Presiden Joko Widodo melantik dan mengambil sumpah 34 menteri Kabinet Kerja masa bakti 2014-2019, Senin (27/10/2014) siang, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Setkab) |
“Diangkatnya Bapak Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman telah mendongkrak harapan baru tentang diberdayakannya aset bangsa yang terlupakan selama ini,” ucap Budiman.
Menurutnya, naluri presiden Jokowi sangat tepat dengan menempatkan maritim sebagai poros. Hal itu sama saja dengan menjadikan maritim sebagai instrumen kekuatan nasional berkategori survival.
“Menempatkan maritim yang dikomandoi seorang Menko menunjukkan bahwa Maritim tidaklah cukup dikendalikan dengan hanya satu strategi, mengingat luasnya dimensi atau wilayah domainnya,” tutur Wakil Ketua Forum Kajian Pertahanan dan Maritim itu.
Lebih lanjut, mantan Danseskoal tahun 2000 itu menambahkan, domain maritim meliputi semua area atau benda, baik dari, di atas, di bawah, di dalam, berkaitan, berdekatan, atau berbatasan dengan laut, kelautan, samudera, teluk, pantai, sungai, delta, estuari, litoral, atau semua wilayah yang bisa dilayari, termasuk semua infrastruktur dan aktivitas yang berkaitan dengan manusianya, kargo, dan semua kendaraan yang bisa berjalan di atas air, dan udara di atasnya.
“Bayangkan, dalam elemen domain maritim tersebut, ini pekerjaan yang mahaberat. Bukan sekadar mengkoordinasikan, namun manajemen srategis modern menuntut kepada kontrol kualitas produk per masing-masing komoditas dari semua elemen domain maritim itu,” tandasnya.
Selain itu, Budiman berharap Menko Kemaritiman dapat bekerja secara maksimal dalam mengendalikan setiap elemen domain maritim.
“Selamat untuk Pak Indroyono. Bapak secara tidak langsung adalah pengendali kualitas semua produk elemen domain maritim, dan semua elemen domain maritim dipersyaratkan hadirnya strategi maritim yang jantungnya adalah angkatan laut dan strategi nasional untuk keamanan maritim dengan jantungnya adalah coast guard,” tuturnya.
Dalam penutupnya, Budiman menerangkan, dengan dilaksanakannya tugas itu semua maka maritim akan benar-benar membawa kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
“Sekali lagi, selamat dan semoga maritim sebagai instrumen kekuatan nasional mampu diberdayakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat untuk waktu mendatang,” tutup Budiman. (JMOL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar