Cari Artikel di Blog Ini

Sabtu, 03 November 2012

Bangun Kapal Selam, Kariawan PT PAL Learning by Doing dari Korea Seatan

"Dalam waktu dekat, kami mengirim karyawan untuk bekerja sama dengan Korea membangun kapal selam melalui sistem learning by doing," kata Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin.

Kapal Selam Chang Bogo Class yang akan dibangun PT.PAL
Kapal Selam Chang Bogo Class yang akan dibangun PT.PAL
foto : military-today.com


PT PAL Indonesia menggandeng Korea Selatan untuk melakukan transfer pengetahuan mengenai perkapalan. Selain itu, Korsel juga digandeng terkait akan dilakukannya pembangunan tiga unit kapal selam untuk TNI AL.
 

Disebutkan, ada sejumlah karyawan akan dikirim ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama memproduksi alutsista. Itu, lanjutnya, melibatkan Kementerian Pertahanan kedua bangsa. Kemenhan, selanjutnya memberi kesempatan kepada PT PAL untuk melaksanakan tugas tersebut.

Sedangkan Humas PT PAL, Bayu Wicaksono, mengungkapkan pengiriman karyawan diawali dengan proses penjaringan. PT PAL sudah memilih karyawan yang layak untuk disertakan dalam transfer pengetahuan di Korea.

Pindad Lepas Bisnis Detonator

PT Pindad Persero siap melepas bisnis bahan peledak ke industri yang memiliki kompetensi. Bisnis bahan peledak dilakukan di perusahaan patungan (joint operation/JO) yang dibentuk Pindad bersama PT Dahana Persero.

Pindad Lepas Bisnis Detonator
 

"Secara prinsip kita tidak masalah. Namun, siapa penerima yang tepat dan mampu meng-handle bisnis itu," tutur Direktur Utama Pindad Adik Avianto Soedarsono di Jakarta, Rabu (31/10).

Menurut dia, secara industri, Dahana tak punya kemampuan serta kompetensi membuat bahan peledak itu. Sebab, dalam perusahaan patungan itu, Dahana berperan sebagai distribusi hasil produksi semata.

Kemhan Segera Bangun Tiga Kantor Pertahanan Wilayah

Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2013 akan membangun kantor pertahanan wilayah atau desk Pengendali Pusat Kantor Pertahanan (PPKP) di setiap provinsi di Indonesia.

Kemhan Segera Bangun Tiga Kantor Pertahanan Wilayah


Pembangunan kantor instansi vertikal tersebut diprioritaskan di tiga provinsi yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga, yakni Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

"Tahun depan, kantor instansi di bawah koordinasi Kemhan tersebut akan diprioritaskan wilayah Papua, Kaltim, dan Kalbar. Tahun selanjutnya, desk PPKP ini akan diwujudkan secara bertahap di seluruh provinsi, juga nantinya desk PPKP Jateng di Semarang," kata Kepala Koordinator Daerah (Kakorda) PPKP Jateng, Arief Wahyu P, di Semarang, Jumat (2/11).

Hanggar Skuadron Pesawat Tanpa Awak Sudah Siap

TNI AU sudah menyiapkan hanggar untuk skuadron pesawat tanpa awak. Rencananya skuadron ini akan ditempatkan di Pontianak. Pengadaan skuadron ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). "Hanggar sudah selesai. Tinggal menunggu kedatangan pesawatnya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Azman Yunus, saat dihubungi Koran Jakarta, Kamis (1/11).

Hanggar Skuadron Pesawat Tanpa Awak Sudah Siap

Azman mengatakan skuadron pesawat tanpa awak ini akan difokuskan untuk memantau perbatasan. Itu alasan mengapa pesawat tersebut akan ditempatkan di Pontianak karena dekat dengan sejumlah perbatasan. Nantinya, pesawat juga akan dilengkapi peralatan berupa pengintaian hingga radar untuk memantau cuaca.

Pesawat yang sedang ditunggu kedatangannya itu dipastikan bukan pesawat buatan Indonesia. "Ya, pesawat dari luar (negeri). Pesawat dalam negeri belum memenuhi kebutuhan operasi yang kami ajukan," kata Azman. Dia menambahkan alasan lain memilih produk luar negeri karena daya jelajahnya yang tinggi.

Jumat, 02 November 2012

Sipil memaksa militer menjadi pemimpin

Sejak Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional dimasukkan dalam program legislasi nasioanal di DPR. Banyak kekhawatiran muncul diungkapkan dalam bentuk protes dari berbagai elemen masyarakat. Mereka cemas beleid itu bakal membungkam kebebasan berpendapat dan pers. 

Connie Rahakundini Bakrie. (rahakundini.multiply.com)
Connie Rahakundini Bakrie. (rahakundini.multiply.com)


Connie Rahakundini Bakrie, analis pertahanan kemanan, mengungkapkan ketakutan itu tidak hanya muncul di masyarakat, namun juga Kepolisian Republik Indonesia. Polisi tidak ingin peran mereka menjaga keamanan dikurangi.

Berikut petikan wawancara dengan Connie saat ditemui Islahuddin dari merdeka.com saat di salah satu kafe di bilangan Mal Pondok Indah 2, Jakarta Selatan, Kamis (1/11) siang.

Sipil tidak komitmen terhadap profesionalisme militer

Meski masih berbentuk rancangan, beleid soal keamanan nasional sedang dibahas Dewan Perwakilan Rakyat sudah menuai protes. Banyak kalangan khawatir militer bakal kembali ke dalam kehidupan politik dan warga sipil.

Connie Rahakundini Bakrie. (Koleksi pribadi)
Connie Rahakundini Bakrie. (Koleksi pribadi)
foto : merdeka.com


Menurut Connie Rahakundini Bakrie, analis pertahanan keamanan dari Institute for Defense and Security Studies, undang-undang itu nantinya tidak hanya berfokus pada keamanan, tapi juga mengenai sistem pertahanan nasional.

Dia menepis kecemasan pelbagai pihak jika Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional jika disahkan. Berikut penuturannya kepada Islahuddin dari merdeka.com saat ditemui di sebuah kafe di Mal Pondok Indah 2, Jakarta Selatan, Kamis (1/11) siang.

Indonesia Akan Beli Peralatan Militer dari Inggris

Inggris sepakat menjual alat-alat pertahanan kepada Tentara Nasional Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan Inggris Phillip Hammond M.P. di White Room, Downing Street 10, pada Kamis siang, 1 November 2012.

Starstreak missile - rudal Starstreak
Starstreak missile
foto : zeably.com
 
Peralatan militer Inggris yang akan dijual ke Indonesia, di antaranya peluru kendali starstreak, senapan sniper, kapal perang kecil multiguna (Multi Roles Light Frigate–MLRF), serta suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209.

Inggris juga akan membantu meningkatkan kapasitas Tentara Nasional Indonesia di Pusat Studi Perdamaian dan Keamanan. Bantuan itu dalam bentuk peralatan audio visual untuk pelatihan bahasa, juga menyediakan kursus-kursus dan seminar bagi anggota pasukan perdamaian.

Nota kesepahaman itu ditandatangani setelah pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron di tempat tinggal resmi sekaligus kantor Cameron itu.

Habibie dan Mimpi Kembalinya Kejayaan Pesawat RI

Indonesia pernah menikmati kejayaan sebagai salah satu produsen pesawat terbang dengan lahirnya N-250 yang merupakan pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN.

Habibie dan Mimpi Kembalinya Kejayaan Pesawat RI


Di tangan Bacharuddin Jusuf Habibie, Indonesia dapat dianggap telah sejajar dengan negara-negara pembuat pesawat terbang yang terlebih dahulu memproduksi pesawat terbang, baik untuk tujuan komersil maupun militer.

Mantan Presiden RI, Bacharuddin Jusuf Habibie ini pun mempunya ambisi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia tersebut. Bahkan upayanya telah dimulai dengan mendirikan perusahaan dirgantara, PT Ragio Aviasi Industri (PT RAI). Perusahaan ini akan mengembangkan kembali rancangan pesawat N-250 yang pernah dikembangkan pada tahun 1995.

Kamis, 01 November 2012

TNI AD Tunda Pembelian Helikopter Apache dari AS

Meski pihak pemerintah dan Senat Amerika Serikat (AS) telah memberi lampu hijau bagi Indonesia membeli helikopter serbu Apache, TNI AD memutuskan belum dapat merealisasikan pembelian Apache pada tahun depan. Sebab, terganjal persoalan anggaran yang belum cukup.

TNI AD Tunda Pembelian Helikopter Apache dari AS
Helikopter Apache.
A Periam Photography / Shutterstock.com

"Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. TNI AD meminta pembelian Apache dari AS agar ditunda dulu sampai dengan anggarannya cukup. Jadi, kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).

Tambah Hayono, Komisi I menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD).

Panglima TNI Buka Sidang ke-10 HLC Malindo

PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. didampingi Panglima Angkatan Tentera Malaysia Yang Berbahagia Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin selaku Ketua Bersama membuka Sidang ke-10 High Level Committe (HLC) Malaysia-Indonesia (Malindo), di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Forum ini merupakan pertemuan tahunan yang dinamis dan produktif, serta senantiasa menyesuaikan terhadap berbagai perkembangan dan perubahan situasi yang terjadi.

Panglima TNI Buka Sidang ke-10 HLC Malindo


Sidang ke-10 HLC Malindo yang dilaksanakan hari ini, mengandung nilai yang sangat penting dan strategis bagi kedua negara, karena hasil-hasil kesepakatan di dalam sidang ini, akan menjadi masukan dan dilaporkan pada forum kerjasama Malindo yang lebih tinggi, yaitu sidang ke-39 General Border Committee (GBC) Malindo yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan kedua negara yang juga akan bersidang pada akhir tahun ini.

Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara geografis, Indonesia dan Malaysia telah ditakdirkan sebagai dua negara yang diberkahi garis perbatasan baik daratan maupun perairan.  Oleh karena itu,  interaksi antar kedua bangsa yang telah lama terjalin, baik secara budaya maupun tradisi, diharapkan mampu mengantisipasi perkembangan lingkungan, khususnya di kawasan Asia-Tenggara.

Kelembutan dan Kasih Sayang Dibalik Ketegasan Prajurit

SIKAP perilaku tegas, disiplin dan tidak kenal menyerah yang merupakan doktrin bagi setiap prajurit, dan menjadikannya sebagai ciri khas dan standar kepribadian seorang prajurit dalam setiap tarikan nafas kehidupannya, tanpa batas waktu harus tetap terbina dan terjaga dengan baik.

Anak-anak asyik bermain kelereng dengan personel Paskhas 462 sambil sesekali berjoget mengikuti irama musik dan menirukan syair lagu yang didendangkan.
foto : majalahpotretindonesia.com

Dan sebagai bagian dari warga Negara Indonesia yang terpilih, terdidik dan terlatih, seorang prajurit adalah dipersiapkan untuk berada dibarisan paling depan dalam mengawal dan menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia tercinta bersama komponen bangsa yang lain, dari berbagai bentuk ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. 

Sehingga sekecil apapun tugas yang diemban bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan namun berorientasi pada kepentingan bangsa dan Negara yang harus dilakasanakan dengan penuh rasa tanggung-jawab hingga berhasil dan tuntas.

Pindad Kebanjiran Pesanan Alutsista dari TNI

Direktur Utama Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) Adik Avianto Soedarsono mengungkapkan, pesanan peluru dari TNI tahun ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kendaraan Tempur Komodo Produksi PINDAD
Kendaraan Tempur Komodo Produksi PINDAD
foto : audrey/skyscrapercity.com
 
"Tahun lalu kebutuhan peluru TNI bisa 100, kalau tiga kali berarti 300 peluru," kata Adik mengumpamakan di Jakarta, Rabu (31/10). Kini, tambahnya, BUMN bidang senjata itu tengah mengerjakan pesanan peluru SS109.

Adik menambahkan, perseroan telah memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk senilai Rp156 miliar untuk mesin amunisi kaliber 5,56 milimeter. Mesin tersebut baru dapat diperoleh dalam 18 bulan ke depan.

Empat Pilar Kebangsaan yang Patut Dijaga

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengatakan, untuk menjaga keutuhan negara maka empat pilar kebangsaan yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika harus dijaga.

Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid
Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid
(FOTO ANTARA)
 
"Empat pilar kebangsaan patut digelorakan demi menjaga keutuhan negara," kata Farhan saat kunjungan kerja bersama pimpinan dan anggota MPR yang lain ke wilayah perbatasan RI-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu.

Ia pun meminta kepada segenap komponen di wilayah perbatasan, khususnya di Nusa Tenggara Timur, turut menjaga empat pilar kebangsaan tersebut.

Namun, lanjut Farhan, pemerintah juga harus memberikan perhatian serius kepada wilayah perbatasan, agar masyarakat perbatasan tidak menoleh ke negara lain.

"Bila nilai batin masyarakat tidak dijaga dengan baik, kemudian lukanya menyeruak karena kurangnya perhatian dari pemerintah, maka nilai kebangsaan pada anak bangsa akan turun. Akan terlalu besar pengorbanan negara untuk mengobatinya," ujarnya.

Ideologi Radikalisme Menjadi Akar Terorisme

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menyebutkan ideologi radikalisme merupakan akar dari terorisme yang menyebabkan gerakan teror terus tumbuh di masyarakat.

Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai
Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai (ANTARA)
 
"Ideologi radikalisme ini akar dari terorisme, pemahaman yang sempit mengenai sebuah keyakinan, agama, menciptakan konflik sehingga melakukan teror," katanya dalam acara simulasi latihan deteksi dan investigasi penanggulangan serangan teroris di Bogor, Rabu.

Dalam acara di Penyimpanan dan Pengolahan Air minum PDAM Tirta Pakuan, Cipaku, Kota Bogor itu Mbai mengatakan, terorisme masih ada dan aktif serta masih menjadi ancaman bagi negara.

Kelompok teroris pun cukup banyak. Karakteristik teroris semakin berani, polisi ikut menjadi sasaran.

Menurut Mbai, upaya pencegahan teroris harus terus dilakukan secara simultan dengan melibatkan semua pihak.

Rabu, 31 Oktober 2012

Pembentukan Provinsi Kaltara Bakal Kuatkan Posisi Indonesia

Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara sudah lama diprioritaskan untuk direalisasikan. Pertimbangan pembentukan provinsi baru di Kalimantan itu adalah demi kepentingan strategis bangsa Indonesia, terutama untuk menguatkan posisi beranda (depan) Indonesia terhadap negara tetangga.

Pembentukan Provinsi Kaltara Bakal Kuatkan Posisi Indonesia

Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Soni Sumarsono, dalam diskusi bertajuk "Optimalisasi Kinerja BNPP dalam Rangka Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan" di Jakarta, Selasa (30/10).

Kehebatan Pesawat CN-295 Buatan PT.Dirgantarai Indonesia dan Airbus Military

TNI Angkatan Udara memperbarui armadanya dari Fokker 27 menjadi CN-295. Sudah ada 2 pesawat CN-295 yang tiba dari 9 pesawat yang dipesan TNI AU. Pesawat ini juga penanda kebangkitan industri dirgantara Indonesia pasca krisis ekonomi tahun 1998.

Kehebatan Pesawat CN-295 Batan PT.Dirgantarai Indonesia dan Airbus Military

Pesawat ini adalah pesawat pengembangan dari pesawat CN-235 yang menangguk sukses di pasaran sejak diluncurkan tahun 1983, terbanyak digunakan di Turki, 61 pesawat. CN-235 merupakan proyek Casa, pabrikan pesawat Spanyol dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Indonesia. Pesawat CN-295M merupakan pesawat angkut sedang taktis (medium airlifter) generasi terbaru yang sudah menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan sepenuhnya kompatibel menggunakan night vision goggles (NVG), sehingga CN-295M merupakan pesawat angkut sedang versi militer yang dapat diandalkan di kelasnya. CN-295M mampu membawa sampai dengan total sembilan ton kargo atau kurang lebih 71 personel.

Pesawat ini juga mampu terbang sampai ketinggian 25 ribu kaki dengan kecepatan jelajah maksium 260 Knot (480 Km/Jam) serta dapat diterbangkan dan dikendalikan dengan aman dan sangat baik pada kecepatan rendah sampai dengan 110 Knots (203 Km/Jam). Dengan menggunakan 2 Mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G), pesawat ini mampu melaksanakan lepas landas dan melaksanakan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/ Short Take Off & Landing) yaitu 670 m/2.200 kaki dengan berat tertentu. “Kemampuan Pesawat C-295 M dinilai sangat cocok dan ideal dikaitkan dengan tugas dan misi yang diemban oleh skadron Udara 2,” ujar Komandan Skadron Udara 2 Letkol Pnb Silaen di sela-sela penyerahan pesawat tersebut dalam dalam siaran pers TNI AU, Kamis (4/10/2012).

Pasokan Energi dan Kekuatan Maritim

Sejarah membuktikan, sejak krisis minyak 1973 di negara-negara Barat, energi menjadi komoditas yang mampu memicu suhu politik dan keamanan dunia.

Pasokan Energi dan Kekuatan Maritim
 
Dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia dari Barat ke Timur, peran Indonesia di Asia Pasifik sebagai tempat berinvestasi jadi sangat menarik. Sumber daya alam dan energi yang relatif banyak, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia menjadi faktor-faktor pendukungnya.

Keunggulan komparatif ini tak bisa maksimal manfaatnya jika infrastruktur dan pasokan energi belum memadai. Sementara lokasi dan kondisi geografi Indonesia yang rentan ancaman keamanan dan bencana, penanganannya pun terkait erat pemenuhan energi domestik.

Taktik Pemuda Hindari Belanda Saat Kongres

Pada zaman penjajahan Belanda, tak mudah bagi para pemuda untuk bertemu, apalagi dalam bentuk kongres. Namun tampaknya kesulitan itu tak berlaku bagi Mohammad Tabrani Soerjowitjitro.

Taktik Pemuda Hindari Belanda Saat Kongres
Diorama di Museum Sumpah Pemuda, Jln. Kramat Raya, Jakarta, Museum inilah yang dahulu digunakan para pemuda untuk berjuang melawan penjajahan dan dari tempat ini pula lahirlah Sumpah Pemuda pada 28-10, 1928 TEMPO/Subekti.

Tokoh pemuda asal Pamekasan, Madura yang lahir pada 10 Oktober 1904 ini punya siasat supaya kongres pemuda tak ketahuan kompeni. Mengutip laporan khusus Majalah Tempo edisi 2 November 2008, untuk 'mengelabui' pemerintah Belanda, saat itu ia melakukan sejumlah trik kala
kongres.

Caranya, beberapa orang sengaja ia perintahkan mengobrol dengan kepala polisi rahasia dan sejumlah pejabat Belanda yang hadir. Tujuannya, agar mereka tak sempat menyimak pidato peserta kongres. Padahal, Kongres Pemuda Pertama pada 30 April - 2 Mei 1926 itu berjalan dengan menggunakan bahasa Belanda.

Ikuti Indo Defence 2012 - Dua Unit Tank Leopard Datang Pekan Ini

Dua unit tank tempur utama Leopard dipastikan datang pada pekan ini. Tank yang didatangkan dari Jerman itu masing-masing terdiri atas satu unit jenis Leopard 2A4 dan satu unit jenis Leopard 2 Revolution.

Miniatur Tank Leopard 2A5 Indonesia
Miniatur Tank Leopard 2A5 Indonesia
foto : beritahankam.blogspot.com

"Dua tank ini akan datang pada 3 November ini dan rencananya dipamerkan di Indo Defence Expo pada 7-10 November mendatang," kata Pos Hutabarat, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, di Kantor Kementerian Pertahanan, Selasa, 30 Oktober 2012.

Kedatangan Leopard, menurut Pos, akan menutup kedatangan alat utama sistem persenjataan yang sudah memasuki penghujung 2012. "Kemarin Tucano sudah datang, sepertinya setelah ini tidak ada lagi senjata yang akan datang," kata dia.

Laut China Selatan dan Laut China Timur Jadi Kawasan Strategis

Perkembangan lingkungan strategis di kawasan regional, khususnya di Laut China Selatan dan Laut China Timur telah menjadikan wilayah perairan yang dianggap strategis dan kaya akan sumber daya alam sebagai wilayah yang diperebutkan.

Laut China Selatan dan Laut China Timur Jadi Kawasan Strategis
foto : koarmatim.tnial.mil.id


Hal tersebut ditegaskan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum pada saat memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Selasa (30/10).

Jabatan Komandan Lantamal IX Ambon diserahterimakan dari Laksamana Pertama TNI   Aan Kurnia S.sos kepada penggantinya Laksamana Pertama TNI Asep Burhanudin. Laksamana Pertama TNI Asep Burhanudin sebelumnya bertugas dilingkungan Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal) Jakarta sebagai Kepala Dinas Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kadisdikal),  sedangkan Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia S. sos selanjutnya akan menempati jabatan barunya sebagai Kepala Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut di Jakarta.

Letkol Penerbang Untung Raih Rekor 1000 Jam Terbang Bersama Sukhoi

Letnan Kolonel (Letkol) Pnb. Untung Suropati yang merupakan Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil pecahkan rekor seribu jam terbang dengan pesawat tempur Sukhoi 27/30.

Letkol Penerbang Untung Raih Rekor 1000 Jam Terbang Bersama Sukhoi
Sejak Juni 2011, Letkol Untung telah membukukan total jam terbang sebanyak 3.100 jam terbang
foto : jurnas.com

Bertempat di Shelter Skadron Udara 11, Lanud Hasanuddin sebagai home base Pesawat Tempur Sukhoi 27/30, Senin (29/10), Letkol Untung mendapatkan siraman air bunga dan penyematan Bagde 1.000 jam terbang Sukhoi. Penghargaan diberikan oleh Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Palito Sitorus, mewakili Komandan Lanud Sultan Hasanuddin.

Sejak Juni 2011, Letkol Untung telah membukukan total jam terbang sebanyak 3.100 jam terbang, untuk Type Rating Pesawat AS 202 Bravo, T 34 Charlie, KT-1B Wong BEE, Hawk Mk-53, F-5 Tiger, Sukhoi 27 SK/SKM dan Sukhoi 30 MK/MK2. Di antaranya 1000 jam terbang diperoleh pada pesawat tempur Sukhoi.

Selasa, 30 Oktober 2012

RUU Kamnas - Proporsionalitas Peran TNI Mesti Dikedepankan

Mahasiswa masih mengaji draf baru Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Keamanan Nasional (Kamnas) yang baru diserahkan pemerintah ke DPR. Dalam waktu dekat, kajian tersebut akan disampaikan kepada publik. Yang jelas, RUU Kamnas harus mengedepankan proporsionalitas peran aparat keamanan, khususnya TNI dan Polri.

RUU Kamnas - Proporsionalitas Peran TNI Mesti Dikedepankan
gambar : antara


"Kami sedang membandingkan sejumlah versi RUU Kamnas yang ada, termasuk draf baru yang minggu lalu diserahkan. Kami akan benarbenar mengaji sejauh mana RUU Kamnas mengatur peran TNI dan Polri karena peran kedua institusi ini yang kerap memunculkan kontroversi," kata Ketua Umum PB PMII, Addin Jauharuddin, saat dihubungi Koran Jakarta, Senin (29/10).

Ditanya apakah TNI perlu melewati garis tugasnya untuk ikut serta dalam tugas pengamanan, Addin berpendapat bahwa hal itu relatif. "Kalau ternyata situasi keamanannya memaksa TNI untuk terlibat, saya pikir itu sahsah saja," ujarnya.

167 Prajurit Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/Minustah Tiba di Haiti

Sebanyak 167 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) tiba di Haiti untuk melaksanakan misi perdamaian dari Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB). Mereka dipimpin Letkol Czi Arief Novianto selaku Komandan Satgas.

167 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) tiba di Haiti
167 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) tiba di Haitifoto : poskota.co.id

"Adapun para prajurit yang diturunkan meliputi 144 personel TNI AD, 21 personel TNI AL, dan 2 personel TNI AU. Para prajurit ini akan bergeser menuju daerah Gonaives, kurang lebih berjarak 180 kilometer dari Port Au Prince, Haiti," kata Perwira Penerangan Konga XXXII-B/Minustah, Kapten Czi Ali Akbar, dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (29/10).

Terorisme Harus Menjadi Perhatian Seluruh Warga Negara

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta upaya penanganan masalah terorisme tidak hanya diserahkan kepada pihak kepolisian ataupun komando teritorial TNI.

Presiden SBY meminta keluarga untuk tidak pernah lepas membimbing putra-putrinya untuk jauh dari berbagai bentuk kejahatan terorisme
Presiden SBY meminta keluarga untuk tidak pernah lepas membimbing putra-putrinya untuk jauh dari berbagai bentuk kejahatan terorisme foto  : Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional
 
"Jangan hanya menyerahkan kepada aparat kepolisian dan komando teritorial TNI. Hanya dengan cara itu kita bisa mencegah secara optimal dan efektif," kata Presiden dalam konferensi pers di Halim Perdana Kusuma Jakarta, Selasa (30/10).

Presiden SBY juga menyeru dunia terutama kepada negara-negara sahabat, agar dalam menjalin hubungan antarbangsa dan antarnegara juga mengindahkan rasa saling menghormati, menghargai, dan sensitif terhadap apa yang berlaku di komunitas, bangsa dan agama lain.

"Jangan sampai dunia juga memproduksi sumber-sumber sehingga terjadi aksi radikalitas dan kekerasan, termasuk terorisme. Istilah penistaan agama yang beberapa kali terjadi, hentikanlah. Tidak ada alasan apapun, tidak ada prakondisi apapun bagi terjadinya aksi-aksi kekerasan termasuk terorisme itu," ujar Kepala Negara.

Minggu, 28 Oktober 2012

Teroris Semakin Merajalela, Densus 88 Kian Siaga

Sabtu siang 27 Oktober 2012, terdengar suara orang berlarian. Nita, salah seorang warga menduga, Pak RT sedang membagi-bagikan daging kurban yang baru dipotong, sehingga warga berebut untuk mendapat bagian.

Teroris Semakin Merajalela, Densus 88 Kian Siaga
Sejumlah terduga teroris kembali ditangkap
 foto : Antara/Jessica Helena Wuysang

Dugaannya salah. Keramaian itu dipicu aksi Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menggerebek sebuah rumah di sebuah gang, Jalan Palmerah Barat 2 nomor 24, RT 003 RW 09. Rumah itu dekat pasar, dan hanya 100 meter dari Polsek Palmerah. Tak jauh dari kompleks Gedung DPR RI.

"Penangkapan sekitar pukul 11.00 WIB. Saya kira Pak RT mau bagikan daging kambing, karena memang lagi ada pemotongan kambing. Tapi pas saya keluar rumah sudah ramai ada polisi segala dan sudah dikasih garis polisi,” kata dia, Sabtu siang.

Tujuh Pasal Kontroversial dalam RUU Kamnas

Politisi PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR TB Hasanuddin mengatakan aturan-aturan yang terdapat dalam RUU Kamnas sudah ada dalam UU yang lainnya. TB Hasanuddin menilai ada tujuh Pasal yang krusial dan mengancam dalam RUU Kamnas ini. 

Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddinfoto : Antara/ Ujang Zaelani

Pertama, Pasal 14 ayat 1 yang berbunyi 'Status darurat militer diberlakukan apabila terjadi kerusuhan sosial'

Politisi PDI Perjuangan ini berpendapat status darurat militer seharusnya hanya diberlalukan jika ada pemberontakan bersenjata atau ada serangan militer dari luar. "Untuk kerusuhan sosial yang sifatnya rendah tidak perlu diberlakukan darurat militer. Kalau status darurat sipil TNI tidak bisa masuk, tapi kalau status darurat militer sepenuhnya bisa diambil oleh TNI," ungkap dia.

Kedua, Pasal 17 ayat 4 yang berbunyi 'Ketentuan mengenai ancaman potensial dan aktual diatur dengan Peraturan Presiden'.

"Jadi presiden boleh membuat  skenario siapa saja yang menjadi ancaman. Misalnya kalau ada mogok ya bisa dikeluarkan Perpres kalau ini ancaman dan dengan segala kekuatannya ini bisa dikerahkan pasukan," ujarnya.

Korea Selatan Mulai Memproduksi Pesawat Latih T-50 Pesanan Indonesia

Pabrik Pesawat Korea Aerospace Industry (KAI) Korea Selatan mulai memproduksi Pesawat latih lanjut T-50 Golden Eagle pesanan Indonesia. Indonesia merupakan negara pertama yang memilih pesawat hasil rancangan gabungan Korea Aerospace Industry dan Lockheed Martin ini, tentunya selain Korea Selatan Selaku Produsen Pesawat Latih Lanjut ini.

Korea Aerospace Industry (KAI) Korea Selatan mulai memproduksi Pesawat latih lanjut T-50 Golden Eagle pesanan Indonesia.
Korea Aerospace Industry (KAI) Korea Selatan mulai memproduksi Pesawat latih lanjut T-50 Golden Eagle pesanan Indonesia.  all foto : Viggen/defense-studies.blogspot.com


Indonesia telah memutuskan untuk mengukanan pesawat latih lanjut T-Goldel Eagle ini pada tanggal 12 April 2011 setelah menyingkirkan kandidat lainnya yaitu Yak-130 buatan Rusia dan L-159B buatan Ceko. Pembelian pesawat ini bertujuan untuk menggantikan pesawat Hawk Mk-53 yang sudah ujur.

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters