BANDUNG-(IDB) : Penanda
tanganan kontrak rancang bangun TDR (Target Data Receiver) bersama PT
DI bertempat di Sdirbinlitbang Pussenarhanud pada tanggal 13 Juni 2012
di tanda tangani oleh Dirbinlitbang Pussenarhanud Kol Arh Dedi Sholihin
sebagai wakil dari Pussenarhanud dengan Direktur Teknik dan
Pengembangan PT DI, Dita Ardonni Jafri, target akhir TA 2012 sudah
tergelar TDR (Target Data Receiver) yang akan digabungkan dengan Mer 23
mm Zur composit Rudal Grom. TDR ini akan membantu dalam pendeteksi
pesawat musuh dan data tersebut akan dikirimkan ke Satuan Tembak
(Satbak).
Pengendalian tempur oleh Battery Command and Control Vehicle (BCCV)
terhadap pucuk-pucuk Meriam 23 mm/Zur hybrid Rudal Grom menggunakan
kabel sepanjang 200 m, sehingga hal ini mempengaruhi daerah gelar dalam
rangka melaksanakan pertahanan udara terhadap obyek yang dilindungi.
Apabila pengendalian tempur dalam bentuk koneksi data dan komunikasi
tersebut tidak menggunakan kabel (wireless), maka selain
diperoleh penggelaran meriam yang lebih luas, juga dapat berperannya
setiap pucuk Meriam 23 mm/Zur hybrid Rudal Grom sebagai Satbak.
Dengan
demikian, konfigurasi Detasemen dapat dikembangkan menjadi 1 Radar, 2
BCCV, 4 Satbak Meriam 23 mm/Zur hybrid Rudal Grom dan 4 Satbak Rudal
Poprad. Konfigurasi seperti ini diharapkan akan memperluas daerah
pertahanan udara (coverage area) dan secara taktis, diperoleh kepadatan penyerangan sasaran sehingga efektivitas pertahanan udara semakin optimal.
Berawal
dari pemikiran tersebut diatas, maka pada TA 2010, Pussenarhanud
Kodiklat TNI AD telah melaksanakan program Litbang yaitu Rancang Bangun
Target Data Receiver (TDR) Sista Rudal Grom. Pada pelaksanaan
program Litbang TA 2010, telah diperoleh tujuan dan sasaran yang
diinginkan yaitu terwujudnya suatu peralatan TDR untuk pengendalian
tempur meriam 23 mm/Zur, yang bertindak sebagai satuan tembak. Dari
hasil evaluasi program, diperoleh beberapa hal perlu pengembangan
program lebih lanjut demi kesinambungannya program Litbanghan.
Hal-hal yang perlu dikembangkan dari pencapaian program Litbanghan TA 2010 antara lain perubahan bentuk dan ukuran serta kemampuan laptop sehingga lebih mudah dalam penggunaannya di lapangan. Selain itu karakteristik dan kemampuan radio perlu ditingkatkan untuk menjangkau jarak penyaluran data sasaran. Pengembangan komponen laptop dan radio pada proposal kegiatan program ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan unit TDR, juga mempertimbangkan kesesuaian operasional unit TDR ini di lapangan.
Untuk
menjamin berkelanjutannya program Litbanghan Pussenarhanud, maka perlu
diajukan program Litbang untuk mengembangkan program Rancang Bangun Target Data Receiver (TDR)
Sista Rudal Grom sebagai program pengembangan untuk program kerja dan
anggaran TA 2012. Melalui pengembangan sistem dan metode, diharapkan
kesinambungan program Litbang ini dapat menjadi salah satu langkah untuk
meningkatkan kemampuan Alut Sista Rudal Grom.
Laptop yang ada pada TDR Sista Rudal Grom hasil program Litbang TA 2010 walaupun memiliki kriteria semi rugged laptop, namun masih kurang portable,
sehingga akan menyulitkan awak meriam untuk mengoperasikannya di
lapangan. Pengembangan ukuran dan jenis laptop yang lebih bersifat portable dan memiliki GPS built-in, selain akan memudahkan operasional awak meriam, juga akan meningkatkan efisiensi penggelarannya.
Radio
yang ada pada TDR Sista Rudal Grom hasil program Litbang TA 2010
merupakan radio komersial sehingga tidak memiliki kemampuan anti jamming terhadap gangguan transmisi data pada saat operasional. Pengembangan kriteria radio menjadi milspec radio dan berjenis manpack
selain akan memudahkan operasional awak meriam dan meningkatkan
kemampuan jarak jangkau transmisi data sasaran, juga akan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penggelarannya.
Melalui pengembangan sistem dan peralatan pada model TDR, akan diperoleh model Target Data Receiver (TDR)
Sista Rudal Grom yang memiliki kemampuan dan kesesuaian operasional
yang tinfgi. Dengan diperolehnya TDR yang handal, pucuk meriam 23 mm/Zur
pada Sista Rudal Grom dapat berperan sebagai satuan tembak sehingga
dapat digelar secara lebih fleksibel dengan jarak lebih jauh, dapat
memperluas coverage area, serta secara taktis akan diperoleh kemungkinan menembak seawal mungkin demi terwujudnya efektivitas pertahanan udara.
Sumber : Pussenarhanud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar