Walaupun kunjungan Presiden Joko Widodo di Korea Selatan akan lebih banyak disibukkan dengan agenda ekonomi, namun Kepala Negara juga direncanakan meninjau alat utama sistem senjata (alutsista).
“Ada beberapa alutsista kita yang dibuat di sana. Jadi mungkin menjadi perhatian Beliau untuk ditinjau,” kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno di kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (10/12).
Tedjo mengatakan hal tersebut usai mengantar Jokowi yang bertolak ke Busan, Korea Selatan (Korsel), tadi pagi.
Kerja sama Indonesia dengan Korsel dalam bidang alutsista memang sudah digagas sejak beberapa tahun terakhir. Salah satunya saat Indonesia membeli sejumlah pesawat penyerang keperluan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Korsel.
Selain itu, juga ada proyek pembuatan kapal selam.
Sementara untuk pertemuan bilateral, menurut Tedjo, akan lebih banyak berkisar ekonomi dan investasi kedua negara.
“Ini masalah ekonomi, kerja sama investasi antara kita dan Korea,” katanya. (BeritaSatu)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 10 Desember 2014
Kunjungi Korea Selatan, Jokowi Tinjau Alutsista Pesanan Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Komandan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) XXVI D-2/UNIFIL, Mayor Inf Wimoko, didampingi seluruh staf Satgas menerima kedatangan T...
-
Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kerjasama Indonesia dan China, J. Stapleton Roy, menganggap Indonesia bisa jadi pemimpin dunia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar