Dua pesawat KT 1-B melaju kencang dari arah berlawanan menuju titik yang sama. Dua pesawat latih milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara itu melakukan manuver di langit Jakarta pada 5 Oktober lalu.
Tak hanya pesawat KT 1-B, ada juga pesawat Cessna , 4 pesawat Cassa TNI Angkatan Laut dan 8 pesawat Helly yang sengaja melakukan atraksi di udara. Atraksi ini dilakukan untuk memperingati hari jadi TNI yang ke 68.
Selain atraksi di udara, TNI juga memajang 2 pesawat F-16, 2 pesawat Hercules C-130, 2 pesawat Boeing 737, dan 2 triple gun di lapangan Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Tak hanya di Halim, TNI juga menggelar pameran alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di lapangan Monumen Nasional. Ada sekitar 200 alutsista dipamerkan.
Presiden Susilo Bambang dalam sambutan peringatan hari TNI ke 68 pekan lalu mengatakan, pemerintah terus berusaha melakukan modernisasi Alutsista.
Modernisasi alutsista di jajaran TNI AD antara lain berupa pembelian, Tank Tempur Utama Leopard, Kendaraan Tempur Panser Anoa, Meriam Artileri Medan Kaliber 155 mm, Rudal Pertahanan Udara, Rudal Anti Tank, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, Heli Angkut, Heli Serang dan Heli Serbu.
Untuk TNI Angkatan Laut antara lain akan datang Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Pesawat Patroli Maritim, Tank, Panser Amphibi, dan Roket Multi Laras Taktis.
Sementara alutsista baru untuk Tentara Angkatan Udara adalah, pesawat angkut sedang CN-295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, pesawat Angkut Hercules C-130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T-50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Sisriadi mengatakan, pemerintah terus meningkatkan kualitas sistem pertahanan dengan modernisasi alutsista.
Saat ini menurut dia, sistem alustista TNI masih belum ideal. Kondisi tersebut sulit dicapai karena persoalan keuangan Negara. Bahkan meski sudah mencapai Minimum Essential Forces (MEF) pun sebenarnya persenjataan TNI belum bisa dibilang ideal.
“Itu masih sekitar 40 persen dari ideal. Cuma untuk sampai ideal kan tidak cukup uangnya, selain itu hakikat ancamannya belum nyata, masih potensial semua,” kata Sisriadi kepada detikcom, Selasa (8/10) lalu.
Meski masih jauh dari posisi ideal, kekuatan alutsista TNI sudah meningkat secara signifikan seiring dengan penambahan jumlah anggaran. Pada tahun 2010, anggaran Kementerian Pertahanan/TNI mencapai Rp 42,3 triliun. Tahun 2011 menjadi Rp 58,1 Triliun. Tahun 2012 72,5 triliun. Tahun 2013 menjadi 81,9 triliun.
Pemerintah mengalokasikan jumlah yang cukup besar untuk belanja alutsista. “Waktu menyusun kontrak itu untuk tahun 2010-2014 total anggarannya mencapai US$ 6 miliar,” kata Sisriadi.
Menurut Sisriadi MEF tidak bisa diukur secara kuantitatif, namun diartikan sebagai upaya untuk memberikan efek deteren atau daya tangkal. MEF juga berarti proyeksi kemampuan TNI untuk bisa mengatasi gangguan keamanan bersifat senjata, yang muncul bersamaan di beberapa tempat sekaligus.
Ada tiga komponen postur, yakni kekuatan, gelar (persebaran penempatan), dan kemampuan. “Untuk dukung kemampuan itu, yang dibangun adalah kekuatan daya tembak, daya gerak atau manuver,” kata dia. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 10 Oktober 2013
Alutsista TNI Meningkat, tapi Jauh dari Ideal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar