Islamic State of Iraq and Syiriah (ISIS) |
Kata dia, pemerintah bisa mencontoh upaya yang dilakukan oleh sejumlah politisi bersama ulama Arab dan Kurdi di Kurdistan, Irak Utara yang selama beberapa tahun terakhir berhasil meredam paham ISIS di wilayah tersebut.
"Pendekatan yang dilakukan adalah murni dialogis secara terbuka dan saling sejajar," terangnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai, sebagian besar pengikut ISIS terjebak dalam paham radikal yang dangkal. "Tapi miskin konteks Islam yang rahmatan lil alamin," katanya.
Oleh karenanya, peran ulama penting untuk mengembalikan pola pikir mereka yang salah atas gerakan radikal tersebut.
"Mereka harus dipahamkan bahwa ISIS tidak sesuai dengan konsep Islam dan hanya menjadi benih fitnah bagi umat Islam sendiri," terangnya.
Lanjut Fikri, cara-cara represif yang berlebihan terhadap paham radikal tak sepenuhnya efektif untuk meredam gerakan radikal di Tanah Air.
"Hanya akan menimbulkan efek 'bola karet'. Sebagaimana bola karet yang akan memberi gaya tolak dan memantul ke sana-ke mari bila ditekan atau dipukul, begitupula paham radikal ini," lanjutnya. (Sindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar