Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui selama ini program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) masih belum dikenal masyarakat.
Menurut dia, selama ini masyarakat masih mengenal program masuk desa TNI yakni ABRI masuk desa (AMD) yang lahir pada tahun 1980, yang kemudian sejak tahun 1999 berubah menjadi TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).
Untuk itu, ia berencana untuk mengevaluasi kembali program ini, agar masyarakat dapat kembali mengenal program-program yang dilakukan TNI terutama program TMMD.
"Yang ingin saya tegaskan dalam hampir setiap kesempatan saya ketemu masyarakat banyak yang bertanya apakah AMD masih ada? Ini pertanyaan ringan tapi perlu renungan. Berarti TMMD selama ini mungkin kurang mendapatkan tempat atau perlu evaluasi dengan baik. Agar tidak ada lagi pertanyaan," kata Moeldoko dalam sambutannya dalam Penandatanganan MOU PMI dan Rapat Paripurna TMMD ke 35 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12/2014).
Menurut dia, kegiatan TMMD ini memiliki prioritas dalam konteks memberikan kesejahteraan kepada rakyat, baik dalam upaya yang dilakukan secara fisik maupun nonfisik, seperti pembangunan daerah tertinggal, daerah terpecnil, daerah kumuh perkotaan, daerah yang terkena bencana alam, serta daerah rawan konflik.
"Pembangunan daerah tertinggal, daerah terpencil, daerah kumuh perkotaan, daerah yang terkena bencana alam, serta daerah rawan konflik. Inilah sasaran prioritas TMMD. Ini esensi kita. Yang pasti bagi TNI yang terbaik bagi bangsa dan negara meski sekecil apa pun yang kita lakukan," tambahnya.
Moeldoko pun menegaskan kepada pemerintah daerah untuk tidak ragu menggunakan tenaga prajurit YNI untuk membangun daerahnya masing-masing. Pemda, lanjut dia, jangan ragu menggunakan elemen TNI untuk kepentingan masyarakat.
"TNI tidak punya apa-apa, tapi TNI miliki semangat yang kuat untuk darmabaktikan diri untuk rakyat. TNI tak punya duit, dan alat hebat. Sendi kita kurang untuk kerja pembangunan. Yang ingin saya sampaikan ke pemda, kementerian, TNI miliki semangat kuat dalam kontribusi pembangunan nasional," tandas dia. (MetroNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 11 Desember 2014
Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Kurang Mendapat Tempat di Masyarakat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar