Cari Artikel di Blog Ini

Sabtu, 03 Januari 2015

Kapolda ultimatum kelompok Ayub Waker serahkan diri

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Yotje Mende mengultimatum Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ayub Waker di wilayah Tembagapura, Mimika, untuk segera menyerahkan diri.

"Saya memberikan ultimatum kepada mereka untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata api yang mereka rampas dari anggota saya," kata Yotje Mende kepada Antara di Timika, Jumat.


Kapolda Papua Irjen Yotje Mende
Yotje mengatakan pelaku penyerangan terhadap kendaraan yang ditumpangi anggota Brimob Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia di jalan poros Tembagapura-Kampung Banti pada Kamis (1/1) malam sebanyak empat orang dari KKB Ayub Waker.

"Ini yang bertanggung jawab namanya Ayub Waker. Itulah orang yang paling bertanggung jawab sebagai pimpinan mereka di daerah Tembagapura," ujar Mende.

Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan

TNI Angkatan Laut memastikan bahwa KRI Bung Tomo telah mendeteksi lokasi badan pesawat yang diduga bagian belakang dari AirAsia yang hilang pada Minggu lalu (28/12).
     
TNI-AL mengetahui keberadaan bagian belakang pesawat itu semenjak Jumat (2/1) siang. Namun, belum bisa dipastikan bagian belakang pesawat itu terdapat jenazah atau tidak. Yang pasti, KRI Bung Tomo mendeteksi adanya bagian belakang pesawat dari alat pendeteksi bawah laut yang ada di kapal milik Armatim tersebut.


Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan
Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan

Perwira Pelaksana KRI Bung Tomo Letkol Laut (P) Ashari Alamsyah menjelaskan, penemuan ekor pesawat itu bisa dilakukan karena ada alat pendeteksi bawah laut. Jadi, setelah dipancarkan gelombang dan ada sinyal lemah (gelombang pantulan), tergambar pencitraan adanya bagian belakang pesawat.

Kasal, Dari RE Martadinata Hingga Ade Supandi

Jabatan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) memiliki nilai tersendiri bagi pemegangnya beserta tantangan pada zamannya. Sejarah perjalanan TNI Angkatan Laut yang berawal dari nama BKR Laut kemudian berganti menjadi TKR Laut dan bertransformasi lagi menjadi TRI Laut hingga ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) diwarnai dinamika dalam sumbangsihnya terhadap bangsa dan negara. Tercatat 24 nama telah menghiasi perjalanan sejarah pimpinan matra yang bermoto Jalesveva Jayamahe itu. Diantara nama-nama besar seperti Mas Pardi, M. Nazir, R Soebijakto, RE Martadinata, Sudomo, Achmad Sutjipto, hingga Tedjo Edhy Purdijatno dan lainnya pernah terukir dalam sejarah TNI AL sebagai pimpinan tertinggi atau saat ini bernama Kepala Staf.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ade Supandi (kiri) salam komando dengan Laksamana Marsetio seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta | Foto JPNN

Kemarin, Rabu 31 Desember 2014, Presiden Joko Widodo melantik pimpinan angkatan laut ke-25 Laksdya TNI Ade Supandi di Istana Negara yang menggantikan Laksamana TNI Marsetio melalui Surat Keputusan Presiden Nomor: 92/TNI Tahun 2014.

Pepatah mengatakan sejarah akan berulang.Suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau akan kembali berulang dalam waktu yang akan datang dengan kejadian yang hampir sama namun berbeda dalam ruang dan waktu.

Jumat, 02 Januari 2015

Evakuasi AirAsia dan Ganasnya Ombak Karimata

Selat Karimata - Hari mulai gelap, proses evakuasi korban dan pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ5801 pun dihentikan sementara di perairan Laut Jawa bagian utara dan Selat Karimata. Pencarian dilanjutkan malam hari jika cuaca mendukung.

Tim SAR gabungan telah bekerja efektif. Tapi proses evakuasi penumpang dan pencarian badan pesawat AirAsia terkendala cuaca buruk dan ombak.
Tim SAR gabungan telah bekerja efektif. Tapi proses evakuasi penumpang dan pencarian badan pesawat AirAsia terkendala cuaca buruk dan ombak.

Seiring dengan itu, kumandang azan terdengar melalui alat pengeras suara kapal perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Para prajurit TNI Angkatan Laut yang sebelumnya berkumpul di geladak heli bersama Panglima Komando Armada Barat (Koarmabar) Laksamana Muda TNI Widodo dan sejumlah awak media pun segera bersiap-siap dan mengambil wudu.

Komandan KRI Banda Aceh 593 Letkol Laut (P) Arief Budiman mengajak para prajurit dan awak media melaksanakan jamaah salat magrib, yang akan dilanjutkan zikir, membaca surat Yasin dan doa bersama.

Mengintip latihan ‘hellweek’ Kopaska TNI AL yang bikin merinding

Personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL saat ini sedang berjibaku mengevakuasi mayat korban AirAsia QZ8501. Mereka juga ditugasi menyelam ke dasar laut untuk mencari bangkai pesawat nahas itu di Perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.

latihan hellweek Kopaska TNI AL yang bikin merinding
Kopaska. ©buku 50 Tahun Emas Satuan Komando Pasukan Katak

Tugas yang tidak mudah karena saat ini ombak ganas menerjang dengan ketinggian hingga empat meter. Ditambah cuaca yang tidak menentu, membuat operasi ini jelas tak bisa dilakukan sembarang orang.

Kopaska adalah satuan elite di tubuh Angkatan Laut. Sudah sejak era Trikora tahun 1963 mereka kerap diterjunkan dalam misi setengah mustahil. Tapi itulah pasukan khusus.

Personelnya dipilih dari orang-orang terbaik. Selain berotot kawat dan bertulang besi, mereka juga wajib datang dari Korps Pelaut. Syarat wajib lain harus sudah pernah bertugas di kapal TNI AL selama dua tahun atau lebih.

Kapal Amerika Serikat Temukan 6 Jasad Korban AirAsia

Kapal milik Amerika Serikat (AS) USS Sampson 104 menemukan 6 jenazah korban AirAsia QZ8501 di antara perairan Selat Karimata dan Laut Jawa.

Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo mengatakan, 6 jenazah tersebut akan diantarkan menggunakan helikopter milik AS ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, siang ini.



"Hari ini kapal Amerika membawa 6 jenazah, pukul 11 (siang) akan digeser menggunakan helikopter mereka ke Pangkalan Bun," ujar Widodo di KRI Banda Aceh, perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2015) pagi.

2015, Semoga Tidak Ada Lagi Bentrok TNI-Polri

Personel TNI diingatkan untuk terus meningkatkan profesionalitasnya. Termasuk untuk tidak kembali bertikai dengan Polri.

Menurut Anggota Komisi I DPR Meutya Hafid, profesionalitas TNI meliputi komitmen untuk tidak ada lagi pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM).



"Dalam satu kalimat, TNI yang lebih dekat dan dicintai rakyat," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Kamis (1/1/2015).

Pelanggaran HAM, kata dia, jumlahnya terus menurun. Artinya dalam persoalan ini profesionalitas TNI meningkat.

Pilot AirAsia Berhasil Mendarat Darurat di Laut?

Berbagai teori diperdebatkan terkait tragedi penerbangan QZ8501 AirAsia. Diantaranya dugaan bahwa pilot berhasil mendaratkan pesawat di permukaan laut, sebelum tenggelam akibat gelombang besar dalam situasi badai.

Tangga darurat AirAsia yang ditemukan (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
Tangga darurat AirAsia yang ditemukan (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

Dugaan itu muncul terkait dengan tidak aktifnya sinyal darurat dari kotak hitam pesawat, yang mengindikasikan bahwa pesawat mungkin berhasil melakukan pendaratan darurat. Demikian pendapat pakar penerbangan yang dikutip Daily Mail, Kamis, 1 Januari 2015.

"ELT (emergency locater transmitter) akan bekerja saat terjadi benturan, apakah itu di darat, laut atau gunung. Analisa saya itu tidak bekerja, karena tidak ada benturan keras saat pendaratan," kata Dudi Sudibyo, editor senior majalah penerbangan Angkasa.

Kamis, 01 Januari 2015

Foto Mengharukan Pilot yang Berdoa Sebelum Mencari AirAsia QZ8501

Foto ini banyak dibicarakan di media sosial. Seorang pilot Indonesia yang berdoa di depan pesawatnya sebelum mencari keberadaan AirAsia QZ8501. Banyak yang menganggap aksi sang pilot ini mengharukan.

Foto Mengharukan Pilot yang Berdoa Sebelum Mencari AirAsia QZ8501

Momen itu diambil oleh fotografer Reuters pada Selasa (30/12/2014) kemarin. Lokasinya berada di pangkalan udara PangkalPinang, Bangka Belitung.

Seorang pilot berbaret biru dengan pakaian serba hijau tampak menundukkan kepala. Dia disebut sedang berdoa sebelum terbang dengan harapan bisa menemukan pesawat berpenumpang 155 orang yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu. Belum jelas siapa nama pilot tersebut.

Kisah Pilot yang Terjebak Awan Badai Saat Bawa Pesawat Tempur

Kumulonimbus atau Cb begitu akrab di telinga masyarakat beberapa hari terakhir menyusul tragedi pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang selama tiga hari sebelum serpihannya ditemukan tersebar di Selat Karimata, Selasa (30/12). Kumulonimbus disebut sebagai sebagai awan badai berbahaya yang harus dihindari pesawat.

Kisah Pilot yang Terjebak Awan Badai Saat Bawa Pesawat Tempur
Add caption


Kumulonimbus diduga membuat QZ8501 yang membawa 155 penumpang dan tujuh awak itu celaka setelah terjebak di dalamnya. Seberapa besar sesungguhnya pengaruh kumulonimbus bagi penerbangan? Mukhamad Sofii yang saat ini menjadi pilot untuk maskapai Kalstar Air, berbagi kisahnya bertemu si awan badai.

"Saya membawa pesawat tempur dalam formasi saat itu, dan hanya pesawat saya yang terjebak awan kumulonimbus," kata Sofii kepada CNN Indonesia saat ditemui di kediaman Pilot Irianto di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi kapten pesawat nahas QZ8501, Selasa (29/12).

KSAL: SAR AirAsia Tak Boleh Berhenti Sebelum Selesai

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ade Supandi menegaskan tim SAR tidak boleh menghentikan proses evakuasi Air Asia QZ 8501 sampai selesai. Ade akan memonitor unsur-unsur TNI AL dalam opersai SAR.

KSAL: SAR AirAsia Tak Boleh Berhenti Sebelum Selesai
Pasukan TNI AL Turunkan Peralatan Selam Untuk Pencarian Bawah Air (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

"Saya selaku KSAL akan tetap melanjutkan itu dan bagian tugas kemanusiaan," kata Ade yang baru dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 31 Desember 2014.

Ade menuturkan, sejauh ini sudah ada beberapa jenazah yang ditemukan. Kemudian, beberapa serpihan juga terus dikumpulkan di Pangkalan Bun untuk dijadikan dasar pencarian berikutnya.

Keberadaan Badan Pesawat AirAsia Masih Misterius

Kepala Badan ‎SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo menegaskan, hingga saat ini tim gabungan belum menemukan badan besar pesawat Air Asia QZ 8501.

Sebanyak 47 personel TNI AL diterjunkan untuk melakukan evakuasi terhadap para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501
Sebanyak 47 personel TNI AL diterjunkan untuk melakukan evakuasi terhadap para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501, rabu (31/12/201 (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

"Hingga sekarang badan pesawat belum ditemukan. Yang ditemukan baru serpihan yang mengambang dan telah dievakuasi kemarin," ujar Soelistyo dalam konfrensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu 31 Desember 2014.

Soelistyo menuturkan, pencarian badan pesawat belum dapat dilakukan secara maksimal mengingat cuaca buruk melanda Perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Meski demikian, para penyelam telah bersiaga dan siap untuk diterjunkan jika cuca mendukung. Ia berharap, cuaca segera bagus sehingga tim penyelam bisa menyelam ke titik yang sudah ditentukan.

Ini Profil Empat Grup Elite Penyelam Pencari AirAsia QZ8501

Proses evakuasi penumpang pesawat AirAsia yang jatuh di Selat Karimata melibatkan empat grup atau satuan elite. Mereka terdiri dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Batalyon Intai Amfibi (Taifib), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Basarnas Special Group (BSG).


Empat grup elite itu harus menyelam di kedalaman 25 meter sampai 30 meter di lokasi ditemukan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501, perairan Selat Karimata, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat.

Disebut grup elite karena personel masing-masing kelompok itu adalah orang-orang pilihan atau terbaik dari yang terbaik. Mereka dilatih khusus untuk situasi yang tak biasa dan tidak dapat dilakukan kebanyakan orang. Mereka tidak hanya kuat secara fisik tetapi juga mental dan intelektual.

Evakuasi Air Asia, TNI AU Punya Senjata Rahasia

Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I, Marsekal Muda Agus Dwi Putranto, mengatakan TNI AU ikut menerjunkan pasukan khusus untuk membantu evakuasi jenazah penumpang Air Asia QZ8501. "Delapan personel Paskhas akan diterjunkan," ujarnya kepada Tempo di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu malam, 31 Desember 2014.

Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto (kanan), menunjukkan bagian pesawat dan sebuah koper yang ditemukan dekat lokasi pesawat AirAsia QZ 8501, saat konferensi pers di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 30 Desember 2014. Tulisan di koper berbunyi "Ditemukan oleh KRI Bung Tomo." AP/Dewi Nurcahyani

Paskhas atau Komando Pasukan Khas merupakan pasukan khusus yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, layaknya Komandp Pasukan Khusu pada matra TNI Angkatan Darat. Anggota Paskhas diwajibkan memiliki kualifikasi para-komando plus kemampuan tempur di darat, laut, dan udara.

KSAL Baru Ingin Wujudkan Word Class Navy

Kepala Staf TNI Angkatan Laut yang baru, Laksamana Ade Supandi, menyatakan ingin mewujudkan TNI AL menjadi world class navy, seperti yang sudah dicanangkan pendahulunya, Laksamana Marsetio. 

KSAL Baru Ingin Wujudkan Word Class Navy
Kepala Staf TNI Angkatan Laut yang baru, Laksamana Ade Supandi Saat dilantik Presiden Joko Widodo

"Bagaimana konsep ini menjadi suatu kenyataan dari sisi profesionalisme, teknologi, dan performa Angkatan Laut," kata Ade usai dilantik menjadi KSAL oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 31 Desember 2014.

Menurut Ade, dia akan membentuk kekuatan Angkatan Laut yang mumpuni untuk menjaga perairan Indonesia dan bekerja sama dengan kalangan internasional. "Kami tetap komitmen untuk menugaskan KRI di bawah PBB."

Rabu, 31 Desember 2014

Panglima TNI: Loyalitas TNI Tegak Lurus

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, prajurit TNI tidak boleh ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan dan loyalitas kita tegak lurus, dan tidak kemana-mana.

"Saat ini Indonesia memasuki transisi pemerintahan, bagi prajurit TNI tidak mengenal siapapun presidennya karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia," kata Jenderal Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada 600 prajurit TNI se-wilayah Timika di Pangkalan Udara (Lanud) Timika Papua, Selasa (30/12/2014).


Prajurit TNI tidak boleh ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan dan loyalitas kita tegak lurus, dan tidak kemana-mana. Saat ini Indonesia memasuki transisi pemerintahan, bagi prajurit TNI tidak mengenal siapapun presidennya karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia. Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada 600 prajurit TNI se-wilayah Timika di Pangkalan Udara (Lanud) Timika Papua, Selasa (30/12/2014). | foto : Puspen TNI
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, ada sebuah penekanan dari pemerintah untuk TNI supaya dapat memberikan kontribusi dan dukungan kepada program-program para Menteri Kabinet Kerja.

Presiden Jokowi Minta Pindad Tak Hanya Produksi Alat Militer

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta impor belanja alutsista harus dikurangi. Dia lebih setuju agar PT Pindad selaku BUMN pertahanan memproduksi alutsista sendiri dan produksinya tidak hanya diperuntukan untuk militer saja.

Presiden Jokowi Minta Pindad Tak Hanya Produksi Alat Militer

"Artinya, industri itu bukan hanya untuk pertahanan saja, tapi bisa dipakai untuk kebutuhan non pertahanan. Misalnya, produksi kapal perang bisa untuk kapal niaga," ujar Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Presiden juga meminta agar produksi pesawat CN 295 diteruskan kembali. Produksi CN 295 diminta Jokowi untuk masuk ke industri pertahanan.

Jelang Akhir Tahun, Kolinlamil Tingkatkan Kesiagaan

Menjelang berakhirnya tahun 2014, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) meningkatkan kesiapsiagaan seluruh Prajurit di jajarannya dalam menghadapi masa libur tahun baru yang bersamaan dengan musim penghujan serta kondisi alam yang kurang bersahabat, hal ini menjadi penekanan di setiap pelaksanaan apel pagi di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pelaksanaan Apel Khusus di Mako Kolinlamil
Pelaksanaan Apel Khusus di Mako Kolinlamil Foto: Dispen kolinlamil

Sejak memasuki musim penghujan di akhir tahun 2014 ini, Kolinlamil telah menyiapkan Posko Satuan Tugas (Satgas) Banjir untuk mengantisipasi dan melaksanakan pertolongan, serta mengevakuasi korban banjir yang didukung oleh personel, perahu karet, mobil ambulan serta peralatan pendukung lainnya.

Sedangkan, beberapa Satuan Kerja di Kolinlamil juga telah menyiapkan unsur pendukungnya dalam menghadapi situasi serta kondisi  di Jakarta baik saat musim libur natal, tahun baru serta musim penghujan.

Laksdya TNI Ade Supandi Jabat Kasal Gantikan Laksamana TNI Marsetio

Laksdya TNI Ade Supandi telah resmi dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) menggantikan Laksamana TNI Marsetio. Dirinya dipanggil oleh Presiden tadi malam pukul 22.30 WIB dan kabarnya akan diadakan prosesi pelantikan Kasal hari ini di Istana Negara.

Laksdya TNI Ade Supandi Jabat Kasal Gantikan Laksamana TNI Marsetio
KASAL BARU – Laksdya TNI Ade Supandi (Foto: Dok Pribadi)

Laksdya TNI Ade Supandi yang saat ini menjabat sebagai Kasum TNI merupakan lulusan AAL tahun 1983 atau Angkatan 28. Dirinya sudah malang melintang menempati pos-pos strategis dalam jajaran TNI AL. Diantaranya Komandan KRI Malahayati-362 dan KRI Ahmad Yani-351, Komandan Satuan Kapal Amfibi, Gubernur AAL, Pangarmatim, dan Assisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal.

Pria kelahiran Bandung 54 tahun silam ini dikenal sebagai sosok yang low profile dan memiliki humor yang tinggi. Selama berkarir di TNI AL, Ade juga kerap mengikuti kursus di berbagai negara.

Siang Ini, Presiden Akan Lantik KSAL dan KSAU Baru

Presiden Joko Widodo, Rabu (31/12/2014), akan melantik Kepala Staf TNI Angkatan Laut dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang baru. Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara.

Menurut rencana, pelantikan dilakukan setelah Sidang Kabinet Paripurna yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Agenda rapat adalah penanganan kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, antisipasi bencana alam dan harga baru bahan bakar minyak, serta pengadaan barang dan jasa pada 2015.


Presiden Joko Widodo saat di Bandara Halim Perdana Kusuma sebelum berangkat menuju longsor di Banjarnegara
Presiden Joko Widodo saat di Bandara Halim Perdana Kusuma sebelum berangkat menuju longsor di Banjarnegara | foto : Indra/kompas.com

KSAL yang baru adalah Laksamana Madya Ade Supandi, yang saat ini masih menjabat Kepala Staf Umum TNI. Ade akan menggantikan Laksamana TNI Marsetio yang memasuki masa pensiun pada Desember 2014.

Analisis Radar : Terbang Rendah dan Kecepatan AirAsia QZ8501 Terlalu Pelan?

Sejumlah pakar terkait penerbangan menyatakan pembacaan awal atas data yang diyakini sebagai "bocoran" layar monitor menara pengawas lalu lintas udara, mendapatkan pesawat AirAsia QZ8501 terbang dengan kecepatan terlalu pelan untuk naik melewati awan kumulonimbus (CB).

Bocoran data radar terakhir dari pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 sebelum hilang kontak
Bocoran data radar terakhir dari pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 sebelum hilang kontak

"Meski semua penjelasan kemungkinan penyebab hilangnya penerbangan AirAsia adalah spekulasi pada saat ini, kami tak bisa mengabaikan ada kejadian yang sangat mirip, yakni kecelakaan Air France 447 (AF447)," ujar blogger yang menekuni dunia penerbangan, David Cenciotti, seperti dikutip dari theavionist.com oleh AFP.

Cenciotti menambahkan, rendahnya ground speed yang tertera dalam "bocoran" layar pemantau radar tersebut bisa jadi disebabkan sudah ada hantaman keras angin dari arah depan pesawat.

Update Berita Seputar Pesawat AirAsia QZ8501

Basarnas Temukan Lagi 3 Korban AirAsia, 1 Pramugari

Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, memastikan jika timnya menemukan kembali tiga korban pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.


Tim SAR temukan korban baru
Tim SAR temukan korban baru | VIVAnews/Ikhwan Yanuar

"Pagi ini ditemukan kembali 3 jenazah jenisnya dua laki-laki dan satu perempuan. Satu perempuan ini diketahui menggunakan pakaian pramugari. Semua ditemukan di sektor lima," ujar Soelistyo dalam keterangan pers di kantornya, Rabu 31 Desmeber 2014.

Soelistyo juga menjelaskan, hingga Rabu ini sudah ada enam jenazah yang berhasil dievakuasi. Dia tidak menutup kemungkinan jika ada korban lainnya yang akan ditemukan.

Keenam korban juga masih di kapal dan belum bisa dibawa ke daratan karena kondisi cuaca yang belum memungkinkan.

Selasa, 30 Desember 2014

Panglima TNI Sidak Batalyon Infanteri 752 Papua Barat

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Batalyon Infanteri (Yonif) 752/Vira Yudha Sakti yang berada di Jalan Basuki Rahmat KM 10, Kabupaten Sorong Papua Barat, Senin (29/12/2014).

Panglima TNI Sidak Batalyon Infanteri 752 Papua Barat
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko

Dalam sidak tersebut, Panglima TNI yang didampingi didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, diterima oleh Wakil Komandan Batalyon Infantri (Wadanyonif) 752 Mayor Inf Abdul Hamid.

"Sidak ini bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan dan kedisiplinan para prajurit TNI yang berada di Batalyon 752/Vira Yudha Sakti dalam menghadapi tugasnya di daerah perbatasan," kata Panglima TNI. 

Hari Ini Presiden Jokowi Pimpin Sidang Industri Pertahanan

Untuk pertama kalinya setelah dilantik sebagai Presiden RI, Joko Widodo akan memimpin Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (30/12) pukul 10.00 Wib.

Hari Ini Jokowi Pimpin Sidang Industri Pertahanan
Presiden Joko Widodo

Sidang rencananya akan dihadiri oleh Ketua Harian KKIP Menteri Pertahanan Rymizard Ryacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko dan lainnya.

“Ya, setidaknya yang pertama kali untuk Pak Jokowi memimpin sidang KKIP setelah menjadi Presiden RI ,” ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada Kompas, Senin (29/12) malam, di Jakarta. 

Pemerintah Diminta Pakai Cara Dialog untuk Redam ISIS

Pemerintah disarankan mengedepankan jalur dialog untuk meredam paham radikal yang ada di Indonesia. Hal ini disampaikan Anggota Komisi VII A Fikri Faqih, menanggapi ditangkapnya enam orang yang diduga pengikut ISIS dan hendak terbang ke Suriah melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Pemerintah Diminta Pakai Cara Dialog untuk Redam ISIS
Islamic State of Iraq and Syiriah (ISIS)
"Karenanya, pemerintah harus melibatkan ulama sebagai mediator dialog kepada kelompok-kelompok tersebut," ujar Fikri Faqih saat dihubungi Sindonews, Minggu 28 Desember 2014.

Kata dia, pemerintah bisa mencontoh upaya yang dilakukan oleh sejumlah politisi bersama ulama Arab dan Kurdi di Kurdistan, Irak Utara yang selama beberapa tahun terakhir berhasil meredam paham ISIS di wilayah tersebut.

"Bocoran" Gambar Layar Radar ATC untuk Posisi Terakhir AirAsia QZ8501

Data radar berisi posisi koordinat berikut kecepatan dan ketinggian terakhir pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501, muncul di beberapa situs dan diklaim sebagai bocoran gambar dari layar menara pengawas lalu lintas udara (ATC).

Bocoran data radar terakhir dari pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 sebelum hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi foto : bangaloreaviation.com

Berdasarkan data tersebut, ketinggian terakhir pesawat AirAsia QZ8501 sebelum hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) adalah 36.300 kaki, seperti ditulis dalam situs bangaloreaviation.com yang kemudian dikutip oleh theeventchronicle.com edisi Minggu.

Selain ketinggian, dari data tersebut didapatkan pula informasi kecepatan pesawat sesaat sebelum hilang kontak adalah 353 mil udara per jam (knot). Posisi pesawat terlihat berada di sisi kiri koridor udara M635 di antara waypoint RAFIS dan TAVIP.

Kedua situs menyertakan disclaimer, tidak menjamin akurasi dari data tersebut di akhir artikel. Sebagai pembanding, berikut ini adalah data-data radar dari beragam situs dan sumber, sebelum pesawat berisi 162 orang tersebut hilang kontak.

Proxy War Negara Adikuasa Terhadap Republik Indonesia Jilid 2

Saya lanjutkan tulisan saya tentang Proxy War yang belakangan ini menjadi populer di kalangan dunia kampus di Indonesia, setelah Kepala Staf TNI AD, Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan Kuliah Umum di beberapa kampus Universitas di Indonesia yang berjudul “PERAN PEMUDA DALAM MENGHADAPI PROXY WAR”…dalam rangka menyelamatkan Pancasila, UUD 1945, Keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika…

Proxy War Negara Adikuasa Terhadap Republik Indonesia Jilid 2

Pembaca blog yang tercinta, sebagai purnawirawan TNI AD, yang memiliki semboyan ”OLD SOLDIER NEVER DIE, ONLY FADE AWAY”, saya terpanggil untuk ikut menyumbang informasi, pendapat, pikiran dari saya pribadi dan Keluarga Besar TNI AD, termasuk di dalamnya Organisasi PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI AD, menulis lewat social media/website milik saya www.tirtaamijaya.com yang sudah eksis sejak bulan Juli 2007, yang sekarang ini masih rajin dikunjungi para pecinta website saya, dengan mendapat kunjungan rata rata 2000 (Dua ribu) view perhari…

Senin, 29 Desember 2014

Panglima TNI : ISIS belum jadi ancaman faktual

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengklaim, Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) belum menjadi ancaman faktual di Indonesia.

"Tapi memang ISIS merupakan musuh bersama," kata Jenderal Moeldoko, ketika menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kunjungannya di pos perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) di Sota, Kabupaten Merauke, Senin.


ISIS (Akan) Perluas Wilayah Hingga Indonesia

ISIS (Akan) Perluas Wilayah Hingga Indonesia
foto : al-mustaqbal.net

Moeldoko mengaku sedang membuat rencana operasional yakni operasi teritorial yang mengedepankan pendekatan rehabilitasi baik fisik maupun non fisik.

Malam Hari, Basarnas Tetap Lakukan Pencarian AirAsia

Badan SAR Nasional (Basarnas) menegaskan pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 dengan jalur laut terus dilakukan pada malam hari. Namun, proses pencarian melalui udara dihentikan hari ini karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Malam Hari, Basarnas Tetap Lakukan Pencarian AirAsia

"Kita akan tetap lanjutkan pencarian dengan kapal. Karena ini adalah komitmen bersama untuk segera menemukan Air Asia QZ 8501 yang hilang," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin, 29 Desember 2014 malam.

Soelistyo mengatakan, pencarian melalui udara sangat tergantung dengan kondisi cahaya. Ia mengatakan, proses pencarian lewat udara pada malam hari mengalami keterbatasan alat dan kondisi pilot.

SAR periksa tumpahan minyak diduga dari AirAsia QZ8501

Tim gabungan SAR memeriksa tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hingga saat ini belum kunjung ditemukan.

"Kami tidak mau berspekulasi bahwa minyak itu dari pesawat hilang yang kami cari. Akan kami cek dan ricek lagi," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo saat jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta, Senin.


SAR periksa tumpahan minyak diduga dari AirAsia QZ8501
Tumpahan minyak ditemukan berada di sisi timur perairan Tanjung Pandan, saat pencarian pesawat AirAsia yang hilang menggunakan Pesawat Hercules A-1319

Dia mengatakan tim SAR yang menggunakan KRI Pattimura sedang menuju kawasan tumpahan minyak tersebut.

"KRI Pattimura sedang menuju daerah genangan minyak tetapi belum kami simpulkan itu merupakan pesawat yang dicari," kata dia.

Lokasinya tidak jauh dari kawasan pertama hilangnya kontak AirAsia QZ8501 di sekitar Bangka Belitung.

Panglima TNI kunjungi perbatasan RI-PNG di Sota

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetyo dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Senin, meninjau pos perbatasan RI-Papua Nugini yang berada di Sota, Kabupaten Merauke.

Panglima TNI kunjungi perbatasan RI-PNG di Sota

Setibanya di pos perbatasan yang saat ini dijaga Yonif 613, Panglima TNI beserta rombongan disambut ratusan anggota dari ketiga angkatan yang sejak Senin pagi menunggu kedatangan panglima tertinggi yang berkunjung dengan menggunakan helikopter Puma milik TNI-AD.

Di hadapan ratusan anggota TNI dari ketiga angkatan, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berjanji akan menambah fasilitas pendukung sehingga dapat melancarkan terlaksananya tugas prajurit.

Menko Maritim: Wilayah Terluar RI Harus Lebih Baik Dari Negara Tetangga

Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo menekankan pentingnya membangun wilayah pulau terluar dan perbatasan RI dengan negara tetangga. Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), wilayah terluar dan perbatasan harus dibangun lebih baik dari negeri tetangga RI.

Wilayah Terluar RI Harus Lebih Baik Dari Negara Tetangga

"Perintah pak presiden, wilayah pulau terluar dan perbatasan harus dibangun lebih bagus dari negara tetangga," kata Indroyono di BPPT, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun per tahun untuk membangun daerah perbatasan dan pulau terluar.

Cuaca Mendukung, Basarnas Berharap Bisa Temukan Pesawat AirAsia Hari Ini

Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi berharap, Basarnas dan tim gabungan bisa menemukan pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sekitar pukul 7.00 WIB (Minggu, 28/12) di sekitar perairan Pulau Belitung.

Cuaca Mendukung, Basarnas Berharap Bisa Temukan Pesawat AirAsia Hari Ini

Jelas Supriyadi, saat ini cuaca di Belitung terpantau normal, awan terpantau teduh dan tipis. Untuk itu diharapkan akan mendukung proses pencarian pesawat.

"Mudah-mudahan hari ini ada tanda-tanda dan ada data dari proses pencarian. Mudah-mudahan kita menemukannya," kata dia yang saat ini sedang berada di Belitung seperti dilansir dari Metro Tv sesaat lalu (Senin, 29/12).

Kapal Canggih BPPT Baruna Jaya Ikut Mencari Pesawat AirAsia

Menko Maritim Indroyono Susilo memerintahkan kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI ikut dengan tim gabungan mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 07.24, Minggu (28/12) di sekitar perairan Pulau Belitung.

Kapal Canggih BPPT Baruna Jaya Ikut Mencari Pesawat AirAsia

Kapal Baruna Jaya memiliki beberapa kecanggihan dan telah berhasil beberapa kali mendeteksi dan menemukan kapal dan pesawat yang tenggelam di dasar laut Indonesia. Seperti, Kapal Ferry Bahuga Jaya, yang tenggelam di Selat Sunda, 26 September 2012, akibat bertabrakan dengan Kapal Tanker Singapura. Dan Pesawat Boeing 737 AdamAir, yang jatuh di Selat Makassar, 2007, berhasil ditemukan dan Black Box berhasil diangkat ke permukaan laut.

Keinginan Memperlemah Poros Maritim Nusantara Sudah Ada Sejak 337 Tahun Lalu

Pemerintah Republik Rakyat China sedang mematangkan rencana pembangunan sebuah terusan atau kanal di Kra Isthmus, Thailand, yang dapat memersingkat pelayaran dari Laut China Selatan menuju Samudera India dan sebaliknya.

Dengan terusan di Thailand ini, kapal-kapal yang membawa muatan dari Afrika, Timur Tengah melalui India menuju China, Korea dan Jepang, atau sebaliknya, tidak perlu lagi singgah di Selat Malaka.


Keinginan Memperlemah Poros Maritim Nusantara Sudah Ada Sejak 337 Tahun Lalu

Terusan ini akan mengefisienkan pelayaran, dan di sisi yang lain bisa membuat Selat Malaka dan Kepulauan Indonesia sepi dari kapal-kapal asing. Tentu saja, selain Indonesia, Malaysia dan Singapura juga akan terkena dampak pembangunan Terusan Kra Isthmus.

Dari sejumlah catatan diketahui bahwa upaya Thailand mengalahkan Selat Malaka sudah ada lebih dari 300 tahun lalu. Ketika itu Thailand yang kita kenal sekarang ini belum lagi ada.

Pembangunan Kanal Kra Isthmus Mengancam Posisi Indonesia sebagai Poros Maritim

Pemerintah Republik Rakyat China sedang merencanakan pembangunan sebuah terusan atau kanal di Kra Isthmus, Thailand sepanjang 100 kilometer yang menghubungkan Laut China Selatan, Teluk Thailand dan Samudera India.

Dengan kanal itu, kapal-kapal dari dan menuju pelabuhan-pelabuhan China tak perlu lagi melewati Selat Malaka. Rute baru ini mempersingkat perjalanan sejauh 1.000 kilometer.


Rencana Pembangunan Kanal Kra Isthmus Mengancam Posisi Indonesia sebagai Poros Maritim

Selain itu, pelayaran melewati Selat Malaka dinilai tidak aman karena kasus pembajakan yang terbilang tinggi, belum lagi sedimentasi yang membuat kedalaman laut berkurang dan rongsokan kapal yang tersebar di banyak titik. Kabut dan kumpulan ikan yang berenang dalam rombongan berukuran besar juga menjadi persoalan lain di kawasan itu.

Secara umum, menurut China Daily Mail, pelayaran melalui Selat Malaka dua kali lebih berbahaya dari Terusan Suez di Mesir dan empat kali lebih berbahaya dari Terusan Panama di Amerika Latin.

Geopolitik Zaman Edan dan Abstraksi di Era Modern

Masih ingat ujaran Rangga Warsita perihal eling ‘lan waspada dalam cuplikan bait Zaman Edan? Apabila ditelusuri, dikaji, lalu dikomtemplasikan secara out of the box, siapa menyangka bahwa untaian bait pujangga Kasunanan Surakarta (1802 – 1873) itu merupakan ajaran geopolitik tingkat tinggi. Entah dulu ditujukan kepada rakyat kala itu, atau barangkali dipersembahkan untuk anak cucu di masa depan melalui kiasan (sastra) secara filosofi, maka tergantung the man behind the gun dalam sistem apapun.

ALKI - Geopolitik Indonesia

Walau prakteknya kini, oleh beberapa kalangan, ujaran eling lan waspada lebih diartikan (dan cenderung dilarikan) ke ranah spiritual. Kenapa ia tidak dijadikan titik pijak kajian terhadap hal-hal yang lebih besar, kompleks dan strategis? Kembali pada urgensi the man behind the gun di atas, siapa mampu menangkap hal tersirat daripada yang tersurat, siapa bisa menguak sesuatu terdalam dari yang dianggap paling dalam. Begitulah hakiki ajaran.

Analisis : 2020 Indonesia Jadi Arena Pertempuran Non Militer

Penulis : Tim Riset Global Future Institute (GFI)

Memasuki millenium ketiga, secara teknis dominasi AS di dunia semakin menguat melalui jaringan Bank Sentral di setiap negara yang dikendalikan oleh Federal Reserve dengan IMF dan World Bank sebagai pelaksananya. Demikian pula kontrol perdagangan dunia melalui WTO yang dapat mengendalikan pertumbuhan negara-negara berkembang sesuai dengan kehendak AS. 

Survei-survei pertumbuhan ekonomi terhadap negara-negara berkembang yang rutin dirilis oleh AS melalui IMF, World Bank, Goldman Sach, StandChart dan lembaga-lembaga keuangan lain – merupakan bukti nyata dari sistem kontrol AS yang begitu ketat terhadap kemajuan negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Bahkan Indonesia ditempatkan dalam kelompok  G20, dalam deretan negara dengan kekuatan ekonomi yang besar. 

2020 Indonesia Jadi Arena Pertempuran Non Militer
Jalur sutera maritim abad 21

Melalui WTO AS berhasil menghilangkan batas-batas negara dan menaklukan negara berdaulat dengan menjalankan skema liberalisasi, pasar bebas dan privatisasi. Indonesia sendiri sejak Reformasi 1998 telah kembali menjadi ajang rebutan oleh negara-negara industri maju yang sangat membutuhkan bahan baku bagi kelangsungan industrinya. Melihat gejala bergesernya fokus pertumbuhan ekonomi dunia ke Asia Timur – dimana Indonesia persis berada ditengah-tengah jalur strategis itu, tepat dipersilangan – maka dimasa depan tampaknya Indonesia akan menjadi arena pertempuran Non Militer antara kekuatan negara-negara imperialis utama pada 2020.
 

Minggu, 28 Desember 2014

TNI AD Diminta Cari AirAsia QZ 8501 dari Darat Hingga Pegunungan

Direktur Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Muridjatmodjo mengungkapkan pencarian diperluas hingga ke wilayah darat dan pegunungan untuk mencari pesawat Airasia QZ 8501. Pencarian di darat dibantu oleh TNI Angkatan Darat. 

TNI AD Diminta Cari AirAsia QZ 8501 dari Darat Hingga Pegunungan

"Kami sudah meminta bantuan TNI Angkatan Darat untuk mencari di darat sampai ke pegunungan. Kami juga sudah instruksikan kepala bandara sekitar untuk lakukan pencarian bersama potensi SAR masyarakat yang ada," kata Djoko dalam jumpa pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (28/12/2014).

Dia mengungkapkan, wilayah jangkauan pencarian tak dibatasi. Namun, untuk wilayah darat, pencarian dilakukan dari mulai Palembang hingga Belitung. Pencarian darat juga dilakukan mulai dari Sampit hingga Pontianak.
 

Analisis Awal: AirAsia QZ8501 Terlambat Naikkan Ketinggian?

Pada waktu yang berdekatan dengan hilang kontaknya pesawat AirAsia QZ8501, Minggu (28/12/2014), ada lebih dari satu penerbangan yang melintas di jalur penuh awan tersebut. Namun, posisi AirAsia QZ8501 berada pada posisi terendah di ketinggian jelajah, dibandingkan pesawat lain.

Petugas bandara memeriksa peta di Krisis Center hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 di Bandara Juanda Surabaya, 28 Desember 2014. Pesawat AirAsia QZ8501 yang mengangkut 155 penumpang serta 7 awak, hilang kontak pada Minggu pagi, saat penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.

"Semua pesawat lain berada di ketinggian lebih dari 34.000 feet, ketinggian saat pesawat QZ8501 disebut hilang kontak," kata pemerhati penerbangan, Yayan Mulyana, Minggu petang. Pada saat pesawat ini hilang kontak, lanjut dia, beragam perangkat pelacak pesawat memperlihatkan ada banyak pesawat lain di jalur itu.

Yayan menyebutkan, ada setidaknya empat pesawat lain yang berdekatan dengan QZ8501 pada saat itu, yakni Garuda Indonesia berkode penerbangan GIA602, pesawat Lion Air berkode LNI763, AirAsia berkode penerbangan QZ502, dan Emirates berkode penerbangan UAE409.

Tantangan Berat Basarnas dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura. Tim gabungan Basarnas menghadapi sejumlah kendala dalam pencarian pesawat Airbus A320-200 ini.

Tantangan Berat Basarnas dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501

KNKT sebenarnya sudah menetapkan titik terakhir pesawat AirAsia tersebut yakni di koordinat 03.36.31 Lintang Selatan dan 10.94.14.6 Bujur Timur di antara Tanjung Pandan dan Pontianak Namun demikian dalam melakukan pencairan Basarnas harus menghadapi berbagai tantangan.

"Tantangan pertama adalah cuaca, kalau cuaca kurang mendukung sulit dilakukan pencarian," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).

Tragedi Air Asia QZ8501 Basarnas Kerahkan 7 pesawat dan 5 kapal

Sejumlah pihak telah memberikan bantuan untuk mencari keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 Surabaya-Singapura yang hilang kontak pagi tadi. Sebanyak 7 pesawat dan 5 kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian pesawat tersebut.

Mentukan Kordinat Pencarian Pesawat Air Asia QZ8501
Mentukan Kordinat Pencarian Pesawat Air Asia QZ8501
foto : tempo.com

"Pencarian telah dilakukan dalam kegiatan SAR terpadu. Sejumlah pesawat, helikopter dan kapal telah berangkat menuju Tanjung Pandan, Bangka Belitung," ujar Plt Dirjen Perhubungan Udara Joko Muryatmojo dalam konferensi pers kedua di bandara Cengkareng, Tangerang, Minggu (28/12/2014) pukl 18.00 WIB.

Tak hanya pesawat udara dan kapal, bantuan di darat juga telah dikerahkan TNI AD. "Bantuan dari TNI AD di sekitar Belitung dan Palembang juga telah dilakukan," jelasnya.

Pilot AirAsia Kapten Iriyanto Pernah Jadi Pilot F-16 TNI AU

Kapten Iriyanto menjadi pilot dari pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 yang hilang kontak pada pagi ini. Ternyata, Iriyanto merupakan mantan pilot TNI AU yang pernah menerbangkan jet tempur F 16.

Pilot AirAsia Kapten Iriyanto
Pilot AirAsia Kapten Iriyanto

"Om Iriyanto adalah mantan penerbang TNI AU yang pensiun dini. Dulu dia menerbangkan pesawat F 16," kata keponakan Iriyanto bernama Doni kepada detikcom, Minggu (28/12/2014).

Istri Doni merupakan kerabat Iriyanto. Doni menyatakan Iriyanto pernah menjadi pilot TNI AU yang bertugas di skuadron di Bandara Iswahyudi, Jawa Timur. Iriyanto lantas mengajukan pensiun dini dan menjadi pilot pesawat komersial.

Kronologi Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501 Tujuan Singapura

Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya ke Singapura dinyatakan hilang kontak sejak pukul 06.17 WIB. Adapun pesawat jenis Airbus A320-200 ini dikabarkan sudah menghilang di antara Tanjung Pandan dan Pontianak.

Kronologi Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501 Tujuan Singapura

Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara dalam konferensi pers, Minggu 28 Desember 2014, menyatakan bahwa terakhir pihak pesawat memberikan laporannya pada pukul 06.12 WIB. Saat itu, katanya, sang pilot meminta pesawat bergeser ke kiri dan untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan.

Pesawat Amfibi Be-200 Vs ShinMaywa US-2 Manakah Yang Cocok Untuk Perairan Indonesia

Rencana menggebu-gebu dari TNI AU yang menawarkan akuisisi pesawat amfibi Be-200 kepada Presiden Jokowi untuk menangkap kapal penangkap ikan ilegal perlu disikapi dengan bijak dari segala sisi. Hal ini wajar, karena sudah lama TNI AU tidak lagi mengoperasikan pesawat amfibi. Banyak hal sudah berubah, baik dari spesifikasi alutsista yang mau dibeli, maupun dari sisi operasi penegakan hukum di laut, yang saat ini baru mulai dibenahi dengan pembentukan Bakamla.

Pesawat Ampibi Be-200
Pesawat Amfibi Be-200

ARC sendiri tidak hendak berpolemik, tapi cukup mengajukan satu pertanyaan yang menggelitik: Benarkah Be-200 Altair adalah pesawat amfibi terbaik? Ini mengingat pesawat amfibi belum pernah terdengar dalam rencana pengembangan jangka menengah maupun panjang TNI AU.

Polisi Tangkap Otak Pendanaan 6 Simpatisan ISIS

Polda Metro Jaya akhirnya berhasil menangkap otak di balik pemberangkatan 6 orang simpatisan ISIS asal Makasar ke Suriah.
 

Tersangka berinisial MA alias AM yang ditangkap penyidik Jatanras saat melakukan penggrebekan disebuah kompleks perumahan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/12) pagi.


Polisi Tangkap Otak Pendanaan 6 Simpatisan ISIS
Kombes (Pol) Rikwanto (Jaringnews/Nandang Permana Sidik)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, AM ditangkap setelah petugas memperoleh keterangan dari enam terduga anggota ISIS yang diamankan dini hari tadi di bandara Soekarno-Hatta.

"AM ditangkap saat melakukan pemeriksaan di rumah penampungan di Cibubur," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12).
 

TNI Butuh Senjata dan SDM untuk Amankan Perbatasan RI - RDTL

Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Achmad Yuliarto yang ditemui di Lanud El Tari usai mengantar Menhan RI, mengatakan, ada 14 pos perbatasan yang sudah roboh dan segera membutuhkan perbaikan terutama di tiga titik wilayah perbatasan yakni perbatasan dengan Oekusi, Bijaesunan dan Humaniana.

TNI di perbatasan

Pos pemantau perbatasan di Pulau Batek juga membutuhkan perhatian selain masalah persenjataan untuk pengamanan wilayah perbatasan dan kekuatan personil.

Sementara untuk pengamanan perbatasan di wilayah laut, Danlantamal VII Kupang, Laksma Teddy Muhibah Pribadi yang ditemui di tempat yang sama, mengatakan, pada intinya untuk pengamanan wilayah laut, yang dibutuhkan adalah masalah SDM personil TNI AL dan kelengkapan peralatan.

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters