PARA PERWIRA, BINTARA DAN TAMTAMA, SERTA SEGENAP PEGAWAI NEGERI SIPIL TNI YANG SAYA CINTAI DAN SAYA BANGGAKAN,
MENGAWALI AMANAT INI, SEBAGAI INSAN YANG BERIMAN DAN BERTAKWA, MARILAH KITA SENANTIASA MEMANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT TUHAN YANG MAHA ESA, ATAS SEGALA LIMPAHAN RAHMAT DAN KARUNIA-NYA, SEHINGGA KITA DAPAT MELAKSANAKAN TUGAS YANG DIEMBANKAN NEGARA KEPADA KITA DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIAT.
PESERTA UPACARA SEKALIAN, YANG BERBAHAGIA,
UPACARA BENDERA TUJUH BELASAN KALI INI MENJADI UPACARA YANG ISTIMEWA BAGI KITA SEKALIAN. PERTAMA, KARENA UPACARA BENDERA DILAKSANAKAN DI TENGAH BANGSA INDONESIA SEDANG MENGOBARKAN KEMBALI SEMANGAT KEBANGSAAN DENGAN MERAYAKAN HARI KEMERDEKAAN KE-67. KEDUA, UPACARA BENDERA DILAKSANAKAN DI PENGHUJUNG BULAN SUCI RAMADHAN, DI MANA UMAT MUSLIM YANG SEDANG MEMBANGUN KECERDASAN HATI DAN MENINGKATKAN KESOLEHAN SOSIAL MELALUI IBADAH PUASA DI BULAN RAMADHAN, JUGA AKAN MENYONGSONG TIBANYA HARI KEMENANGAN DALAM BEBERAPA HARI MENJELANG.
TERKAIT HAL TERSEBUT, MAKA PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI, SAYA UCAPKAN DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA DAN SELAMAT MERAIH KEMENANGAN IDUL FITRI 1433 HIJRIAH KEPADA SEGENAP PRAJURIT DAN PNS TNI BESERTA KELUARGA DI MANAPUN BERADA DAN BERTUGAS.
KITA PAHAMI BERSAMA, BAHWA PERAYAAN HARI KEMERDEKAAN MERUPAKAN SALAH SATU UPAYA UNTUK MENGINGAT DAN MEMPELAJARI SEMUA PERJALANAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN MASA LALU SUATU BANGSA.
OLEH KARENA ITU, SUDAH SEWAJARNYALAH APABILA PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI, SEJENAK KITA MENUNDUKKAN KEPALA, GUNA MEMBERIKAN PENGHARGAAN DAN PENGHORMATAN KEPADA PARA PENDAHULU KITA, YANG TELAH BERJUANG MEREBUT, MENEGAKKAN DAN MEMPERTAHANKAN SERTA MENGISI KEMERDEKAAN NEGARA DAN BANGSA INDONESIA, DENGAN PENUH KESADARAN DAN KEIKHLASAN, TERMASUK MENGORBANKAN JIWA DAN RAGANYA.
SEJARAH
MENCATAT, ENAM PULUH TUJUH TAHUN BANGSA INDONESIA MENGISI
KEMERDEKAANNYA, MERUPAKAN RENTANG PERJALANAN YANG TIDAK RINGAN DAN MUDAH
BAGI NEGERI INI UNTUK DAPAT MENCAPAI KEMAKMURAN, SEBAGAIMANA YANG DICITA-CITAKAN OLEH PARA PENDAHULU DAN PENDIRI NEGARA KITA.
NAMUN DEMIKIAN, KITA SEPAKAT BAHWA DENGAN MENGHAYATI KEMERDEKAAN SEBAGAI ANUGERAH, RAHMAT DAN AMANAT DARI TUHAN YANG MAHA ESA, MAKA SEBAGAI BANGSA KITA YAKIN BAHWA KEMERDEKAAN NASIONAL DAN KEDAULATAN INDONESIA AKAN SENANTIASA TEGAK DALAM WUJUD NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERLANDASKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.
KITA PATUT BERSYUKUR DAN BANGGA MENERIMA SERTA MENGEMBAN AMANAT MULIA TERSEBUT UNTUK DITEGAKKAN, DIWARISKAN DAN DILESTARIKAN BAGI GENERASI PENERUS, RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA SEUTUHNYA.
VISI-MISI DEMIKIAN BERMAKNA SEBAGAI AMANAT KEWAJIBAN MORAL YANG KITA PERTANGGUNGJAWABKAN KE HADAPAN TUHAN YANG MAHA ESA, SEKALIGUS KEPADA THE FOUNDING FATHERS YANG MEWARISKAN, JUGA KEPADA GENERASI PENERUS PEMILIK NKRI MASA DEPAN.
AMANAT FILOSOFIS-IDEOLOGIS, DAN KONSTITUSIONAL SEKALIGUS AMANAT MORAL TERSEBUT, SESUNGGUHNYA TERKANDUNG SEBAGAI JABARANNYA DALAM UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 45 SEUTUHNYA.
AMANAT TERSEBUT BERSIFAT IMPERATIF ATAU MENGIKAT SEMUA YANG ADA DI DALAM WILAYAH KEDAULATAN INDONESIA UNTUK SETIA, MENEGAKKAN, MENGAMALKAN, MEMBUDAYAKAN, MEWARISKAN, DAN MELESTARIKANNYA, TERMASUK KEWAJIBAN BELA NEGARA.
DENGAN DEMIKIAN, TIDAK ADA SEORANG WARGA NEGARA, LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DAN PRODUKNYA, BAHKAN JUGA PEJABAT DAN PEMIMPIN NEGARA YANG TIDAK TERIKAT UNTUK SETIA KEPADA AMANAT FILOSOFIS-IDEOLOGIS SERTA KONSTITUSIONAL SEJAK INDONESIA MERDEKA DAN UNTUK SELAMANYA DALAM DINAMIKA PERADABAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL.
KITA TELAH BERKOMITMEN BAHWA NEGARA BERDASARKAN ATAS KETUHANAN YANG MAHA ESA. UNTUK ITU, KITA HARUS SENANTIASA MENJADI CITRA ILLAHI DENGAN MENEBAR KASIH SAYANG SESAMA, DAN MENGGELAR MUSYAWARAH UNTUK MENGHINDARI SEGALA BENTUK PERTENGKARAN YANG MERUGIKAN KEPENTINGAN BERSAMA. DARI SINI KITA DAPAT BERCERMIN, APAKAH KITA TELAH BERTUHAN DALAM ARTI YANG SESUNGGUHNYA.
LEBIH LANJUT, KITA JUGA BERKOMITMEN UNTUK MEMBANGUN PERSATUAN INDONESIA DALAM KEBERAGAMAN ~BHINNEKA TUNGGAL IKA. KEBERAGAMAN BANGSA INDONESIA ADALAH ANUGERAH GUNA MEWUJUDKAN HARMONI, YANG HARUS DIBANGUN DALAM RUANG TOLERANSI.
INILAH
DUA DIANTARA PILAR-PILAR YANG HARUS TERUS KITA HIDUPKAN MENUJU
KEMAKMURAN MASYARAKAT DAN BANGSA SEPERTI YANG DICITA-CITAKAN, SEKALIGUS
MENJADI PEDOMAN BAGI TNI DALAM MENGEMBAN TUGAS DAN PENGABDIAN SEBAGAI GARDA TERDEPAN DAN BENTENG TERAKHIR BANGSA DAN NEGARA.
SEGENAP PRAJURIT DAN PNS TNI, DIMANAPUN BERTUGAS DAN BERADA, YANG SAYA CINTAI DAN BANGGAKAN,
MENGALIR DARI URAIAN DI ATAS, SEKALIGUS MENGAKHIRI AMANAT INI, SAYA INGIN MENYAMPAIKAN BEBERAPA ATENSI DAN HARAPAN, UNTUK DIJADIKAN PEDOMAN DALAM MENGEMBAN TUGAS KE DEPAN, SEBAGAI BERIKUT:
PERTAMA, JADIKAN HIKMAH RAMADHAN DAN IDUL FITRI 1433 HIJRIAH UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN KESOLEHAN SOSIAL, SEBAGAI LANDASAN MORAL, ETIKA DAN KEPRIBADIAN DALAM RANGKA MENGEMBAN TUGAS SEBAGAI PRAJURIT DAN PNS TNI.
KEDUA, HIDUPKAN SEMANGAT KEMERDEKAAN DENGAN MENGAMALKAN SECARA NYATA NILAI DARI SETIAP BUTIR DELAPAN WAJIB TNI DAN SAPTA MARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI PRAJURIT RAKYAT, PRAJURIT PEJUANG, PRAJURIT NASIONAL MAUPUN SEBAGAI PRAJURIT PROFESIONAL.
KETIGA, WUJUDKAN SOLIDITAS DAN SOLIDARITAS NASIONAL DENGAN BERUPAYA MENJAGA DAN MENINGKATKAN SOLIDITAS, MAUPUN SOLIDARITAS INTERNAL DI LINGKUNGAN PRAJURIT DAN PNS TNI, MAUPUN DI LINGKUNGAN EKSTERNAL DENGAN SEGENAP KOMPONEN BANGSA.
KEEMPAT, BANTU DAN ATASI KESULITAN MASYARAKAT SEKITAR SERTA BANGUN KESADARAN ATAS HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA NEGARA, KARENA PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN ADALAH CIRI BANGSA YANG MERDEKA.
KELIMA, BAGI SETIAP PIMPINAN SATUAN AGAR SENANTIASA MENINGKATKAN PEMBINAAN SATUANNYA MASING-MASING DENGAN MENGEDEPANKAN KETELADANAN DAN PENGAYOMAN TERHADAP YANG DIPIMPIN.
AKHIRNYA MARILAH KITA BERSERAH DIRI SERAYA MEMANJATKAN DOA, SEMOGA TUHAN YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG, SENANTIASA MEMBERIKAN PETUNJUK DAN BIMBINGAN KEPADA KITA SEKALIAN, DALAM MELANJUTKAN TUGAS DAN PENGABDIAN TERBAIK KEPADA TNI, BANGSA DAN NEGARA YANG AMAT KITA CINTAI.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.
PANGLIMA TNI
AGUS SUHARTONO, S.E.
LAKSAMANA TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar