Gadis belia ini belum begitu lama menggeluti profesi sebagai seorang Pramugari VIP Militer. Kurang lebih, baru satu tahun gadis muda nan menawan ini berkiprah pada profesi yang membanggakan tersebut. Namun begitu, bagi Pramugari VIP Militer ini, pendidikan itu nomor satu, terlebih untuk menunjang kesuksesan kariernya ke depan.
Wanita yang baru menginjak usia ke-21 akhir pada April lalu, mengaku sangat senang dengan pendidikan di bidang Ilmu Hukum. Ilmu hukum memang penting juga untuk dipelajari dan dipahami, karena dengan begitu akan tahu punishment seperti apa yang dijatuhkan terhadap sebuah perkara hukum dan bagaimana melakukan pembelaannya.
“Saya senang aja dengan ilmu hukum, apa lagi jaman sekarang banyak banget kasus. Setidaknya dengan tahu KUHP, kita tahu kasus seperti itu hukumannya apa dan seperti apa pembelaannya,” ujar Serda Puri Pratiwi (15/6/2016).
Berbeda dengan pramugari pada penerbangan sipil yang memiliki jadwal terbang yang pasti dan teratur, Pramugari VIP Militer hanya ikut terbang bila mendapat perintah untuk ikut terbang. Hal ini dikarenakan penerbangan VIP Militer tidak serutin maskapai sipil, melainkan hanya jika ada kunjungan atau dinas pejabat militer atau pejabat pemerintah. Selebihnya, para Pramugari VIP Militer seperti Puri akan menjalani rutinitas mereka sehari-hari sebagai staf di kantor dinasnya masing-masing.
“Sehari-hari saya staf biasa. Saya dinas di Disminpersau Staf BA Adminpers (Administrasi Personel) Sibinprof sus (Seksi Pembinaan Profesi Korps Khusus ) Subdisbinprof Adm & Sus (Sub Dinas Bidang Profesi Korps Administrasi dan Korps Khusus),” terang wanita yang juga hobi dengan olahraga voli ini.
Namun sayang, kecintaannya dengan dunia pendidikan hukum terhenti saat ia menginjak semester empat di Fakultas Ilmu Hukum Universitas Suryakencana, Cianjur, Jawa Barat. Puri bersikap tegas dan memutuskan untuk ikut Pendidikan Pertama (Dikma) Wanita Angkatan Udara (Wara) karena ia tidak ingin lagi merepotkan orangtuanya.
“Ya karena waktu itu saya mikir kalau kuliah dulu baru kerja, belum tentu saya kemana dan harus melamar kerja lagi. Tapi kalau kerja dulu jelas kuliah pun bisa pakai biaya sendiri, tidak merepotkan orang tua lagi. Sudah waktunya giliran saya yang buat orang tua saya meneteskan air mata karena bangga melihat anaknya sudah berhasil,” jelas Puri kepada tim Angkasa Online.
Ia pun berusaha memberi penjelasan kepada orangtuanya bahwa jika dirinya sudah bekerja, maka dapat membiayai kuliahnya sendiri. Ia pun menegaskan bahwa sudah saatnya sebagai seorang anak untuk berbalik memberi, bukan untuk terus meminta kepada orang tua.
“Tapi saya beri alasan kalau sudah kerja saya bisa kuliah biaya sendiri dan sudah saatnya berbalik saya yang ngasih orang tua bukan minta lagi,” ungkapnya.
Baginya, kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai dengan do’a, karena sesungguhnya nasib seorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya. Iapun meyakinkan diri untuk tidak takut pada kegagalan dan tetap harus berusaha.
Dirinya yang kini sudah mendapat titik terang dengan pekerjaan mengungkapkan ketika ditanya ternyata masih ingin melanjutkan lagi jenjang pendidikannya di perguruan tinggi. Namun kali ini bukan lagi pada bidang hukum, melainkan pada disiplin Ilmu Administrasi Publik. Perubahan haluan disiplin ilmu yang ia pilih sekarang lantaran agar linier dengan posisinya sebagai bagian dari Korps Administrasi Personel di Angkatan Udara.
“Masih ada keinginan untuk lanjut, meski sudah kerja tapi harus tetap lanjut kuliah. Inginnya beda, ingin ambil Administrasi Publik biar sejurusan sama Korps saya Administrasi Personel, karena biar menunjang karir saya di Wara,” terangnya.
Meskipun menerangkan alasan mengapa ia memilih pindah haluan disiplin ilmu demi menunjang karirnya, namun sejujurnya Puri pun masih bimbang dengan pilihannya tersebut. Kebimbangan itu ada karena walaupun kini ia menggeluti bidang administrasi publik, namun kecintaannya terhadap disiplin ilmu hukum masih dapat tersalurkan di AU.
“Tapi ke depannya tidak tahu, karena di Angkatan Udara juga ada peradilan militer,” pungkasnya dengan bimbang. (Angkasa)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 16 Juni 2016
Carita Si Gadis Cantik Pramugari VIP Militer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono menerima senjata hasil penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh pasukan Gugus Tempur Laut Ar...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar