Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara menggelar latihan bersama dengan mitranya dari Angkatan Udara Tiongkok, untuk mempererat hubungan dan kerja sama kedua pihak, selain meningkatkan kemampuan serta ketrampilan tempur.
Dalam latihan bersama yang digelar di Pusat Latihan Terpadu Divisi 43 Airbone Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (Peoples Liberation Army/PLA), itu pasukan baret jingga TNI AU mengerahkan sekitar 80 personelnya, disambut Asisten Atase Pertahanan RI Mayor Sus Adi Triady.
Dalam latihan bersama bersandikan "Sharp Knife Airbone" 2014 itu kontingen Tiongkok menurunkan sekitar 80 personelnya, berikut senjata dan sistem pendukungnya.
Direktur Latihan Kontingen Indonesia Kolonel Psk Bambang Hariyono mengatakan materi yang dilatihkan adalah menembak senjata dasar, menembak senjata khusus, bela diri militer, pembebasan sandera dan operasi antiteror.
"Kami juga nanti akan berlatih bersama tentang halang rintang, mendaki dan rappeling, dan simulasi fastrooping dan taktik penanggulangan teror beregu," kata Bambang yang sehari-hari bertugas sebagai Asisten Intelijen Korps Pasukan Khas TNI AU.
Sejak Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Tiongkok ditandatangani pada 7 November 2007, militer kedua negara telah menjalin kerja sama latihan bersama diawali latihan bersama Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan mitranya dari Tiongkok pada Juni 2011 di Pusdik Kopassus di Batujajar, Jawa Barat.
Latihan antiteror antara Kopassus dan Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Tiongkok kembali digelar pada Juli 2012 di Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok.
Kegiatan serupa dikembangkan pula pada matra udara antara Korps Pasukan Khas TNI AU dan mitranya dari Tiongkok pada November 2013 di Bumi Margahayu, Jawa Barat.
Militer Indonesia dan Tiongkok berencana menggelar latihan bersama antara pasukan khusus angkatan laut kedua negara yang akan diselenggarakan secara bergantian di Indonesia dan Tiongkok. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 28 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar