Apabila black box pesawat Air Asia QZ8501 dapat ditemukan hari ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) akan kembali fokus pada pencarian jenazah korban.
Setelah bagian ekor pesawat ditemukan kemarin, Basarnas memang memfokuskan pencarian pada black box yang diperkirakan menempel pada posisinya atau terlepas tidak jauh dari bagian ekor pesawat yang ditemukan.
Menurut Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Kabasarnas), Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo, Basarnas berkoordinasi dengan KNKT dan para penyelam untuk menentukan skenario dengan kondisi yang ada di area pencarian.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi keamanan kondisi fisik black box, karena diperlukan perlakuan khusus saat pengangkatan benda penting tersebut.
Kamis (8/1/2015) pukul 06.45, tim penyelam kembali diturunkan. Namun, upaya menelusuri bagian ekor pesawat terhambat, karena visibility (jarak pandang) terbatas sekitar satu meter. Penyelam hanya mendapatkan puing-puing kecil dan diangkat ke kapal.
“Pada waktu mereka menyelam, mereka sudah tahu persis tugas utama, yaitu memastikan black box masih di ekor atau sudah terlepas,” terang Kabasarnas.
Apabila black box masih melekat pada posisinya maka harus melakukan koordinasi dengan pihak KNKT yang telah berada di posisi penemuan. Menurut Kabasarnas perlakuan terhadap Black Box adalah wewenang KNKT “Apakah boleh ekor diangkat sekaligus? Keputusan ada di KNKT, Basarnas hanya membantu,” jelas Kabasarnas.
Basarnas beserta tim telah mempersiapkan krain di Kapal Crest Onyx dengan kemampuan maksimal 70 ton. Bagian ekor yang ditemukan sudah terkait dengan tali dan balon, bahkan ada sinyal menempel di tali. Dengan demikian, keberadaannya tetap terpantau.
Pengurangan Armada Asing
Pada operasi SAR hari ke-12, ada beberapa kapal yang diubah penempatannya. Kapal Geo Survey bersama beberapa penyelam digeser ke obyek yang terdeteksi sebelumnya, namun belum terkonfirmasi.
Dua kapal Jepang meninggalkan mission area hari ini. Sesuai hasil evaluasi dan analisis Basarnas beserta unsur terkait lain maka secara bertahap kekuatan bantuan negara sahabat akan dikurangi.
Penempatan kapal-kapal didasarkan pada kemampuan alat dan sistem yang ada, menyesuaikan sasaran operasi SAR. Kabasarnas menegaskan bahwa keputusan datangnya dari informasi yang akurat dari satuan-satuan di lapangan.
“Informasi bisa dari bermacam-macam sumbernya, tapi saya punya jariangan komando dan pengendalian, dan mereka patuh serta disiplin untuk melakukan koordinasi, instruksi, dan kemudian bisa sewaktu-waktu saya ubah,” tegasnya.
Terkait penggunaan alat pinger locater, Kabasarnas menjelaskan bahwa alat tersebut dapat bekerja optimal apabila sekitar lokasi tidak terdapat gangguan kapal-kapal lainnya.
“Jika masih menempel di ekor tidak perlu digunakan, namun jika tidak ada atau terlepas, kapal lainnya minggir maka pinger locater baru masuk,” terang Kabasarnas.
Penggunaan sonar juga perlu pengaturan. Ketika penyelaman sedang berlangsung maka sonar tidak boleh dihidupkan. Gelombang sonar yang memancar dapat merusak pendengaran (telinga) para penyelam. Keselamatan tim SAR tetap harus diutamakan dalam pelaksanaan operasi SAR. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 09 Januari 2015
Bila Black Box AirAsia QZ8501 Ditemukan, Basarnas Kembali Fokus Evakuasi Jenazah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar