Cari Artikel di Blog Ini

Jumat, 23 Januari 2015

Hapus Kerancuan, Perlu Koreksi Definisi Tol Laut secara Akademis

Dalam pembangunan kemaritiman publik sering kali masih salah paham karena menganalogikan laut sebagai jalan raya dan kapal sebagai mobil. Padahal, dalam paradigma kepulauan, kapal dan pelabuhan merupakan infrastruktur itu sendiri.

Salah satu gagasan yang sering didengungkan adalah meningkatkan konektivitas antar-pulau dan wilayah atau Tol Laut.


Hapus Kerancuan, Perlu Koreksi Definisi Tol Laut secara Akademis

Guru besar sekaligus pakar teknologi kelautan ITS Surabaya, Asjhar Imron, mengatakan, kerancuan istilah ini masih dipengaruhi paradigma lama yang melihat Indonesia sebagai daratan dikelilingi lautan.

“Jika tidak ditelaah secara kritis, kita akan tetap terjebak dalam kerangka paradigma pembangunan darat. Secara akademis, sebenarnya istilah Tol Laut ini masih memiliki unsur kesalahan bawaan atau inherent mistakes dalam melihat paradigma laut dan darat,” ujarnya.

Perairan Indonesia, Antara Perang Kepentingan Tiongkok dan AS

Indonesia dengan konsep poros maritim dunia-nya saat ini ternyata mengundang beradunya dua kepentingan besar dunia, yakni antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Analis Pertahanan asal Universitas Indonesia (UI) Dr Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan hal tersebut kepada JMOL beberapa waktu lalu.

KRI Yos Sudarso-353
KRI Yos Sudarso-353

“Sebagai realis sejati sudah beberapa kali saya tekankan bahwa sejak zaman dahulu hingga sekarang, perang akan terus terjadi karena 3 faktor semata yaitu Agama, Sumber daya, dan jalur sumber daya. Kemasan atau judul bisa diganti-ganti tetapi tetap intinya perang,” kata Connie.

Antara Tiongkok dan Amerika Serikat saat ini sudah mulai melakukan perang kepentingan di Laut Tiongkok Selatan yang berbatasan langsung dengan Kepualauan Natuna (wilayah Indonesia). Tidak menutup kemungkinan perang tersebut akan bergeser ke Indonesia yang saat ini mendengungkan konsep poros maritim dunia.

Amerika Serikat sulit embargo militer Indonesia.??

... mengganti F-5E/F Tiger II dengan beberapa pilihan, yaitu SAAB JAS-39 Gripen (Swedia), Sukhoi Su-35 Flanker (Rusia), Eurofighter Typhoon (Airbus Military-konsorsium Eropa Barat), dan F 16 Fighting Falcon Block 60 asal AS...
 
Amerika Serikat siap memenuhi keperluan Indonesia akan peralatan perang, termasuk atas wacana penggantian satu skuadron F-5E/F Tiger II. 

Amerika Serikat sulit embargo militer Indonesia.??
JAS 39E Gripen dalam satu penerbangan. Bersama Sukhoi Su-35 Flanker (Rusia), Eurofighter Typhoon (Airbus Military-konsorsium Eropa Barat), dan F 16 Fighting Falcon Block 60 asal AS, Gripen menjadi calon pengganti F-5E/F Tiger II armada Skuadron Udara 14 TNI AU.

Staf Khusus Menteri Pertahanan AS untuk Kawasan Asia Pasifik, David B Shear, di Jakarta, Jumat, mengaku tidak mengerti secara detil mengenai rencana penggantian F-5E/F Tiger II itu.

Kendati demikian, dia mengatakan Amerika Serikat selalu siap dan berkeinginan membahas kesempatan kerja sama di masa depan pada bidang militer masa dengan Indonesia.

PT. PAL Masih Impor 40% Komponen Kapal Perang Pesanan Filipina

Produsen kapal asal Surabayam Jawa Timur PT PAL sedang memenuhi pesanan 2 unit kapal perang dari Kementerian Pertahanan Filipina. Kapal perang yang diproduksi ini, 40% komponennya masih diimpor, namun dikerjakan oleh para ahli lokal.

PT PAL Masih Impor 40% Komponen Kapal Perang Pesanan Filipina

Kepala Humas PT PAL, Bayu Witjaksono menuturkan, ‎beberapa komponen yang masih diimpor adalah komponen seperti mesin kapal perang, karena belum ada industri di dalam negeri yang mampu memproduksinya.

"Misalnya mesin kapal itu Indonesia belum bisa membuat, raw material seperti plat (baja) ada yang dari China, tergantung materialnya," tutur Bayu kepada detikFinance, Jumat (23/1/2015).

PT. PAL Menangkan Tender Pengadaan 2 Kapal Perang Filipina

PT PAL Indonesia (Persero) untuk pertama kalinya mendapat pesanan kapal perang dari luar negeri. Pesanan itu datang dari Kementrian Pertahanan Filipina untuk kapal Strategic Sealift Vessel-1 (SSV).

Perusahaan pelat merah itu akan mulai memproduksi kapal pertama dari total dua yang dipesan ditandai dengan pemotongan plat pertama (first steel cutting) di markas PAL.


PT. PAL Menangkan Tender Pengadaan 2 Kapal Perang Filipina

Seremoni itu dilakukan dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Filipina (Flag Officer In Command Philippine Navy) Jesus C Millan bersama Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ade Supandi, Duta besar RI untuk Filiphina, Presiden Direktur PAL Firmansyah Arifin, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

"Ada delapan negara lain yang ikut lelang, salah satunya Korea Selatan. Akhirnya lelang dimenangkan kami dengan nilai US$ 90 juta untuk dua kapal," ujar Firmansyah kepada wartawan, Kamis (22/1/2015).

Gelar Pasukan Pengaman Wapres

Gelar Pasukan Pengaman Wapres

Personil TNI AD melakukan gelar pasukan pengamanan kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (23/1). Sebanyak 2.000 personil TNI, Polri dan instansi terkait akan disiagakan untuk pengamanan kunjungan kerja Jusuf Kalla di Sulawesi Selatan pada 27-29 Januari 2015. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

365 perwira menengah dan 20 perwira tinggi TNI Menganggur..!??

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 365 perwira menengah yang baru saja lulus pendidikan terpaksa harus "menganggur" alias belum mendapat jabatan definitif.

"Masih harus menunggu penempatan," kata Moeldoko, pada pengarahan di hadapan prajurit Kodam IV/ Diponegoro, di Semarang, Jumat.


Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko

Hal itu --tanpa jabatan-- bukan hal asing, karena Moeldoko juga sempat "menganggur" saat berpangkat perwira menengah. Jenjang perwira menengah di TNI adalah mayor, letnan kolonel, dan kolonel.

Kepada perwira menengah yang "bernasib" seperti itu, Moeldoko meminta mereka mengisi waktu dengan hal-hal positif.

Kamis, 22 Januari 2015

Pasukan TNI amankan perlintasan PM Xanana Gusmao

Pasukan TNI dikerahkan untuk mengamankan perlintasan PM Timor Leste Xanana Gusmao melalui perbatasan Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menuju Distrik Oecuse di perbatasan Timor Tengah Utara (TTU), Rabu.

Pasukan TNI amankan perlintasan PM Xanana Gusmao

"Kita kerahkan 115 personel dari unsur kesatuan Kodim 1605/Belu, Kodim 1618/TTU, Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 514 dan Sektor Barat Yonif 744/SYB," kata Wakil Komandan Satgas Pengamanan VVIP Perlintasan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao ke Oecuse, Kol Infantri Adrianus Suryo Agung Nugroho yang dihubungi dari Kupang, Rabu.

Menurut dia, pengamanan VVIP itu dilakukan TNI sebagai bagian dari tanggung jawab keamanan negara atas tamu negara yang melintas di negara di perbatasan dua negara satu budaya tersebut.

Panglima TNI : Jangan Takut Berbuat Baik Walau Dicaci Maki

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, peringatan Maulid Nabi merupakan momentum untuk menghidupkan kembali ketokohan Rasullulah SAW.

“Kehadiran sejarah Rasulullah harus menjadi inspirasi yang paling sempurna bagi seorang muslim dalam menjalani apapun bagi realitas kehidupan manusia," kata Jenderal Moeldoko saat memberi sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di GOR A.Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/1).


Panglima TNI : Jangan Takut Berbuat Baik Walau Dicaci Maki
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Foto: Dokumen JPNN.com

Dia juga berharap agar keteladanan Nabi Muhammad SAW menjadikan motivasi kejuangan prajurit TNI.

“Tetapi yang ingin saya katakan pada diri saya dan saudara semua, jangan takut berbuat baik walaupun sebagian besar mencaci maki dan mengkritisi. Sepanjang kita punya keyakinan penuh bahwa apa yang kita lakukan adalah baik menurut norma-norma agama, tidak usah peduli dengan seribu komentar yang ada," tegas Panglima TNI.

Antara Kilo Class dan Changbogo Class, Masa Depan Satuan Kapal Selam Indonesia

Setelah kapal selam Kilo Class belum berhasil didatangkan ke Indonesia namun bukan berarti monster bawah laut asal Rusia ini tidak mengisi kekuatan dalam jajaran kapal selam Indonesia. Pasalnya, dukungan publik mengalir untuk segera didatangkannya alautsista canggih asal negeri Tirai Besi ini.

Sebagaimana yang telah diungkapkan pengamat alutsista militer dari Indomiliter, Haryo Adjie Nogo Seno beberapa waktu lalu yang menyatakan publik sangat merindukan kekuatan laut kita dekade 60-an yang didominasi asal Rusia (dulu Uni Soviet).


Kapal Selam Changbogo Class

“Dengan kerinduan yang menggebu pada kejayaan militer Indonesia di dekade 60-an, di mana saat itu Indonesia tak terbantahkan menyandang sebagai negara dengan militer terkuat di belahan Asia Selatan, membuat banyak kalangan di Tanah Air bekalangan ini begitu eforia pada peralatan militer buatan Eropa Timur, khususnya asal Rusia,” ujar Adjie biasa akrab disapa.

Di era itu, terdapat 12 kapal selam Whiskey Class asal Rusia yang bertengger mengisi satuan kapal selam kita. Sekejap, Belanda dan negara sekutu lainnya kalang kabut melihat kekuatan laut Indonesia saat itu. Tanpa pikir panjang, Amerika Serikat langsung menginstruksikan Belanda untuk segera angkat kaki dari Irian Barat.

Sutarman Tolak Tawaran Jabatan dari Jokowi

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Polri, Jenderal (Pol) Sutarman menyatakan ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu rakyat. Ia menolak tawaran Presiden Joko Widodo untuk menjadikannya sebagai duta besar ataupun komisaris badan usaha milik negara.

Sutarman Tolak Tawaran Jabatan dari Jokowi

"Saya terima kasih sudah ditawarkan itu. Saya bekerja di pemerintahan hampir 34 tahun. Sisa hidup saya akan saya gunakan untuk membantu rakyat yang masih membutuhkan," ujar Sutarman di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015) siang.

Sutarman menegaskan bahwa dia tidak akan terjun lagi ke pemerintahan atau dunia politik. Ia ingin pulang kampung ke Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia tak berkantor lagi di Mabes Polri sampai masuk masa pensiun pada Oktober 2015. Selain bergerak di bidang sosial, Sutarman pun akan melanjutkan pekerjaan ayahnya, yakni bertani.

TNI Kekurangan 450 Juta Peluru

Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal tahun ini baru saja disuntik dana Rp700 miliar agar tentara mampu memenuhi standar kemampuan ideal.

Direktur Utama PT Pindad (persero) Silmy Karim mengungkapkan kebutuhan peluru per prajurit per tahun ialah 1.500 butir. Menurutnya, permintaan tahun ini dari pihak Kementerian Pertahanan baru berkisar 100 juta hingga 150 juta butir.


TNI Kekurangan 450 Juta Peluru

"Hal itu jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tahunan sekitar 400 ribu prajurit.Kebutuhan peluru di Indonesia untuk menjamin level kemampuan prajurit yang ideal itu ialah 600 juta peluru," kata Silmy di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin.

Kebutuhan ideal prajurit akan peluru itu, jelasnya, didasarkan atas perhitungan kebutuhan latihan menembak. Sebanyak 1.500 peluru per tahun atau 4,1 peluru per hari dibutuhkan untuk menjaga kemampuan menembak prajurit.

Rabu, 21 Januari 2015

Mengintip Alutsista Indonesia MEF II / 2015 – 2019 (JKGR Leaks)

Antusias Militer…
Antusias, antusias dan sekali lagi antusias. Itulah mengapa para warga jakartagreaters disebut military antusiasm…karena begitu antusias dalam menyinkapi setiap perkembangan militer baik dalam maupun luar negeri.


Dua komentar saya yang oleh bung admin diambil untuk menjadi artikel ternyata cukup menimbulkan antusiasme di kalangan warjager baik berupa pernyataan, pertanyaan ataupun tertawaan…yang kesemuanya itu menularkan antusiasme kepada saya untuk mengali info kepada pihak terkait.


Mengintip Alutsista Indonesia MEF II / 2015 – 2019
JAS Gripen

Leak is Hoax?
Saya setuju dengan bung admin agar artikel yang diangkat dari koment saya untuk disikapi lebih bijak dan dijadikan background untuk mengali informasi lebih dalam.

Mengapa disebut leaks karena kita pasti faham informasinya ada -sumbernya bisa diduga- adalah fakta…karena selama belum ada bantahan dari pihak terkait kita sah-sah saja meraba itulah mengapa disebut leaks karena di wilayah abu-abu & waktu yang akan buktikan hasilnya hitam atau putih.

US Ranger Kagumi dan Berguru Kepada Infanteri Raider TNI AD

Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ataupun Kopassus. Kini, giliran pasukan khusus milik Angkatan Darat yang berada di bawah naungan Kodam Brawijaya ikut mengundang decak kagum asing.

US Ranger Kagumi dan Berguru Kepada Infanteri Raider TNI AD

Pada Oktober 2014, Resimen 2nd Stryker Pasukan Khusus Ranger, Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) menggelar latihan di Indonesia. Mereka berlatih bersama dengan Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Batalion Infanteri 411/Raider.

Latihan yang digelar di Hutan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, itu digelar sebulan penuh. Seperti dilansir military.com (2/10/2014), para tentara AS sengaja datang jauh-jauh untuk mempelajari taktik perang daerah tropis.

Proses Produksi Prototipe Pesawat N219 PT DI Sudah 90%

Proses pembuatan prototipe pesawat N219 hasil kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sudah mencapai 90%.

Dirut PT DI Budi Santoso mengatakan kesiapannya untuk menunjukkan pesawat N219 untuk pertama kalinya kepada publik pada Agustus 2015.


Proses Produksi Prototipe Pesawat N219 PT DI Sudah 90%

Kegiatan keluar hanggar perdana atau roll out pesawat N219 akan menjadi kado spesial di Hari kemerdekaan ke-70 RI, sekaligus Hari Kebangkitan Teknologi.

"Targetnya Agustus sudah bisa roll out untuk jadi hadiah ulang taun. Roll out itu, kita sudah bisa melihat model pesawat dengan seluruh perlengkapan da peralatan yang terpasang," kata Budi usai rapat koordinasi dengan Menteri Ristek dan Dikti M Nasir di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Selasa (20/1/2015).

Jokowi Tawarkan Jabatan ke Jenderal Sutarman

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan mantan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman untuk mengisi posisi atau jabatan di sebuah lembaga pemerintah.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Presiden sudah menawarkan jabatan baru bagi mantan Kapolri Jenderal Sutarman.


Jokowi Tawarkan Jabatan ke Jenderal Sutarman

"Presiden sudah menawarkan, jabatan di luar TNI-Polri, berpulang pada pejabat bersangkutan  bisa dubes, BUMN tapi kita terserah pejabatnya," kata Tedjo di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/1/2015).

Menko Polhukam: Eksekusi Mati, Ujian Ketegasan Hukum di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdjiatno menegaskan pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkotika tidak akan berhenti, meski ada penolakan dan ancaman dari negara lain. Menurut Tedjo, wajar saja ada negara yang berusaha membebaskan warga dari eksekusi mati.

Menko Polhukam: Eksekusi Mati, Ujian Ketegasan Hukum di Indonesia

"Ini ujian ketegasan hukum di Indonesia. Sama seperti warga negara kita kalau mau dihukum mati di negara lain, kita juga pasti lakukan pembelaan," ujar Tedjo, saat ditemui di FX Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Menurut Tedjo, sikap pemerintah Indonesia sudah sangat jelas terkait eksekusi mati terpidana narkotika. Menurut dia, hal itu terlihat dari penolakan permohonan grasi yang diajukan 64 terpidana mati kepada Presiden Joko Widodo.

Pemerintah akan ubah total kawasan perbatasan

Pemerintah akan mengubah total kawasan perbatasan menjadi lebih maju pada 2015 dimulai dari Entikong, Kalimantan Barat.

"Tahun ini kita ingin mengubah total yang namanya kawasan perbatasan dan ini akan dimulai di Entikong," kata Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di Pontianak, Selasa.


Pemerintah akan ubah total kawasan perbatasan

Presiden menyebutkan perubahan itu antara lain berupa penyediaan infrastruktur jalan yang lebih baik.

"Kita ubah, jalan-jalan di kawasan perbatasan akan kita perbesar," katanya.

Presiden memperkirakan perubahan total kawasan perbatasan itu memerlukan dana sekitar Rp1 triliun.

"Mungkin secara total menghabiskan Rp1 triliun untuk membuat sebuah etalase yang menunjukkan negara kita mampu melakukan itu," katanya.

Senin, 19 Januari 2015

Kisah Kopassus bebaskan bocah Libanon yang ditahan tentara Israel

Kiprah Pasukan Garuda untuk misi perdamaian dunia selalu menuai pujian. Mereka selalu bisa diterima masyarakat sekitar karena pendekatan yang humanis. Jika terjadi masalah pelik di tengah konflik, pasukan Indonesia juga yang sering diutus untuk menyelesaikannya.

Mayor Yudha Airlangga adalah seorang perwira menengah Kopassus TNI AD yang dikirim ke Libanon. Yudha tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.


Kisah Kopassus bebaskan bocah Libanon yang ditahan tentara Israel
Pasukan Garuda di Lebanon. ©2014 Merdeka.com/Puspen TNI

Salah satu hal yang diingat Yudha selama penugasan adalah saat tentara Israel menangkap seorang bocah Libanon. Bocah 15 tahun itu melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.

Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan anak itu. Tentu bukan dengan senjata melainkan dengan diplomasi. Sebagai pasukan di bawah bendera PBB, mereka adalah penengah konflik, bukan pasukan tempur.

Rusia Berharap Sukhoi SU-35 Lengkapi Armada Indonesia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan, Rusia berharap Indonesia menyetujui pembelian pesawat tempur Sukhoi jenis Su-35 untuk memperkuat pertahanan udara dalam negeri.

“Kami berharap kesepakatan pembelian Su-35 bisa terjadi. Kerja sama militer antara kedua negara sudah berlangsung sejak lama dan kami ingin bisa terus berlanjut,” ujar Galuzin di kediaman Duta Besar Rusia, Jakarta, Senin (19/1/2015).


Rusia Berharap Sukhoi SU-35 Lengkapi Armada Indonesia

Dia menambahkan, Rusia selalu siap jika memang nantinya Indonesia sepakat untuk membeli Su-35 demi menambah unit pesawat tempurnya.

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tertarik mendatangkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 untuk peremajaan armada tempur. Selain Sukhoi, Moeldoko juga mempertimbangkan JAS-39 “Gripen” (dari Swedia) dan F-16 “Block 52+ Fighting Falcon” (dari Amerika Serikat).

Apakah sudah saatnya Indonesia keluar dari proyek KF-X?

Yonhap News Agency dan Korean Herald di tahun 2014 lalu melaporkan bahwa perdiksi biaya development cost dan biaya produksi untuk 250 unit KF-X akan mencapai 20 Triliun Won (US$19.7 milyar).

$19.7 milyar. Kontribusi Indonesia 20% membuahkan angka sekurang-kurangnya $4 milyar atau Rp 48 Trilliun. Bahkan kemungkinan, sebagian besar dari $4 milyar itu harus terlebih dahulu dibayar Indonesia, beberapa tahun sebelum KF-X pertama dapat lepas landas.
Kabar terakhir, menurut Aviation week, parlemen Korsel belum menyetujui mulainya “full-scale-development” untuk KF-X. Ini berarti proyek KF-X masih akan tertunda sampai pemerintah baru Korsel terpilih di tahun 2016.

Apakah sudah saatnya Indonesia keluar dari proyek KF-X?


Sejauh ini KF-X tetap adalah pesawat kertas. Sudah saatnya kita menilik kembali faktor-faktor resiko proyek ini untuk Indonesia. Adalah hak rakyat untuk mengetahui bagaimana uang $4 milyar ini akan dipakai, dan apakah pesawat seperti ini dapat memenuhi cita-cita ”membuat pesawat sendiri.”

Masalah pertama, partnership Korsel-Indonesia dalam KF-X bukanlah partner yang seimbang

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters