Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Logan Siagian mengaku, Kompolnas belum mendapatkan kabar terkait pergantian Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, yang akan dilakukan Agustus mendatang.
“Belum, kita baru melaksanakan tupoksi kita untuk mengajukan pertimbangan mengenai Kapolri,” ujar Logan saat dihubungi wartawan, Selasa (9/7/2013).
Logan mengatakan, Kompolnas sudah menjalankan tugasnya sampai saat ini, yakni merekomendasikan nama untuk menjadi pengganti Kapolri dan juga meneliti track record dari 11 kandidat yang akan diusung Kompolnas, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kita sudah mempersiapkan (hasil penelitian kandidat). Kita tunggu perintah dia (Presiden SBY),” ujar Logan.
Menurutnya, tupoksi Kompolnas untuk mengajukan Kapolri baru, tidak terlalu sulit mengingat tradisi di lembaga tersebut masih menganut senioritas. Artinya, kata Logan, tradisi pengganti Kapolri harus yang senior di Polri. Namun, ada kendala tersendiri pada saat pihaknya dihadapkan dengan pergantian Kapolri yang dipercepat masa pensiunnya.
“(Dalam aturannya) Kapolri diganti itu karena pensiun, mengundurkan diri, meninggal dunia, pidana ancaman hukuman penjara 5 tahun lebih. Tapi Kapolri dibawah Presiden seperti Menteri sehingga bisa saja diganti, seperti pak Da’i Bachtiar (mantan Kapolri),” tandas Logan.
Sebelumnya, anggota Kompolnas Adrianus Meliala mengatakan ada 11 nama yang akan direkomendasikan pihaknya sebagai pengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada Presiden SBY awal Juli ini. Dari 11 kandidat, tiga di antaranya memiliki pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi atau bintang tiga. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar