Tatang Koswara, sniper terbaik dunia asal Bandung, rupanya sudah memiliki kemampuan menembak sejak remaja. Setiap kali senapan lodong dibidikkannya ke babi hutan saat berburu, dapat dipastikan babi itu mati.
Tatang menceritakan, di kampungnya dulu, di Desa Teluk Lada, Kecamatan Panimbang, Banten, areal sawah ayahnya sering diganggu hama babi. Setiap Jumat, masyarakat di kampung tersebut diwajibkan berburu babi ke hutan. Jika tidak, warga diwajibkan membayar upeti seikat padi.
“Saat itu, setiap Jumat kami tidak boleh bekerja. Semua pergi ke hutan dan memburu babi,” kenang Tatang dalam wawancara dengan Kompas.com, Senin (2/3/2015), atau sehari sebelum dia berpulang.
Tatang yang saat itu berusia 13 tahun enggan berburu bersama rombongan. Ia lebih suka menembak dengan cara menantang atau menyergap musuh dari depan dengan sasaran tembak yang bergerak. Karena itu, biasanya Tatang menanti babi di titik tertentu. Ketika babi mendekat, sekitar radius 30 meter, Tatang melepaskan tembakan dan selalu tepat sasaran.
Selain kelihaian menembak, kemampuan Tatang memprediksi pergerakan lawan juga sangat lihai. Bahkan hingga ia pensiun. Jika ia pergi ke tempat baru, instingnya secara otomatis bisa menggambarkan lokasi pas untuk menembak, apabila terjadi perang di tempat tersebut.
“Misalnya saya pergi ke Garut dan melewati hutan. Saya langsung berkata dalam hati, jika terjadi perang, ini tempat yang bagus untuk menyerang atau membentuk jantung pertahanan,” ucap dia.
Tatang menjelaskan, sniper membutuhkan ketenangan, kesabaran, dan tidak mudah emosi. Ayah dari empat anak ini beryukur karena hal tersebut sudah ada dalam dirinya sejak ia kecil. Bahkan ketenangan itu pula yang menyelamatkannya dari maut saat remaja.
Waktu itu, lelaki kelahiran Medan, 12 Desember 1946, ini mengambil ikan di laut. Namun, cuaca kurang bersahabat sehingga angin besar dan ombak yang tinggi menghantam perahunya hingga karam.
Tatang berusaha tidak panik. Diambilnya tali dan diikatkan ke badannya, sedangkan satu ujung lainnya diikatkan ke kayu. Begitu ombak di dekat hidung, Tatang akan melepaskan diri dari kayu dan menenggelamkan diri karena air di dalam laut lebih tenang. Hal itu dilakukannya berulang kali hingga ia melihat daratan.
Setelah daratan tampak, ia sekuat tenaga berenang. “Saya ikatkan tali ke kayu, prinsipnya ketika saya mati pun jasad saya bisa ditemukan. Alhamdulillah saya selamat setelah 16 jam terombang-ambing di tengah gulungan ombak,” tutur dia.
Kejadian ini tak membuatnya kapok. “Hanya saja, ibu saya sudah panik, karena saya sudah dikabarkan meninggal,” ujar anak pertama dari lima bersaudara ini. (KOmpas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 04 Maret 2015
Cerita "Sniper" Tatang, dari Babi hingga Terdampar di Laut
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar