Cari Artikel di Blog Ini

Sabtu, 06 Oktober 2012

Indonesia Segera Produksi Pesawat Tanpa Awak

Pemerintah akan menggenjot pengembangan pesawat tanpa awak atau nir awak. Pesawat ini dianggap mendesak dimiliki Indonesia karena banyaknya wilayah di tanah air yang tidak bisa dijangkau oleh manusia.

Ilustrasi Pesawat Tanpa Awak (http://airforcephotos.blogspot.com)

Daerah-daerah yang sulit dijangkau itu misalnya terletak di gunung berapi. Padahal, daerah-daerah tersebut kerap perlu didatangi untuk kepentingan penelitian. “Maka sesuai rencana, dalam waktu dekat ini pemerintah akan memproduksi pesawat tanpa awak,” kata Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, di Yogyakarta, Jumat 5 Oktober 2012.

Ia menjelaskan, pembuatan pesawat tanpa awak ini sejalan dengan program pemerintah mengembangkan produksi dan teknologi pesawat tempur,  bekerja sama dengan Korea Selatan. “Termasuk juga pengembangan pesawat yang nanti dapat digunakan oleh Polri,” ujar Gusti.


Seperti diketahui, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerja sama industri pertahanan, salah satunya dengan memproduksi bersama jet tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) mulai tahun 2020. Saat ini kedua negara tengah mengerjakan technical development test, sementara prototipe pesawat ditargetkan selesai pada 2013.

Menristek menyatakan, pengembangan teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti pesawat dan senjata di Indonesia memang terkesan tertinggal dari negara lain. Menurutnya, hal itu karena perusahaan yang bergerak di bidang industri pertahanan di Indonesia, belum diberi kesempatan maksimal untuk membuktikan kemampuannya.

“Tapi setelah Presiden memerintahkan pengembangan alutsista dengan membeli produk dalam negeri, maka sekarang terlihat perkembangannya sangat pesat,” kata Gusti. Buktinya, panser Anoa produksi Indonesia kini dipesan oleh Malaysia.



Sumber : Viva News

6 komentar:

  1. BUMN,TNI dan Universitas harus bahu membahu bekerja sama utk mengejar ketertinggalan kita di bid alutsista. Khususnya utk UAV ada dua jenis jenis pertama bentuknya kecil ttp praktis digunakan oleh batalyon/basarnas, yg kedua jauh jangkauannya maupun berat beban bawaanya. Sehingga wilayah nusantara akan terkaper semuanya, mis yg UAV kecil digunakan basarnas utk mencari kapal tenggelam/melihat keadaan gunung yg akan meletus dan masih banyak lagi manfa'at utk negara.

    BalasHapus
  2. Dengan kecerdasan para teknokrat negeri dan dukungan penuh pemerintah dan DPR RI, saya kira 3 bulan cukup untuk realisasi...

    BalasHapus
  3. Kok UAV di kaitkan dengan program pesawat tempur????, untuk militer kayaknya, belum menurut saya MEF TNI masih belum terpenuhi, masih ada blank spot radar (australia sdh OTH radar sampai masuk indonesia area), masih banyak pencurian ikan, perlintasan baik udara-laut sipil atau militer tanpa izin (bawean, F-18 Australia akrobat di atas el-Tari, dll, dsb, Dst), ambalat, hilangnya pulau sepadan ligitan ke malaysia, banyak pulau dikuasai pribadi ( coba cek kepulauan seribu-plg dekat jakarta), lbh baik TNI focus ke pemenuhan MEF dibandingkan pengadaan UAV dan secara peringkat militer UAV tidak dihitung sebagai unsur essential

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teknologi UAV bisa dimanfaatkan untuk keperluan Militer maupun non Militer seperti mitigasi bencana, pemetaan dll.

      Betul sekali MEF TNI belum sepenuhnya terpenuhi masih banyak hal-hal yang harus dibenahi, salah satunya kemampuan radar TNI berum seluruhnya bisa mencover wilayah NKRI terutama bagian Timur.

      Hapus
  4. Ayo TNI, mahaiswa, BPPT dan ilmuwan luar yg bergabung untk NKRI. Kita mendapat tantangan utk mengembangkan UAV NKRI, ini perlombaan yg mempunyai gengsi di Asiatenggara dan siapa pemenangnya. Kita lihat hasilnya pada akhir tahun 2013. Bravo... Anak2 Bangsa. Patriot pengabdi NKRI RAYA

    BalasHapus
  5. pas diujicoba di Halim beberapa waktu lalu, kabarnya kelemahan pesawat UAV dalam negeri salah satunya adalah mesin 2 tak yang menimbulkan suara bising sehingga gampang diketahui musuh untuk tujuan mata-mata... pertanyaan awam: mengapa tidak menggunakan mesin semacam dinamo elektrik yang senyap ya.. paling tidak kalau tetap menggunakan mesin bahan bakar minyak, kenapa tidak menggunakan mesin model terkini spt yg digunakan pd motor2 matik kelihatannya suaranya lebih halus.. (he3.. analisis awam alias sok teu.. :)

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters