Cari Artikel di Blog Ini

Senin, 17 Maret 2014

Mengenal BTR-4 yang Akan Memperkuat Korps Marinir

Korps Marinir TNI AL segera akan diperkuat dengan 5 unit kendaraan lapis baja Bronetransporter 4 atau BTR-4 buatan Ukraina.

Mengenal BTR-4 yang Akan Memperkuat Korps Marinir

Seperti yang telah diberitakan, agen ekspor impor persenjataan Ukraina "SpetsTechnoExport" telah memenangkan tender pembelian kendaraan lapis baja untuk keperluan Korps Marinir dengan menawarkan BTR-4 yang diproduksi oleh Biro Desain Kharkiv Morozov Machine Building (KMDB) Ukraina.

Kontrak ini masih merupakan langkah awal dari program pembelian kendaraan lapis baja Korps Marinir. Jika kontrak sudah terlaksana, 50 kendaraan serupa juga akan dibeli. Juga perlu dicatat bahwa kemenangan Ukraina atas tender BTR-4 merupakan hasil kerja keras dan perjuangan panjang untuk menyisihkan kompetitor berat mereka yaitu eksportir dari Rusia.


Sejak era 60-an, sistem senjata yang menjadi pilihan Korps Marinir sebagian besar berasal dari Eropa Timur, termasuk kendaraan lapis baja yang terbaru yaitu BVP-2 dan BMP-3F yang masing-masing berasal dari Slovakia dan Rusia. Selain itu, Korps Marinir juga memiliki kesan mendalam pada sosok kendaraan lapis baja beroda 8x8, sebut saja BTR-80A yang dimpor dari Rusia, meskipun hanya dimiliki 12 unit, tapi BTR-80A sangat andal dalam mendukung misi batalyon mekanis TNI dalam kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

BTR-4

BTR-4 adalah kendaraan lapis baja angkut personel beroda 8x8 yang dirancang oleh Biro Desain Kharkiv Morozov Machine Building (KMDB), yang mana adalah perusahaan swasta Ukraina. Prototipe BTR-4 pertama kali diperkenalkan saat pameran Aviasit 2006 yang diadakan di Ukraina pada bulan Juni 2006.


 

BTR-4 cocok digunakan oleh pasukan reaksi cepat dan Korps Marinir. Kendaraan tempur yang mampu mengangkut hingga 10 tentara (termasuk awak) ini didesain untuk dioperasikan di jalan dan lintas negara dalam iklim yang ekstrem dan cuaca buruk baik siang maupun malam dengan kisaran suhu -40 sampai +55 derajat Celcius.

Persenjataan

Dalam konfigurasi standar, BTR-4 dilengkapi dengan stasiun senjata GROM yang terdiri dari senjata 30 mm dengan 360 putaran, peluncur granat otomatis 30 mm dengan 150 putaran, senapan mesin 7,62 mm dengan 1.200 putaran dan 4 peluncur rudal anti tank Konkurs dan Baryer. Selain dilengkapi dengan stasiun senjata GROM, BTR-4 juga dapat dilengkapi dengan stasiun senjata Shkval atau BAU 23x4. Modul Shkval terdiri dari senjata 30 mm dengan 360 putaran, peluncur granat 30 mm dengan 150 putaran, senapan mesin 7,62 mm dengan 2.000 putaran dan dua rudal anti-tank Konkurs atau Baryer. Sedangkan BAU 23x2 terdiri dari dua senjata otomatis 23 mm dengan 400 putaran dan satu senapan mesin 7,62 mm dengan 2.000 putaran.



Desain dan perlindungan


BTR-4 berdimensi panjang 7,65 m, lebar 2,9 m, tinggi 2,93 m dan dan berbobot 17,5 ton. Tata letak kendaraan ini mirip dengan kendaraan lapis baja Pandur (Austria), Piranha (Swiss), dan Patria AMV (Finlandia) - pengemudi dan komandan duduk di depan lambung, mesin di tengah, pasukan berada di belakang. Pasukan keluar-masuk melakui pintu belakang.

Lambung BTR-4 terdiri dari tiga kompartemen yaitu kompartemen depan yang merupakan stasiun mengemudi, kompartemen tengah sebagai 'powerplant' kendaraan, dan kompartemen belakang yang merupakan kompartemen personel.



BTR-4 versi standar menawarkan perlindungan balistik terhadap senjata api kaliber menengah. Juga dapat dilengkapi dengan add-on armour, yang akan memberikan perlindungan yang lebih optimal. Kendaraan ini memiliki desain perlindungan modular. BTR-4 terlindung dari senapan mesin 7,62 mm dari jarak berapa pun. Selain itu, set perlindungan tambahan juga dapat dipasang tergantung kondisi operasi. Misalnya untuk kondisi perkotaan, ditambahkan set perlindungan khusus untuk meningkatkan perlindungan terhadap peluncur granat dan ranjau. Sedangkan untuk penggunaan di daerah terbuka, ditambahkan perlindungan balistik dari amunisi kaliber hingga 30 mm.

Mobilitas dan aksesoris


BTR-4 bisa mengadopsi beberapa jenis mesin. Namun standar BTR-4 menggunakan mesin diesel 3TD two-stroke buatan Ukraina, dengan daya maksimum 500 hp (juga tersedia 600 hp). Memberikannya kecepatan maksimum dan jangkauan  masing-masing 110km/jam dan 690 km. Salah satu mesin lain yang bisa dilengkapkan pada BTR-4 adalah mesin diesel DEUTZ 4-stroke. Sedangkan untuk operasi amfibi, kendaraan ini didukung oleh waterjet.

BTR-4 dilengkapi dengan sistem perlindungan dari bahaya nuklir, biologi dan kimia (NBC). BTR-4 sepenuhnya kendaraan amfibi, didorong didalam air dengan dua baling-baling yang terpasang di sisi belakang lambung. Sedangkan pengemudinya dilengkapi dengan sistem visi siang dan malam

Varian

KMDB juga sudah dan sedang mengembangkan beberapa varian dari BTR - 4. Diantaranya:

  • BTR-4K. Kendaraan pos komando dengan perlengkapan komunikasi modern, tujuh awak dan berbobot 20 ton. 
  • BTR-4Ksh. Kendaraan komando dan staf dengan bobot 18 ton.
  • BRM-4K. Kendaraan pengintai dengan enam awak, lengkap dengan peralatan intai dan berbobot 20,7 ton.
  • BREM-4K. Kendaraan repair and recovery lengkap dengan crane dan winch yang diawaki oleh 4 personel.
  • BSEM-4K. Kendaraan ambulan dengan bobot 18,6 ton.
  • MPO-4K. Kendaraan dukungan tempur dengan senjata 120 mm (40 putaran) dan berbobot 21 ton.
  • BTR-4 BAU. Dengan dua senjata 23 mm pada turret.


Sumber : Artileri

6 komentar:

  1. sayang nya jumlah nya sedikit mesti tambah 250 unit untuk mantra laut.

    BalasHapus
  2. Ngapain beli yg begini lebih baik banyakin kapal perang dan kapal selam kelas kilo

    BalasHapus
  3. bener banget tuh kapal kelas kilo dan kapal di perbanyak , kalau beli kapal selam ga usah pakai tawar langsung di beli saja kalau bagues nya dengan t. o. t rusia dan indonesia, jaya laut jaya darat indonesia raya.

    BalasHapus
  4. mas tolong di cermati, semua pembelian ada fungsinya...ini untuk MARINIR, untuk kapal selam ada saatnya sendiri.!!

    BalasHapus
  5. Sy sih ok2 saja marinir beli. Tapi modelnya itu sudah ketinggalan jaman. Desain boleh thn 2006, tp dr foto eksterior dan interior terlihat kuno, alias seperti keluaran era perang dingin. APC/IFV moderen desainnya sudah seperti Patria AMV, Terrex, VBCI Renault, dsb. Rusia saja sudah mulai keluar dr desain kuno mereka dgn menggandeng Renault utk desain ATOM IFV. Ayo Marinir beli alutsista yg lbh moderen..

    BalasHapus
  6. Klo yg begitu mah PT. PINDAD jg bisa buat ngapain jauh2 ke ukraina, pikir dong apalagi ukraina sedang konflik.

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters