Pengamat militer, Mufti Makarim mengamini statemen Menteri Pertahanan di akun Ryamizard Ryacudu @Ryamizard_R, yang menyebut jika Indonesia berperang, paling hanya mampu bertahan dalam 3 hari.
"Itu kan yang dari dulu sudah dibilang analis keamanan dunia, kalau soal pertahanan bukan soal tentara dan senjata saja. Tapi daya dukung terhadap pasukan dan senjata seperti apa," kata Mufti menjawab JPNN.com, Senin (23/2) di Jakarta.
Mufti menyebutkan, operasional tentara bersama perangkatnya seperti mobil hingga pesawat tempur memerlukan dukungan untuk mobilisasi. Tidak saja ketersediaan jalan, bandara, tapi juga bahan bakar/energi untuk mengoperasikan peralatan perang yang ada.
"Pertahanan juga butuh suplai energi. Makanya kalau kita mau menjadi negara yang memiliki konsep negara kuat, sudahilah klaim pertahanan hanya urusan tentara saja. Kembalilah pada konsep holistik, karena pertahanan butuh dukungan banyak aspek," tegasnya.
Selain itu, Mufti juga mengingatkan bahwa pertahanan jangan hanya dilihat dari sisi militer. Sebab, di era teknologi sekarang ini, cukup dengan serangan virus saja, negara bisa lumpuh.
"Pertahanan itu tidak melulu militer, diserang dengan virus saja kita lemah, diserang dengan ancaman kelaparan saja kita lemah. Nah, sekarang Menhan menyatakan itu, apakah sekedar pernyataan atau dia punya satu konsep ke depan harus bagaimana?" tandasnya mempertanyakan. (JPNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 25 Februari 2015
Pengamat Militer: Pertahanan Bukan Soal Tentara dan Senjata Saja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Produsen otomotif asal Rusia, OJSC KAMAZ melebarkan sayapnya hingga ke Indonesia. Penghasil truk yang jawara di reli Dakar (Dakar Rally) ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar