Kapolri Jenderal Sutarman akan mengevaluasi anggotanya yang bertugas di daerah rawan kontak senjata agar dilengkapi dengan rompi antipeluru. Evaluasi itu mengacu pada tewasnya anggota Brimob Bharatu (anumerta) Putu Satria dalam baku tembak dengan terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2).
"Itu jadi evaluasi kita, setiap anggota yang patroli di tempat rawan itu akan kita lengkapi dengan body protect. Termasuk dengan Papua," kata Sutarman di Mabes Polri, Jl Trunojoyo 3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/2).
Sutarman mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan TNI untuk memberantas teroris di Poso. "Termasuk kerjasama dengan Panglima TNI setempat, untuk adakan latihan militer di area tersebut, supaya ketahuaan dia (teroris) simpan senjata, bom, supaya bisa terdeteksi, kerjasamanya seperti itu. Militer punya waktu untuk latihan di sana, Kodam Tanjung Pura. Dan sudah dilakukan. Selama ini cukup aman, patroli rutin juga ada," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi baku tembak antara aparat kepolisian terhadap terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Akibat peristiwa itu, seorang anggota Brimob bernama Bharatu (anumerta) I Putu Satria tewas. Selain itu, dua orang dari kelompok teroris itu juga tewas setelah ditembak oleh pasukan operasi tim Brigadir Mobil yang dikomandoi Iptu Jimmy. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 07 Februari 2014
Kapolri Minta Polisi-TNI Kerja Sama Berantas Teroris di Poso
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
wah.pak jangan terosis aja yang di buru,tapi cari apa penyebabnya,jgn asal bunuh,,knapa kok ada teroris...jadi jelek umat islam di pojokkan terusssssss,,,sedih aku sbagai umat islam..skali lagi tolong pak cari penyebabnya apa kok ada teroris....makasih
BalasHapus