KENDATI dihadang ombak tinggi dan badai kencang, tim SAR TNI Angkatan Laut terdiri dari delapan orang personel Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan Xl (Yonmarhanlan Xl) Merauke ditambah dengan tiga orang warga setempat hingga, Senin (11/2), masih terus melakukan pencarian terhadap lima nelayan yang hilang di perairan Torasi, Merauke, Papua.
Komandan Yonmarhanlan XI Merauke, Mayor Marinir Azrin ketika dihubungi via telepon masih berada di laut untuk memimpin langsung jalannya pencariaan kapal nelayan Merauke yang dikabarkan telah dibakar oleh tentara Papua Nugini (PNG), pada Kamis lalu.
Torasi letaknya paling ujung tenggara, tepatnya paling pojok bawah Pulau Irian. “Tidak ada penghuni, hanya Marinir yang bertugas sebagai penjaga perbatasan saja di sana,” kata Mayor Marinir Azrin seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal).
Berdasarkan pengakuan Antonius Basik seperti ditirukan Mayor Azrin, kala itu dirinya beserta sembilan nelayan Merauke lainnya melihat tiga kapal cepat seperti kandas di laut. Antonius bersama sembilan orang temannya bermaksud mendekat dan menolong ketiga speed tersebut. Ketika sudah mendekat, terlihat beberapa tentara menggunakan pakaian lengkap dengan senjatanya, menghampiri perahu mereka dan menyuruh seluruh penumpang di dalam perahu turun di atas Reef (daratan pasir di tengah laut).
Kemudian tentara PNG merampas sejumlah uang, satu dus rokok, dan dua jerigen bensin. Setelah itu tentara PNG membakar perahu nelayan asal Merauke. Para nelayan berusaha memadamkan api tapi tidak berhasil. Tentara PNG pun pergi meninggalkan mereka begitu saja.
Merasa nyawanya terancam, para nelayan Merauke memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan berenang sampai ke Pos Pengamanan Perbatasan RI-PNG di wilayah Torasi. Lima nelayan berhasil selamat sampai di pos tersebut, sementara lima nelayan lainnya hingga saat ini belum bisa diketahui nasibnya.
Adapun nelayan yang selamat adalah Antonius Basik, Yakobus Mahuze, Andi Mahuze, Silvester Basik, dan Maya Gabze. Sementara lima nelayan yang belum diketahui nasibnya, yakni Alex Tjoa, Ferdi Tjoa, Roby Rahel, Jhon Kaize, dan Vikar.
Dalam upaya pencarian korban, para prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang dipersenjatai secara lengkap, dipimpin oleh Mayor Marinir Azrin telah menurunkan satu Sea Rider serta didukung oleh unsur angkatan laut lainnya, yaitu KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, menyusul dua perahu karet yang sudah dikerahkan beberapa hari sebelumnya. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 12 Februari 2014
Marinir TNI AL Cari Lima Nelayan Merauke
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar