Presiden tiba di tempat upacara peringatan sekitar pukul 08.00 WIB, didampingi Ibu Ani Yudhoyono
(FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf) |
Presiden Yudhoyono dalam kesempatan tersebut menjadi Inspektur Upacara sedangkan Kolonel Penerbang Danet Hendriyanto menjadi Komandan Upacara.
Naskah Pancasila dibacakan oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas, dengan petugas pembaca Pembukaan UUD 1945 adalah Ketua DPD Irman Gusman.
Untuk Pembaca dan Penandatanganan Ikrar oleh Ketua DPR Marzuki Alie sedangkan pembaca doa dilaksanakan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini berlangsung kurang lebih sekitar 20 menit.
Seusai upacara, Presiden Yudhoyono menyalami para keluarga Pahlawan Revolusi yang ikut serta upacara.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober untuk mengenang Gerakan 30 September oleh PKI pada 1965 yang akan mengambil alaih kekuasaan dan akan menggantikan Pancasila dengan ideologi Komunis.
Gerakan yang diawali dengan penculikan para jenderal Angkatan Darat pada 30 September 1965 malam ini dapat digagalkan dan ditumpas. Namun demikian enam jenderal dan satu letnan di Jakarta tewas karena penculikan dan pembunuhan di Jakarta tersebut.
Ketujuh orang tersebut, dibunuh dan dimasukkan dalam Lubang Buaya, tak jauh dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Ketujuhnya kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Tujuh pahlawan yang diculik dan dibunuh di Jakarta, adalah Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R. Suprapto, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI DI Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo dan Lettu DI Panjaitan.
Editor: Aditia Maruli
Sumber : Antara News
SBY sebaiknya memperingati hari banci sedunia, ga pas kalau memperingati hari kesaktian pancasila, krn hanya lelaki sejati yg boleh memperingati hari tsb.
BalasHapus