberapa lembaga mampu dikendalikan di satu negara.
"Tetapi hanya salah satu dari mereka yang telah diprogram untuk berkomunikasi dengan server perintah komando dan kontrol (C&C) yang terletak di negara lain," tambah peneliti.
Costin Raiu, Direktur Analisis dan Riset Global Kaspersky Lab menyoroti kemampuan Regin yang bisa menginveksi jaringan GSM. Ia mengingatkan, meski semua jaringan GSM memiliki mekanisme melacak tersangka, melalui penegak hukum, tapi menurut dia pihak lain bisa membajak kemampuan ini dan dimanfaatkan untuk melancarkan serangan.
"Kemampuan untuk menembus dan memantau jaringan GSM mungkin merupakan aspek yang paling tidak biasa dan menarik dari operasi ini," tulis Raiu. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 26 November 2014
Indonesia Jadi Korban Serangan Malware Regin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Setelah pesanan pasti empat dari delapan pesawat tempur kontra penyusup EMB-314 Super Tucano diserahkan kepada TNI AU, Embraer Brazil bernia...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Panglima TNI Jenderal Moeldoko membuka 100 Experts Meeting yang bertemakan "Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan" di Aula Gato...
-
PT Pindad telah berhasil memproduksi senjata Subsonic untuk kebutuhan tentara nasional Indonesia. Salah satu keunggulan senjata subsonic a...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar