Kontingen TNI AD berhasil membawa 53 medali dan 9 piala dalam ajang turnamen menembak se-ASEAN, ASEAN Armies Riffle Meet (AARM) 2014. Dari 5 kelas perlombaan, 42 atlet penembak TNI AD menggunakan senjata dan amunisi buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT Pindad.
"Dari 45 medali emas yang diperebutkan kita dapatkan 29 medali dari 22 yang ditargetkan. Dari 15 trofi kita dapatkan 9 trofi. Jadi semua di atas 50% semua kita ambil," ungkap KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo usai menerima laporan Kontingen di Mabes AD, Jl Veteran, Jakpus, Senin (8/12/2014).
Gatot pun mengaku bangga karena 42 atlet dan 18 pendukungnya dalam turnamen yang dihelat di Vietnam pada 11-30 November lalu itu menggunakan produk buatan dalam negeri yang diproduksi Pindad. Bahkan disebut Gatot, beberapa negara Asean usai turnamen sudah memulai memesan senjata dari Pindad.
"Dan yang membanggakan adalah mereka sekaligus marketing. Karena prajurit kita menggunakan (senjata) Pindad. Seperti SS2, Pistol P2, (senapan sniper) SPR. Bahkan beberapa negara langsung pesan. Thailand sudah, dari Pindad ada informasi demikian jadi seharusnya Pindad juga kasih bonus juga buat mereka karena mereka juga marketing," kata Jenderal Bintang 4 itu.
Para atlet menembak ini, termasuk 6 prajurit wanita, diminta untuk bersiap diri untuk pertandingan internasional lainnya. Dalam waktu dekat, kontingen akan mengikuti perlombaan International Shooting Sport Federation yang akan digelar di Korea Selatan pada 2015 mendatang.
"Ini peluang emas untuk menunjukkan kita ini hebat sekaligus untuk memprosmosikan buatan dalam negeri Pindad. Ini kan lomba seluruh angkatan darat negara-negara Asean, yang ke-23 di Myanmar kita dapatkan 22 emas, 13 perak, 8 perunggu, dan 8 trofi. Kemarin ke-24 di Vietnam. Kita sejak berdirinya (turnamen) juara terus tapi terus meningkat," papar Gatot.
Selama ini kontingen TNI AD memiliki pesaing terberat dari Thailand dalam turnamen ini. Para atlet mempersiapkan diri dengan maksimal untuk bisa mendapat keberhasilan yang gemilang.
"Saingan terberat Thailand tapi pelaksanakan tahun ini Thailand sedikit menurun. Selama ini beberapa negara ASEAN seluruhnya berusaha menggunakan jejak kita baik senjata maupun amunisi. Yang jelas kita gunakan senjata dalam negeri buatan Pindad," terang Komandan Kontingen AARM TNI AD Mayor Faisol dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya para atlet mendapat gemblengan selama latihan sebelum turnamen dilaksanakan. Ia juga menyebut, bahwa keberhasilan kunci utamanya bukan hanya semata karena senjatanya saja melainkan dari keahlian atletnya itu sendiri.
"Kita harus mengenali medan, bagaimana suhu di sana, lawannya seperti apa. Kita kemarin latihan di Garut. (Kunci keberhasilan) sama seperti sopir aja, kalau sopirnya bagus tapi mobilnya nggak bagus larinya nggak kencang juga. Semua kembali lagi ke keahliannya," tutupnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Desember 2014
Senapan dan Pistol Pindad Banjir Pesanan Setelah Jadi Salahsatu Penentu Kemenangan TNI di AARM
Label:
Industri Pertahanan,
Pindad,
Prestasi Militer,
Senapan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar