Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe berhasil menggagalkan penyerahan uang tebusan dari nelayan yang telah dirompak kepada kelompak Perompak yang telah menyandera dua orang temannya ketika sedang mencari ikan di laut. Penggagalan penyerahan uang tebusan ini berkat laporan dari korban perompakan yang akan menyerahkan uang tebusan tersebut sebagai penukaran dua nelayan yang disandera.
Kelompok Perompak yang meminta uang tebusan ini sebelumnya telah merompak tiga (3) buah kapal yaitu KM. Al Hapsi milik Akbar yang dirompak di perairan Kuala Langsa pada tangal 23 Februari 2015, KM. Haris milik Hasan yang dirompak pada tanggal 24 Februari 2015 di Ujung Peureulak dan KM. Putra Sulung GT. 6 milik Zulfikar di perairan Kuala Langsa.
Lanal Lhoksumawe menerima laporan dari korban bahwa para perompak menggunakan sampan dengan ciri-ciri warna lis putih dan bagian bawah berwarna merah yang diawaki oleh empat orang perompak dengan ciri-ciri masing-masing para pelaku.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Komandan Lanal (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra segera memerintahkan Satuan Intelijen yang dipimpin Pasintel Lanal Lhokseumawe segera menuju ke daerah Langsa dan sekitarnya guna melakukan pengumpulan data dan pengejaran.
Selanjutnya Pasintel Lanal Lhokseumawe membentuk dua tim gabungan yaitu Tim Laut dan Tim Darat, yang terdiri dari personel Posal Pangkalan Susu, Posal Idi Rayuek, Posal Suruway dan Posal Langsa. Tim Laut menggunakan Patkamla Peudawa dan dua (2) kapal nelayan melakukan pengejaran perompak yang diperkirakan akan melepaskan sandera di sekitar perairan Manyak Payet, Kuala Peunaga tempat di mana sandera disembunyikan. Sedangkan Tim Darat berusaha akan menggagalkan transaksi penyerahan uang tebusan yang akan diserahkan di sekitar jalan kota Kuala Simpang sampai kota Langsa.
Dalam perkembangannya, Tim Laut berhasil menemukan dua sandera yang ditinggal dalam keadaan tangan terikat di hutan Ujung Kuala Peunaga, diduga para perompak kabur saat melihat kedatangan para aparat keamanan.
Sementara itu, Tim Darat yang telah memonitor rencana transaksi penyerahan uang yang akan diserahkan Herman dan Akbar di tempat yang telah ditentukan selalu mengawasi gerak-gerik dua perompak yang akan menerima uang tebusan. Merasa gerak-geriknya selalu diawasi, para perompak tidak jadi menerima penyerahan uang tebusan, akhirnya kabur ke arah kota Langsa yang kemudian dikejar oleh Tim Darat, namun mereka akhirnya melarikan diri tanpa membawa uang tebusan.
Kerugian yang diderita para nelayan yang dirompak berupa antara lain, Komputer, GPS, satelit, radio, bahan bakar minyak (BBM) dan ikan hasil tangkapan, namun tidak ada korban jiwa. (TNI AL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Berdiri di podium selama dua jam, mantan presiden RI ketiga, BJ Habibie terus memaparkan problematika di Indonesia. Mulai dari hal kecil hin...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan pemerintah sedang menunggu kepastian hibah kapal selam dari Rusia . "Saat ini kami me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar