Pengamat militer dari Digimed Karya Imaji, Anton Aliabbas, mengatakan perbedaan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI dengan Amerika berpengaruh dalam kinerja militer dan kemanusiaan.
Perbedaan itu tampak jelas saat TNI mengevakuasi dan mencari puing pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang kontak sejak Ahad, 18 Desember 2014, di Selat Karimata. Dalam pencarian ini, Amerika Serikat membantu mengirimkan kapal perang perusak USS Sampson yang tiba di Selat Karimata, pada Jumat, 2 Januari lalu.
Pada hari pertama bertugas, kapal perang khusus perairan dangkal itu berhasil menemukan 12 jenazah. Sebagai perbandingan, tim Badan SAR Nasional baru menemukan tujuh jenazah dalam waktu empat hari atau sehari sebelum USS Sampson bergabung.
Menurut Anton, dari sisi kemampuan personel, prajurit TNI tak kalah dengan Amerika. "Tapi kemampuan personel saja tak cukup, harus didukung peralatan memadai," ujar Anton saat dihubungi Tempo, Senin, 5 Januari 2015.
Menurut pengajar di Universitas Paramadina itu, kekuatan alutsista laut yang mumpuni sangat diperlukan TNI. Terlebih TNI sudah pasti ikut menyukseskan misi pemerintahan Jokowi yang bertema poros maritim.
Anton menuturkan sudah saatnya pemerintah Jokowi memikirkan kapal perang andal lain. "Apakah Indonesia butuh (kapal perang berkemapuan canggih macam USS Sampson), ya pasti butuh," katanya.
Anton menyatakan saat ini pemerintah harus mampu mengubah daya pikir soal kekuatan alutsista Indonesia. Selama ini, pemerintah seakan berpikir alutsista dari sisi kuantitas atau jumlah, sedangkan kualitas kurang dilirik. "Sekarang harus pikirkan kemampuan dan kecanggihan alutsista yang akan dibeli," ujar Anton.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 06 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar