Film tentang sejarah nasional kembali diproduksi. Kali ini, kisah tokoh pahlawan Jenderal Sudirman difilmkan. Proses produksi film ini dibantu oleh TNI Angkatan Darat (AD). Film besutan sutradara Viva Westi ini bercerita tentang perjuangan Jenderal Sudirman yang turut dibantu oleh TNI AD dalam pembuatan film Jenderal Soedirman, memimpin pasukannya bergerilya melawan Belanda di tahun 1948.
Jenderal Sudirman sendiri dikenal sebagai pemimpin penting dalam perjuangan rakyat Indonesia. Saat menjadi jenderal pada usia 35 tahun, Sudirman dikenal sebagai sosok yang berseberangan dengan Presiden Soekarno. Saat itu dia memilih perang gerilya menelusuri rute sepanjang 1.500 kilometer.
Produser film ini, Letjen (Purn) Kiki Syanhakri, yang merupakan mantan wakil kepala staf TNI AD mengatakan, TNI AD memiliki peran dominan dalam penggarapan film ini. TNI AD terlibat sejak pemantapan materi film sampai proses pengambilan gambar. "Dinas sejarah TNI AD terlibat dalam pengembangan skenario. Kami juga melibatkan museum di Yogyakarta, dan museum tempat tinggal Jenderal Sudirman," kata Kiki, usai menonton film Jenderal Soedirman, di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/8).
Para tentara TNI AD juga menjadi pemeran pendukung sebagai tentara KNIl yang mengejar Jenderal Sudirman dalam perang gerilya itu. Persenjataan perang yang masih menggunakan model lama, yang disesuaikan dengan senjata saat itu. "Senjata kuno yang dipakai juga disediakan oleh TNI AD, seperti tank kuno, peluru, dan bahan peledak," jelasnya.
Tokoh Jenderal Sudirman diperankan oleh aktor Adipati Dolken, selain itu, film ini dibintangi juga oleh, Ibnu Jamil, Baim Wong, Nugie, dan Mathias Muchus. Jenderal Soedirman akan tayang di bioskop mulai 27 Agustus 2015. (Gatra.com)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 27 Agustus 2015
Pemuataran FIlm "Jedral Sudirman" Mulai hari ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar