Pembacaan naskah proklamasi menumbuhkan kegembiraan bagi rakyat Indonesia. Setelah terbelenggu oleh penjajahan selama ratusan tahun, gema kemerdekaan mulai membahana hampir di seluruh penjuru, termasuk rakyat Solo.
Para pemimpin dan tokoh masyarakat mulai memberanikan diri untuk mengambil alih kekuasaan Kekaisaran Jepang atas Indonesia. Langkah persuasif dilakukan, tindakan ini membuat penguasa Jepang luluh dan rela menyerahkan kedaulatannya kepada pemerintah Indonesia yang masih sangat muda.
Di Solo, penyerahan kedaulatan berlangsung secara damai. Pemerintah Jepang yang diwakili Watanabe menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia. Upacara serah terima berlangsung sangat sederhana, tidak ada penandatangan dokumen, atau acara protokoler. Yang ada hanya saling bersalaman.
Serah terima tersebut dipenuhi sejumlah komandan polisi rahasia (Kempeitai) Jepang yang beroperasi di Solo. Mereka dengan sukarela menyerahkan senjatanya masing-masing kepada para pejuang. Tapi tidak semua, Kapten Sato menolak menyerahkan gudang senjata yang dijaganya kepada rakyat Indonesia.
"Saya hanya bersedia menyerah setelah mendengar langsung perintah Tenno Heika," tegas Kapten Sato, seperti dikutip dari buku 'Ign Slamet Riyadi: Dari Mengusir Kempeitai Sampai Menumpas RMS', karya Julius Pour terbitan Gramedia tahun 2008.
Meski begitu, rakyat tak menyerah. Mereka tetap melakukan pendekatan kepada Kapten Sato untuk menyerahkan persenjataan yang dimilikinya. Tapi, seluruh upaya tetap gagal, Sato tetap bergeming dengan pendiriannya.
Kerasnya sikap yang ditunjukan Sato membuat rakyat Solo kesal. Tepat pada 13 Oktober 1945, para pemuda mulai mengepung markas Sato. Meski dijaga cukup ketat, namun mereka tak gentar menghadapi peluru Jepang.
Tanpa dikomando, para pemuda langsung menyerbu markas tersebut. Tanpa ada komando, ribuan massa mulai memasuki markas dari tangan Jepang. Aksi para pemuda ini disaksikan langsung oleh Benny Moerdani saat usianya masih 13 tahun, kelak dia bakal menjadi jenderal berpengaruh selama Orde Baru berkuasa.
"Saya sendiri tidak tahu siapa yang memberikan perintah untuk menyerbu. Mungkin saja memang keluar dengan spontan. Tetapi yang pasti, markas kempeitai langsung diserbu massa," kenang Benny.
Dengan penuh semangat, Slamet Riyadi langsung menyerbu masuk ke dalam markas. Tembakan pertama dari tempat persembunyiannya telah menewaskan seorang serdadu Jepang.
"Slamet Riyadi didampingi Roedjito menyerang dari arah barat markas. Dari tempat persembunyian Slamet Riyadi berhasil menembak mati seorang anggota Kempeitai yang sedang berjaga di lantai atas," tulis sebuah laporan.
Tanpa bermodal senjata yang memadai, aksi nekat yang dilakukan para pemuda Solo berhasil menaklukkan markas tersebut. Dalam waktu singkat, Sato dan anak buahnya memilih menyerah dengan mengibarkan bendera putih. Markas Kempeitai pun jatuh ke tangan rakyat.
Gara-gara aksi nekatnya tersebut, pemerintah memberikan pangkat mayor. Pangkat itu diterimanya saat usianya masih 19 tahun, sekaligus menjadi Komandan Batalyon II TKR. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 06 Oktober 2015
Slamet Riyadi Menjadi Mayor pada usia 19 Tahun Setelah Rebut Markas Jepang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar