Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan jika ketegangan penenggelaman kapal asing pencuri ikan bukan untuk perang. Melainkan itu memang seharusnya dilakukan untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia.
Sebelumnya, 3 kapal nelayan Vietnam yang mencuri ikan di perairan Indonesia pagi tadi diledakkan oleh TNI AL. Satu persatu kapal nelayan Vietnam tersebut diledakan oleh KRI Sultan Hasanuddin, KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631.
Peledakan dilakukan di perairan wilayah Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12) pagi.Tiga kapal Vietnam yang diledakkan, yakni KG 90433 TS. ATS 005, KG 94366 TS. ATS 006, dan KG 94266 TS. ATS 012.
"Ini bukan perang antar negara Ini soal pencuri ikan ya. Pencuri ikan itu pebisnis," kata Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, Jumat (5/12).
Susi menjelaskan sikap tegas itu untuk menjadikan Indonesia raja di negerinya sendiri. Terutama di sektor perikanan. Indonesia kaya sumber daya ikan, dan bisa menjadi pasar perikanan bagi ASEAN.
"Mengapa kita susah mencari ikan padahal 2/3 wilayah kita adalah laut," kata Susi.
Dalam pernyataannya itu juga, Susi menjelaskan jika saat ini nelayan Indonesia suah bisa menangkap ikan dengan leluasa. Sebab pihaknya sudah memoratorium izin kapal asing dan pelarangan transhipmen di tengah laut.
"Kita sudah lama memunggungi laut, tanpa moratorium saya tidak bisa menjalani pekerjana saya membenahi kelautan," paparnya. (JaringNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Komandan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) XXVI D-2/UNIFIL, Mayor Inf Wimoko, didampingi seluruh staf Satgas menerima kedatangan T...
-
Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kerjasama Indonesia dan China, J. Stapleton Roy, menganggap Indonesia bisa jadi pemimpin dunia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar