Pasukan TNI dikerahkan untuk mengamankan perlintasan PM Timor Leste Xanana Gusmao melalui perbatasan Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menuju Distrik Oecuse di perbatasan Timor Tengah Utara (TTU), Rabu.
"Kita kerahkan 115 personel dari unsur kesatuan Kodim 1605/Belu, Kodim 1618/TTU, Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 514 dan Sektor Barat Yonif 744/SYB," kata Wakil Komandan Satgas Pengamanan VVIP Perlintasan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao ke Oecuse, Kol Infantri Adrianus Suryo Agung Nugroho yang dihubungi dari Kupang, Rabu.
Menurut dia, pengamanan VVIP itu dilakukan TNI sebagai bagian dari tanggung jawab keamanan negara atas tamu negara yang melintas di negara di perbatasan dua negara satu budaya tersebut.
Dikatakannya, pengaman VVIP ini merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam pelayanan terhadap tamu asing atau luar negeri yang melintasi jalur Indonesia.
Personel yang dikerahkan kata Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kupang itu, bertugas menjaga kondisi keamanan di sepanjang jalur mulai dari Motaain menuju ke perbatasan Sakato, Wini-TTU, sebelum mantan Presiden Timor Leste itu masuk ke Distric Oecuse sebagai wilayah kedaulatan Timor Leste.
Menurut Adrianus, selain personel TNI, pengamanan VVIP untuk mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste itu, juga melibatkan personel dari kesatuan Brimobda Polda Nusa Tenggara Timur, Kepolsian Resort Belu unsur Sat Lantas, Personel Kepolisian Resort Timor Tengah Utara serta Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara.
"Pengaman dilakukan dengan sukses tadi saat perlintasan PM Xanana Gusmao," kata Adrianus.
Dia mengaku koordinasi dan sinkronisasi lintas petugas pengamanan sangat baik dilakukan sehingga kondisi pengamanan bisa berjalan baik, sehingga tamu negara yang melakukan perlintasan bisa berjalan aman. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 22 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar