Panglima Komando Daerah Militer VI Mulawarman Mayjend Subekti mengungkapkan, tahun 2013, pihaknya akan menambah satu batalion lagi untuk wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan. Tujuannya untuk menambah pengawasan di garis perbatasan yang sering terjadi praktek ilegal, termasuk illegal logging.
"Biar pengawasan semakin rapat, jadi tak ada lagi pencurian (kayu) di perbatasan," kata Mayor Jenderal Subekti di Samarinda, Ahad, 30 September 2012.
Ia mengungkapkan, penambahan batalion nantinya akan difokuskan untuk menjaga garis antara Malinau-Kutai Barat. Saat ini, menurut dia, ada 44 pos jaga di Kalimantan yang menjaga wilayah perbatasan sepanjang 2.004 kilometer, membentang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur. Tapi, untuk garis batas di Kutai Barat, menurut Subekti, masih terlalu jauh jaraknya. "Tahun depan juga akan dibangun 29 pos baru," katanya.
Soal pergeseran patok perbatasan, kata dia, sejak enam bulan terakhir tak pernah terjadi. Memang ada pergeseran, tapi terjadi karena faktor alam, seperti longsor, sehingga patok bergeser. Itu pun, katanya, dikembalikan ke koordinat awal secara bersama-sama. "Kalau digeser tidak ada," ujarnya.
Subekti menambahkan, kondisi perbatasan yang terisolasi sampai sekarang memang menjadi masalah sosial di sepanjang perbatasan. Warga masih sangat bergantung pada Malaysia untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk BBM. "Harganya jadi mahal, tapi mau gimana lagi, mereka, ya beli juga," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa menerapkan program yang menjawab kebutuhan rakyat. "Bangun infrastruktur di perbatasan sangat mendesak. Jangan dibandingkan dengan Malaysia, jauh tertinggal kita," katanya.
Sumber : Tempo
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 01 Oktober 2012
2013, TNI Siapkan Satu Batalion Infanteri di Perbatasan Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
Semoga saja ekonomi di daerah perbatasan juga semakin di tingkatkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
BalasHapusMainkan ternya om...agar dlm menjaga perbatasan enak/nyaman,kalau ada diwilayah penjagaan penduduknya TNI hrs membantu rakyat spt perintah Jend Sudirman dan menjadilah prajurit yg sapta margais. Slamat bertugas...Bravo.
BalasHapus