Media Rusia, news agency ITAR-TASS menyebutkan TNI AL tertarik dengan kapal selam kelas Amur-1650 buatan Rusia. Pernyataan itu disampaikan Direktur Rosoboronexport, Nicholas Dimidyuk saat pagelaran pameran DSA 2014 di kota Kuala Lumpur, Malaysia beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Sarana dan Pertahanan Kementerian Pertananan (Kemenhan) Laksda Rachmad Lubis membenarkannya. Menurut dia, ketertarikan itu tidak hanya kapal selam Amur-1650 tapi juga beberapa model lainnya.
"Untuk rencana pengadaan kapal selam produk Rusia masih dalam tahap pengkajian. Tapi belum ada pembicaraan terkait model kapalnya maupun pendanaannya dan skenario pengadaannya," kata Rachmad dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (21/4/2014).
Usai mengikuti Rencana Induk Pemenuhan Alpalhankam pada 02 April 2014 lalu, Rachmad menuturkan, setelah gagal mengakuisisi (memperoleh) Kapal Selam Kilo bekas Rusia, pihaknya mencoba mengkaji versi baru. Namun pengkajian itu akan disesuaikan dengan anggaran yang ada.
"Masih kita pelajari, yang bekas dari segi ekonomi tidak jadi pilihan. Kita bisa beli, tapi belum tentu bisa merawat, makanya kita kaji. Tapi kita sesungguhnya menginginkan itu untuk laut dalam. Tapi uang kita masih di tipe laut dangkal. Kalau ekonomi semakin membaik, diharapkan pemenuhan 12 kapal selam bisa terpenuhi," ucap Rahmad di Gedung Kemenhan.
Kapal Selam kelas Amur-1650 adalah versi ekspor kelas Lada atau Kapal Selam Kilo modern yang telah ditingkatkan kemampuan acoustic stealth-nya, AIP, dan sistem persenjataan dengan teknologi terbaru.
Amur-1650 bisa bertugas pada segala cuaca. Di laut dangkal maupun dalam selama 45 hari tanpa kembali ke pangkalan.
Kapal selam yang dirancang Rubin Central Design Bureau ini memiliki panjang 66,8 meter, tinggi 6,4 meter dan bisa menyelam dengan kedalaman hingga 300 meter. Kapal selam diesel ini bisa meluncurkan hingga 18 torpedo dan menembakkan rudal jelajah tipe Club-S dengan jarak 300 km. (Liputan6)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 22 April 2014
Kemenhan Kaji Pembelian Kapal Selam Amur-1650
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
percayakan kepada kemenha, semoga beli banyak. karena indonesia masih kurang minimal 22 kapal selam
BalasHapuslu baca dulu dong artikelnya baru komen lu ngomong kaya orang ga berpendidikan lu baca ga di artikel ditulis '"tapi uang kita masih di tipe laut dangkal "" it artinya uang kita masih krang buat beli yang lebih besar dari amur jadi kalo buat beli kapal selam 22 unit lah kalo yg buat beli kapal PKR duit dari mana ngimpi juga menurut gue 22 unit itu berlebihan sebab kita harus tau dulu seluk beluk produk supaya ga salh palenya lah entar ngerawatnya siapa dan jga harus pelatihan awak kapal selam itu sendiri emang lu pikir ngejalanin kapal selam kaya ngejalanin motor yg 1 hari aja bisa coba lu pikir dulu seluk beluknya jangan asal ngomong aja kita harus beli 22 unit emangnya lu mu beli pempek ..beli kapal selam harus dipikirkan matang matang seperti
BalasHapus1.apakah kapal selam ini cocok dengan indonesia yg beriklim tropis?
2.apakah kita bisa mengoprasikanya ?
3.apakah ada nilai lebihnya bagi kita ?
dan masih banyak lagi yg harus di pertimbangkan
mas memang sekolah sudah sampai mana. gak sekolah atau gak berpendidikan juga kalau manusia nya kayak memang pasti di bilang pinter terus. gak usah beri simple cari aja di buka internasional... kesipulan nya ya rusia hiba kapal selam ke indonesia seharus nya di terima kelamaan mikir sana sini. yang terpenting si rusia menghibakan pasti ada tot nya. paser bmp3 f itu berjalan mulus . sukhoi berjalan mulus juga. semoga si lotong kapal selam berjalan mulus juga. ini bangsa saya tanah tumpah darah saya. sambang sampai meroke indonesia raya .. merdeka
BalasHapusbung tomihaida,, hibah kapal selam itu lebih mahal modifikasi nya, karena kerusakan nya lebih parah, TNI AL sudah mengecek nya kesana beserta perwakilan kemenhan, belum lagi faktor umur pakai nya,
HapusTNI AL sdh memperhitungkan semuanya sehingga kesimpulannnya mendingan beli baru dari hibah. umur pakai nya cuma beberapa tahun.
RUSIA , USA dan negara maju lain nya paling PELIT namanya teknologi, LAPAN sendiri mengakui nya,
karena akan berimbas pada produksi prtahanan mereka, Rusia dekat dengan indonesia karena memeiliki kepentingan lain. begitu juga China, USA.
sampai sekarang TOT rudal C705 dari china belum terlaksanakan,, karena china masih meminta uang tambahan hasil lisensi produk nya.
INDIA aja yang joint produk figther genrerasi ke 5 dengan RUISA, nama proyek Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA), sampai sekarang pesawatnya blm juga sampai pada tahap prototype, bahkan jauh dari harapan,,
harga kapal selam amur itu memang mahal utk ukuran belanja pertahanan indoneisa. di sebabkan paktor dari mitra AU dan AD juga sedang memodrenisasi semua alutsistanya,, udah dpt 2 aja udah untung,, apalagi indonesia saat ini sedang mengembangkan KS changbogo yg lebih gahar dibandingkan U 209 . dan mendekati teknologi KS U 214 jerman
Bung andri cahyadi ini konsisten dengan nickname-nya di berbagai komen. Dan komennya juga selalu berdasarkan data yang jelas dan valid. Jadi enak bacanya,
HapusBtw, saya setuju dengan pendapat Anda di atas dan untuk saat ini sama seperti penikmat berita kemiliteran Indonesia lainnya saya hanya bisa harap2 cemas menanti berita resmi keberadaan KS made in Russia ini. Sekali lagi di Bumi (Air) Nusantara.
Walopuuuun, kalau sdh diberitakan oleh media utama seperti Liputan6 ini sudah memberi harapan lebih. Jadi sudah bukan sekedar obrolan di forum2 military fanboys :-)
hahahaha...komenya ejakulasi dini...
BalasHapus