Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan sekitar 12.300 personel untuk membantu Polri dalam rangka pengamanan arus mudik Lebaran 1436 Hijriyah.
"Pengamanan mudik sudah terkoordinasi dengan baik, terkonsolidasi dengan kepolisian sudah. Kita back up kepolisian sekitar 12.300 personel," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai Acara Buka Puasa Bersama dengan 3000 Anak Yatim se-Jabodetabek, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M Fuad Basya menambahkan, pengamanan mudik merupakan tanggung jawab Polri, namun Panglima TNI sudah memerintahkan Panglima Komando Utama (Pangkotama) baik Angkatan Darat, Laut dan Udara untuk mempersiapkan perbantuan apabila dibutuhkan.
Perbantuan yang disiapkan, kata dia, seperti kapal yang disiapkan oleh satuan internal di Angkatan Laut, tapi pasukan yang dikerahkan resmi dikeluarkan oleh Panglima TNI.
Jumlah pasukan yang dikerahkan dalam pengamanan arus mudik, kata Fuad, tergantung kebutuhan Polri. Namun, pihaknya siap bila Polri membutuhkan bantuan pengamanan mudik.
Sementara itu, TNI AL mengerahkan dua kapal perangnya untuk membantu masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya, yakni KRI Surabaya-591 dan KRI Banda Aceh-593.
Kegiatan ini terbuka untuk umum. Mereka yang berminat bisa mendaftar di Staf kantor Puskodal Kolinlamil (kantor Kolonel Rahmad Wahyudi) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Syarat-syarat yang harus disiapkan, seperti STNK, KK, KTP, KTA (bagi anggota TNI).
Berikut rute perjalanan mudik dengan kapal perang TNI AL, yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya, berangkat Sabtu 11 Juli 2015, Jakarta-Surabaya dan kembali pada Selasa 21 Juli 2015.
KRI Banda Aceh berangkat pada Senin 13 Juli 2015 Jakarta-Semarang dan kembali pada Jumat 24 Juli 2015. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 11 Juli 2015
TNI kerahkan 12.300 personel bantu pengamanan mudik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar