Saat ini desas-desus calon pembantu Jokowi mulai beredar di berbagai media. Hal ini menjadi momentum tepat untuk melihat kriteria dan rekam jejak seseorang, apakah layak menjadi menteri atau tidak. Apabila visi Jokowi adalah mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia, sudah sepatutnya para menteri harus bervisi sama.
“Dalam aspek maritim, tentu kita melihat beberapa kementerian yang sangat erat kaitannya dengan bidang maritim, seperti Menteri Pertahanan, Kelautan, Perhubungan, Keuangan, dan Pekerjaan Umum,” ujar Relawan Seknas Jokowi, Laksma (Purn) Arnold di kantor Seknas Jokowi beberapa waktu lalu.
Konsep Tol Laut yang menjadi program turunan doktrin Poros Maritim, dalam pengimplementasiannya sangat erat dengan kementerian-kementerian tersebut.
“Tol Laut itu kan berbeda dengan tol darat. Kalau tol darat harus bikin jalanannya dulu, baru dipikirkan mobil dan tempat transitnya. Sedangkan Tol Laut jalanannya sudah ada, tinggal dermaga dan kapalnya yang perlu dipikirkan,” tuturnya.
Pembangunan dermaga di beberapa titik dan jumlah kapal merupakan syarat mewujudkan Tol Laut itu. Jadi, kementerian terkait harus bisa bekerja sama untuk mewujudkan itu.
Lebih lanjut, mantan pejabat Polhukam ini menambahkan, perwujudan Poros Maritim Dunia juga perlu dibentuk Menko Kemaritiman. Namun bagaimana format dan siapa orangnya yang layak mengisi pos tersebut, Arnold tidak menjelaskan.
“Entah nanti Pak Jokowi membentuk Menko Maritim atau tidak, yang pasti menurut saya, itu perlu ada, dan entah siapa calon menterinya, pastinya Pak Jokowi sudah memiliki kriteria sendiri. Harapan saya, orang tersebut memiliki visi maritim yang jelas dan bersih track record-nya,” tambah Arnold.
Harus Berjiwa Pancasila
Sementara itu, di tempat terpisah, anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Rully Soekarta, mengingatkan, pentingnya jiwa Pancasila dari para calon Menteri Jokowi.
“Kriteria dari para calon menteri Jokowi, selain dia memiliki kapasitas dalam bidangnya, dia juga harus berjiwa Pancasila dan paham sejarah bangsa ini,” ujarnya.
Jiwa Pancasila merupakan komitmen dari seseorang yang bakal mengurusi masalah orang banyak. Rully menambahkan, tolak ukur dari seseorang yang memiliki jiwa seperti ini adalah dia yang memiliki riwayat jelas.
“Orang itu sebelumnya pernah membahas Pancasila dan UUD 45 dalam berbagai forum dan dia mengerti betul seluk beluk dari kedua pusaka itu. Dan secara objyktif, dia memahami bahwa NKRI ini unik dan berbeda dengan negara-negara lainnya,” ucap Wasekjen PKPI itu.
Sumber : JMOL
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 26 Agustus 2014
Wujudkan Poros Maritim, Para Menteri Jokowi-JK Harus Punya Visi Maritim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
pengen jd poros maritim tingkatkan anggaran pertahanan jd 5-8 GDB untuk perkuat alutsista produksi dalam negeri utamanya PT PAL dg kapal layarnya perluas galangannya serta karyawan produksinya, perbanyak jenis kapal yg diproduksinya tdk hnya kapal militer tp juga kapal penumpang/transportasi masal,,, sebar kapal hasil produksi PAL khsusnya kapal militer di semua jalur pelayaran utama seperti di sepanjang selat malaka, batam, natuna, selat sunda, laut timor, arafuru, laut maluku dan laut sulawesi dsb.. yg terakhir dg cara appun gulingkan dominasi Singapura krn hukum alam bilang jika lo kuat maka gue lemah bgt jg sbaliknya
BalasHapus